Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Untung Jaya Bangas menyebut Desa Taja Urap di Kecamatan Tewah memiliki potensi wisata unggulan, yakni air terjun Sahai Tingang.

“Saya melakukan reses perseorangan di beberapa desa, 15 – 21 Juni 2020 mendatang. Salah satunya adalah di Taja Urap,” ucap Untung saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.

Di desa itu, politisi Partai Demokrat ini menyempatkan diri berkunjung dan melihat langsung air terjun Sahai Tingang, bersama dengan Pj Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan aparatur desa.

Dari pantauannya, air terjun Sahai Tingang berpotensi menjadi objek wisata unggulan yang tidak kalah indah, asri dan memukau jika dibandingkan dengan air terjun di beberapa daerah lain.

Baca juga: Enam desa di Gumas ikut ramaikan Lomba Lewu Isen Mulang

“Air terjun Sahai Tingang memiliki ketinggian sekitar 10 meter, dengan suasana yang sejuk dan masih alami. Jarak tempuh dari desa menuju lokasi sekitar satu kilometer, dengan jalan cor beton yang sudah sangat memadai,” paparnya.

Diapun mengimbau pemerintah desa dan masyarakat agar menjaga keasrian air terjun, supaya kedepan bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan mendukung salah satu program prioritas Bupati Gumas yakni Smart Tourism.

Selain menjadi objek wisata, air terjun itu rencananya juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih buat masyarakat desa. Air bersih nantinya langsung dialirkan melalui pipa ke rumah masyarakat.

“Air terjun Sahai Tingang ini juga digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik/mikro hidro, tapi sayang saat ini tidak berfungsi sehingga perlu diperhatikan oleh instansi terkait,” bebernya.

Baca juga: Pastikan anak mendapat asupan gizi seimbang hingga usia dua tahun

Lebih lanjut, selama pelaksanaan reses perseorangan, banyak hal yang disampaikan oleh masyarakat. Diantaranya masyarakat mengusulkan supaya ada kebijakan dalam  memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar Taja Urap.

Masyarakat juga berharap diberikan kelonggaran dalam mengolah lahan untuk berladang serta berkebun dengan tata cara kearifan lokal yang sudah turun temurun, yakni dengan cara membakar dalam mengolah tanah.

“Jika ada program pertanian atau peternakan diharapkan kepada PPL agar memberikan pengajar bagaimana cara bertani, berkebun dan berternak dengan baik, supaya memperoleh hasil yang maksimal,” demikian Untung.

Baca juga: Tewang Pajangan Juara 1 Lomba Desa Kabupaten Gumas 2020

Baca juga: Warga Gumas yang tidak mengenakan masker bakal diminta pulang

Baca juga: Legislator Gumas ingatkan kecamatan zona hijau COVID-19 jangan lengah

Pewarta : Chandra
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024