Jakarta (ANTARA) - Jaguar Land Rover (JLR), yang dimiliki oleh Tata Motors India meminjam dana sebesar 5 miliar yuan dari salah satu bank di China. Pinjaman merupakan pinjaman berjangka tiga tahun tanpa jaminan.
Wakil Presiden JLR dan kepala keuangan China, Arthur Yu mengatakan bank-bank China yang akan menyediakannya dengan pinjaman bergulir tiga tahun antara lain Bank of China, ICBC, China Construction Bank, Bank Komunikasi dan Shanghai Pudong Development Bank.
"Penggalangan dana terjadi ketika pandemi wabah virus corona telah menghantam rantai pasokan dan penjualan pembuat mobil global. Penjualan dari China dulu mencakup 25 persen hingga 30 persen dari penjualan global JLR, tetapi selama dua bulan terakhir mencapai 50 persen," kata Yu yang dikutip dari Reutes, Senin.
Baca juga: Jaguar Land Rover ajukan pinjaman dana ke pemerintah
Fasilitas pinjaman ini "dapat membantu JLR China mengelola aliran kas dengan lebih baik di tengah adanya pandemi wabah virus corona," Yu mengatakan kepada wartawan, Jumat (5/6) waktu setempat.
JLR, yang mengimpor mobil dan juga memiliki kemitraan manufaktur di kota Changshu di China timur dengan Chery Automobile yang berbasis di Wuhu, mengatakan penjualan China pada April setara dengan periode yang sama tahun lalu, dan melihat kemungkinan besar akan adanya pertumbuhan penjualan.
Yu mengatakan perusahaan memperkirakan penjualan segmen mobil mewah di China tahun ini akan sama dengan tahun lalu atau sedikit adanya pertumbuhan.
Baca juga: Bulan depan Jaguar Land Rover mulai produksi di Eropa
Baca juga: Jaguar Land Rover luncurkan 30 model baru di Pasar China
Baca juga: Generasi mendatang dari BMW dan Jaguar Land Rover
Wakil Presiden JLR dan kepala keuangan China, Arthur Yu mengatakan bank-bank China yang akan menyediakannya dengan pinjaman bergulir tiga tahun antara lain Bank of China, ICBC, China Construction Bank, Bank Komunikasi dan Shanghai Pudong Development Bank.
"Penggalangan dana terjadi ketika pandemi wabah virus corona telah menghantam rantai pasokan dan penjualan pembuat mobil global. Penjualan dari China dulu mencakup 25 persen hingga 30 persen dari penjualan global JLR, tetapi selama dua bulan terakhir mencapai 50 persen," kata Yu yang dikutip dari Reutes, Senin.
Baca juga: Jaguar Land Rover ajukan pinjaman dana ke pemerintah
Fasilitas pinjaman ini "dapat membantu JLR China mengelola aliran kas dengan lebih baik di tengah adanya pandemi wabah virus corona," Yu mengatakan kepada wartawan, Jumat (5/6) waktu setempat.
JLR, yang mengimpor mobil dan juga memiliki kemitraan manufaktur di kota Changshu di China timur dengan Chery Automobile yang berbasis di Wuhu, mengatakan penjualan China pada April setara dengan periode yang sama tahun lalu, dan melihat kemungkinan besar akan adanya pertumbuhan penjualan.
Yu mengatakan perusahaan memperkirakan penjualan segmen mobil mewah di China tahun ini akan sama dengan tahun lalu atau sedikit adanya pertumbuhan.
Baca juga: Bulan depan Jaguar Land Rover mulai produksi di Eropa
Baca juga: Jaguar Land Rover luncurkan 30 model baru di Pasar China
Baca juga: Generasi mendatang dari BMW dan Jaguar Land Rover