Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Sutik mengingatkan Komisi Pemilihan Umum setempat memperhatikan ketersediaan logistik agar tidak sampai ada kekurangan saat pemilu kepala daerah serentak 9 Desember nanti.

"Kekurangan saat pelaksanaan pemilu legislatif 2019 lalu jangan sampai terulang dalam pilkada nanti. Logistik jangan sampai kurang, khususnya surat suara karena itu sangat fatal dan merugikan," kata Sutik di Sampit, Selasa.

Legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini mengaku menyaksikan sendiri banyaknya kekurangan surat suara saat pemilu legislatif 2019 lalu. Dia merasakan sendiri dampaknya lantaran saat itu banyak pendukungnya yang mengadu karena tidak bisa memberikan hak pilih akibat surat suara habis.

Temuan lainnya, ada surat suara yang salah dengan tempat pemungutan suara lainnya sehingga otomatis alokasi jumlah surat suaranya juga berbeda. Ada pula panitia pemungutan suara yang menunda memulai pencoblosan karena alasan jumlah surat suara yang diterima banyak kurang.

Menurut Sutik, apapun alasannya, kejadian itu sangat merugikan masyarakat selaku pemilih dan calon legislatif yang kemungkinan kehilangan potensi perolehan suara karena ada pendukungnya yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

Kejadian itu dirasakan sangat mengganggu, belum lagi teknis penghitungan suara yang memakan waktu lama, bahkan ada yang sampai berhari-hari. Politisi Partai Gerindra ini meminta KPU memperbaiki kinerja agar kejadian mengecewakan itu tidak terulang saat pilkada nanti. 

"Kita gencar sosialisasi tapi ternyata logistiknya kurang, kan jadi sia-sia juga. Kami berharap ini diperbaiki karena menggunakan hak pilih itu adalah hak masyarakat kita. Jangan sampai itu terhalang oleh ketidaksiapan penyelenggara pemilu," kata Sutik.

Sutik juga mengingatkan KPU untuk lebih teliti dalam pendataan pemilih. Keakuratan data pemilih juga sangat menentukan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi yang berkualitas.

Baca juga: Bawaslu Kotim laporkan tiga ASN ke KASN

Sementara itu, Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD mengakui, sejumlah kendala terjadi dalam penyiapan logistik pemilu 2019 lalu.

"Terkait masalah logistik saat pemilu legislatif kemarin memang luar biasa, bahkan hari H pukul 01.00 WIB kami masih melipat surat suara. Pengadaan oleh KPU RI sehingga memerlukan waktu distribusi ke daerah," kata Siti Fathonah.

Terkait jumlah pemilih, Siti Fathonah menyebut jumlah saat ini 289.630 pemilih yang merupakan hasil integrasi data pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari pemerintah daerah.

Jumlah tersebut ada kemungkinan bertambah atau berkurang saat validasi. Selain itu, akan ada pemilih baru yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun.

Baca juga: DPRD Kotim dukung pilkada dengan protokol ketat pencegahan COVID-19

Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 peserta didik di Kotim, sembilan orang reaktif

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024