Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman terjadinya banjir pesisir atau rob beserta dampaknya.
"Imbauan ini agar masyarakat dan kita semua mewaspadai jika banjir pesisir itu terjadi sehingga bisa mencegah terjadinya hal yang tidak kita inginkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.
BPBD meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya banjir pesisir yang bisa terjadi pada periode 29 Desember 2024 sampai 8 Januari 2025.
Kondisi ini diduga dipengaruhi adanya fenomena bulan baru pada 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Ada 13 provinsi yang wilayahnya berpotensi terjadi banjir pesisir. Kalimantan Tengah termasuk provinsi yang berpotensi dilanda rob tersebut.
Selain Kalimantan Tengah, rob juga terjadi berpotensi terjadi di pesisir Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Baca juga: Penutup 2024, Polres Kotim musnahkan sabu senilai Rp616 juta
Potensi banjir pesisir ini berbeda waktu yakni hari dan jam di tiap wilayah. Rob secara umum bisa berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam dan perikanan darat.
Masyarakat Kotawaringin Timur juga perlu mewaspadai potensi rob ini, terlebih bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir seperti Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.
Seperti pada Kamis (5/12/2024) lalu, sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dilanda banjir imbas rob. Banjir bahkan sempat merendam sejumlah rumah warga, meski besok harinya berangsur surut.
Rob juga berdampak terhadap permukiman warga di sepanjang bantaran Sungai Mentaya. Seperti pada Senin (30/12/2024) malam, air pasang sungai merendam pekarangan warga di Kelurahan Baamang Hulu dan jalan di Pasar Keramat Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang.
Untuk itulah BPBD Kotawaringin Timur merasa perlu mengingatkan masyarakat seraya mengimbau agar selalu waspada. Tujuannya untuk menghindari hak tidak diinginkan jika terjadi banjir pesisir.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut serta memperhatikan perkembangan informasi terkini cuaca maritim dari BMKG di wilayah masing-masing," demikian Multazam.
Baca juga: Lapas Sampit tutup 2024 dengan pemusnahan barang hasil penggeledahan
Baca juga: Polres Kotim tangani 923 kasus kejahatan selama 2024
Baca juga: Pemkab Kotim tunggu petunjuk teknis Program Tiga Juta Rumah