Jakarta (ANTARA) - IIndia menanyakan sejumlah informasi, terutama soal konten dan keterlibatan dengan pemerintah, kepada perusahaan penyedia platform digital asal China, termasuk TikTok.
Dikutip dari Reuters, Kementerian Teknologi India memberikan 77 pertanyaan kepada TikTok dan kawan-kawan dan tenggat waktu tiga minggu untuk menjawabnya.
Pemerintah India akan menindaklanjuti jawaban tersebut, namun, belum diketahui langkah apa yang akan diambil terhadap platform digital.
Baca juga: Terkiat blokir, TikTok komitmen kerja sama dengan pemerintah
India pada Juni lalu memblokir 59 aplikasi buatan China setelah konflik tentara di perbatasan India dengan China. India berpendapat aplikasi tersebut berbahaya bagi "kedaulatan dan integritas" negara. China kemudian mengecam pemblokiran tersebut.
Aplikasi yang diblokir antara lain TikTok dan UC Browser dari Alibaba, mereka ditanyai apakah mereka bertindak atas perintah pemerintahan asing untuk menyunting, mempromosikan atau menurunkan konten.
Salah pertanyaan yang diajukan India adalah apakah konten disensor setelah serangan oleh kelompok militan Pakistan di distrik Pulwama, Kashmir, tahun lalu.
Baca juga: AS pertimbangkan untuk blokir medsos buatan China, termasuk TikTok
Pemerintah India juga mencari tahu apakah perusahaan-perusahaan tersebut sedang diinvestigasi di Amerika Serikat, Uni Eropa atau negara lainnya terkait praktik
pengumpulan data.
TikTok menyatakan sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kementerian India, juga bahwa mereka mematuhi aturan yang berlaku di negara tersebut.
TikTok mengatakan keamanan dan kerahasiaan data pengguna merupakan prioritas utama mereka. Perwakilan Alibaba dan Kementerian Teknologi India tidak memberikan keterangan.
Baca juga: TikTok akan keluar dari pasar Hong Kong setelah China sahkan UU keamanan
Baca juga: TikTok diblokir, Instagram perluas fitur Reels di India
Baca juga: TikTok sebut China tak minta data pengguna
Dikutip dari Reuters, Kementerian Teknologi India memberikan 77 pertanyaan kepada TikTok dan kawan-kawan dan tenggat waktu tiga minggu untuk menjawabnya.
Pemerintah India akan menindaklanjuti jawaban tersebut, namun, belum diketahui langkah apa yang akan diambil terhadap platform digital.
Baca juga: Terkiat blokir, TikTok komitmen kerja sama dengan pemerintah
India pada Juni lalu memblokir 59 aplikasi buatan China setelah konflik tentara di perbatasan India dengan China. India berpendapat aplikasi tersebut berbahaya bagi "kedaulatan dan integritas" negara. China kemudian mengecam pemblokiran tersebut.
Aplikasi yang diblokir antara lain TikTok dan UC Browser dari Alibaba, mereka ditanyai apakah mereka bertindak atas perintah pemerintahan asing untuk menyunting, mempromosikan atau menurunkan konten.
Salah pertanyaan yang diajukan India adalah apakah konten disensor setelah serangan oleh kelompok militan Pakistan di distrik Pulwama, Kashmir, tahun lalu.
Baca juga: AS pertimbangkan untuk blokir medsos buatan China, termasuk TikTok
Pemerintah India juga mencari tahu apakah perusahaan-perusahaan tersebut sedang diinvestigasi di Amerika Serikat, Uni Eropa atau negara lainnya terkait praktik
pengumpulan data.
TikTok menyatakan sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kementerian India, juga bahwa mereka mematuhi aturan yang berlaku di negara tersebut.
TikTok mengatakan keamanan dan kerahasiaan data pengguna merupakan prioritas utama mereka. Perwakilan Alibaba dan Kementerian Teknologi India tidak memberikan keterangan.
Baca juga: TikTok akan keluar dari pasar Hong Kong setelah China sahkan UU keamanan
Baca juga: TikTok diblokir, Instagram perluas fitur Reels di India
Baca juga: TikTok sebut China tak minta data pengguna