Kuala Kapuas (ANTARA) - Tim Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menemukan sejumlah hewan tidak layak dipotong untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.
“Dalam pemeriksaan kami di beberapa tempat penjualan hewan kurban, sejumlah hewan kurban atau kurang dari 10 hewan kurban ditemukan tidak layak,” kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kapuas, drh Anik Ariswandani di Kuala Kapuas, Rabu.
Hewan yang tidak layak dipotong dan dijadikan hewan kurban tersebut, rata-rata merupakan sapi yang belum cukup umur untuk dijadikan hewan kurban.
Pihaknya pun meminta kepada pemilik usaha penjualan sapi yang ditemukan tidak layak tersebut, untuk ditunda dulu dijual hingga tahun depan.
Perempuan yang akrab disapa Anik ini mengatakan, pihaknya dalam beberapa hari ini sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang akan dikurbankan, baik sapi, kerbau maupun kambing di sejumlah tempat peternakan maupun penjual hewan di daerah setempat.
“Sudah ada tiga daerah yang kami datangi ke tempat peternak maupun penjual hewan kurban, baik di Kecamatan Basarang, Mantangai maupun Selat, serta Kota Kapuas,” jelasnya.
Anik mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya adalah secara antemortem sebelum hewan tersebut dipotong untuk dikurbankan. Dari beberapa tempat penjualan hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan, rata-rata sudah bagus dari sisi kesehatannya.
“Jadi, dari peternak sendiri rata-rata sudah mengetahui bahwa ternak mereka yang layak untuk dikurbankan seperti apa,” ungkapnya.
Dijelaskannya, ternak sapi yang layak dikurbankan dari sisi kesehatannya, yakni tidak ditemukan tanda-tanda penyakit menular antara lain kulit bersih, tidak ditemukan kasus diare, darah dari lubang tubuh, mata terlihat cerah dan tidak ada tanda-tanda penyakit.
“Selain itu, usia hewan yang ingin dikurbankan juga sangat penting diketahui. Giginya sudah harus berganti sepasang dan testinya juga harus simetris dua, kalau hanya satu sudah cacat namanya,” terang Anik Ariswandani.
“Dalam pemeriksaan kami di beberapa tempat penjualan hewan kurban, sejumlah hewan kurban atau kurang dari 10 hewan kurban ditemukan tidak layak,” kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kapuas, drh Anik Ariswandani di Kuala Kapuas, Rabu.
Hewan yang tidak layak dipotong dan dijadikan hewan kurban tersebut, rata-rata merupakan sapi yang belum cukup umur untuk dijadikan hewan kurban.
Pihaknya pun meminta kepada pemilik usaha penjualan sapi yang ditemukan tidak layak tersebut, untuk ditunda dulu dijual hingga tahun depan.
Perempuan yang akrab disapa Anik ini mengatakan, pihaknya dalam beberapa hari ini sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang akan dikurbankan, baik sapi, kerbau maupun kambing di sejumlah tempat peternakan maupun penjual hewan di daerah setempat.
“Sudah ada tiga daerah yang kami datangi ke tempat peternak maupun penjual hewan kurban, baik di Kecamatan Basarang, Mantangai maupun Selat, serta Kota Kapuas,” jelasnya.
Anik mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya adalah secara antemortem sebelum hewan tersebut dipotong untuk dikurbankan. Dari beberapa tempat penjualan hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan, rata-rata sudah bagus dari sisi kesehatannya.
“Jadi, dari peternak sendiri rata-rata sudah mengetahui bahwa ternak mereka yang layak untuk dikurbankan seperti apa,” ungkapnya.
Dijelaskannya, ternak sapi yang layak dikurbankan dari sisi kesehatannya, yakni tidak ditemukan tanda-tanda penyakit menular antara lain kulit bersih, tidak ditemukan kasus diare, darah dari lubang tubuh, mata terlihat cerah dan tidak ada tanda-tanda penyakit.
“Selain itu, usia hewan yang ingin dikurbankan juga sangat penting diketahui. Giginya sudah harus berganti sepasang dan testinya juga harus simetris dua, kalau hanya satu sudah cacat namanya,” terang Anik Ariswandani.