Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin memutuskan menutup total kawasan wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean Kota Banjarmasin selama selama tiga bulan kedepan guna mengatasi penularan COVID-19.

Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah di Balaikota, Jumat mengatakan penyebaran virus corona atau COVID-19 masih tinggi, di mana saat ini terdata sudah 1.592 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu.

Keputusan penutupan kawasan ikon pariwisata kota Banjarmasin berdasarkan rapat bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Terhitung Sabtu(11/7) hingga September dengan berat hati kawasan siring sungai Martapura di Jalan Piare Tendean kita tutup dari kegiatan wisata," tegasnya.

Dikatakan Hermansyah, tujuan penutupan kawasan tersebut dari keramaian untuk menyelamatkan seluruh warga terutama masyarakat dari bahaya COVID-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.

Terlebih saat ini, ujar dia, seluruh sudut Kota Banjarmasin masuk dalam kategori zona merah, sehingga sangat dimungkinkan bila kawasan wisata itu dibuka, akan menjadi klaster baru untuk wabah tersebut.

"Penutupan total kawasan ini dimulai dari patung bekantan hingga siring Jembatan Pasar lama. Pada penutupan ini pengunjung tidak boleh masuk ke kawasan siring," tegasnya.

Selain pengujung siring atau wisatawan, ucap Hermansyah, para pedagang kaki lima yang sering mangkal di kawasan tersebut juga tidak diperbolehkan menjalankan usahanya di kawasan tersebut.

Solusinya, kata dia, para pedagang hanya boleh berjualan di seberang kawasan siring.

Sedangkan untuk para juragan klotok yang biasa melayani wisata susur aungai, ujar dia, lokasi usahanya akan dipindahkan sementara waktu ke siring sungai Martapura di Jalan Sudirman tepatnya di dekat kawasan nol kilometer dan pos polisi lalu lintas.

Dalam penutupan wisata siring sungai di Jalan Piare Tender itu, tidak diperbolehkan juga ada aktivitas olahraga.

"Siapapun yang mau olahraga atau joging dilarang di kawasan siring. Orang dari jauh pun bila mau berwisata tidak boleh di siring, sedangkan bila ada masyarakat yang menggunakan jasa kapal klotok wisata, silakan bertransaksinya diseberangnya,” tegasnya.

H Hermansyah berharap masyarakat dapat memahami keputusan yang telah diambil Pemkoy Banjarmasin untuk kemaslahatan bersama.

Dan bila memang harus melakukan aktifitas olahraga, ia menyarankan silakan mengunjungi kawasan lain yang ada di kota ini.

Pewarta : Sukarli
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024