Pulang Pisau (ANTARA) - Wakil Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang mengatakan, pemerintah daerah mendukung program diversifikasi pangan lokal yang menjadi salah satu poin yang ditekankan dalam konferensi video terkait Pelaksanaan Gerakan Diversifikasi Gerakan Pangan Lokal bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia.
“Program diversifikasi pangan lokal kepada masyarakat merupakan salah satu langkah yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat dalam upaya untuk memenuhi ketersediaan pangan nasional,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Pudjirustaty program diversifikasi pangan lokal adalah dengan memanfaatkan pekarangan kosong untuk ditanami tanaman produktif seperti singkong, jagung, sayur-mayur, buah-buahan dan tanaman lainnya yang bisa sebagai cadangan ketahanan pangan.
Program pemerintah pusat dalam melaksanakan gerakan diversifikasi pangan lokal ini, terang Pudjirustaty, juga menjadi upaya untuk mencegah terjadinya krisis pangan. Seperti imbauan dari Food Agroculture Organization (FAO) dan Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi akan terjadi kemarau dengan waktu yang cukup panjang.
Hasil dari konferensi video tersebut, menurut Pudjirustaty, membuat pemerintah setempat mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau untuk bisa bersiap diri dengan memanfaatkan seluruh lahan pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang bisa menjadi bagian ketahanan pangan.
Diungkapkan Pudjirustaty, di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau masih banyak lahan-lahan yang kosong, dan bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman produktif.
Ia juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan pemerintah setempat siap melaksanakan gerakan diversifikasi pangan lokal ini kepada masyarakat.
Asisten III Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Pulang Pisau Hanafi menambahkan, diversifikasi pangan lokal juga untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pangan masyarakat kepada beras. Untuk itu masyarakat diminta untuk memanfaatkan tanaman lokal yang ada di daerahnya masing-masing.
“Program diversifikasi pangan lokal juga untuk mengurangi konsumsi masyarakat kepada beras dengan tanaman lain dengan pertimbangan laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah, tetapi ketersediaan produksi beras tetap. Namun bukan melarang masyarakat mengkonsumsi beras hanya untuk memvariasikan dengan produk pangan lain,” demikian Hanafi.
Baca juga: Dua kecamatan di Pulang Pisau pertahankan zona hijau COVID-19
Baca juga: Mahasiswa UPR latih masyarakat Pulang Pisau membuat cairan pembersih tangan
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut bersiap sambut 'food estate' di Kalteng
“Program diversifikasi pangan lokal kepada masyarakat merupakan salah satu langkah yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat dalam upaya untuk memenuhi ketersediaan pangan nasional,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Pudjirustaty program diversifikasi pangan lokal adalah dengan memanfaatkan pekarangan kosong untuk ditanami tanaman produktif seperti singkong, jagung, sayur-mayur, buah-buahan dan tanaman lainnya yang bisa sebagai cadangan ketahanan pangan.
Program pemerintah pusat dalam melaksanakan gerakan diversifikasi pangan lokal ini, terang Pudjirustaty, juga menjadi upaya untuk mencegah terjadinya krisis pangan. Seperti imbauan dari Food Agroculture Organization (FAO) dan Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi akan terjadi kemarau dengan waktu yang cukup panjang.
Hasil dari konferensi video tersebut, menurut Pudjirustaty, membuat pemerintah setempat mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau untuk bisa bersiap diri dengan memanfaatkan seluruh lahan pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang bisa menjadi bagian ketahanan pangan.
Diungkapkan Pudjirustaty, di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau masih banyak lahan-lahan yang kosong, dan bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman produktif.
Ia juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan pemerintah setempat siap melaksanakan gerakan diversifikasi pangan lokal ini kepada masyarakat.
Asisten III Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Pulang Pisau Hanafi menambahkan, diversifikasi pangan lokal juga untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pangan masyarakat kepada beras. Untuk itu masyarakat diminta untuk memanfaatkan tanaman lokal yang ada di daerahnya masing-masing.
“Program diversifikasi pangan lokal juga untuk mengurangi konsumsi masyarakat kepada beras dengan tanaman lain dengan pertimbangan laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah, tetapi ketersediaan produksi beras tetap. Namun bukan melarang masyarakat mengkonsumsi beras hanya untuk memvariasikan dengan produk pangan lain,” demikian Hanafi.
Baca juga: Dua kecamatan di Pulang Pisau pertahankan zona hijau COVID-19
Baca juga: Mahasiswa UPR latih masyarakat Pulang Pisau membuat cairan pembersih tangan
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut bersiap sambut 'food estate' di Kalteng