Pulang Pisau (ANTARA) - Populasi sapi di Kabupaten Pulang Pulang Pisau, Kalimantan Tengah mengalami peningkatan dan kini sudah terdapat 10.000 ekor selama tahun 2024.
“Secara keseluruhan populasi sapi dari sejumlah peternakan yang tersebar di delapan kecamatan kabupaten setempat mengalami peningkatan dengan jumlah 10.000 ekor di 2024 dari sebanyak 9.750 pada 2023,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Ibrahim di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Ibrahim, Pulang Pisau memiliki potensi besar dalam bidang peternakan sapi dan mampu menampung ternak sapi hingga 62.000 ekor dengan mempertimbangkan ketersediaan hijauan makanan ternak (HMT) yang masih melimpah di delapan kecamatan.
Melihat jumlah populasi sapi saat ini, potensi yang perlu dikembangkan sekitar 52.000 ekor sehingga menjadi salah satu peluang usaha yang bisa terus dikembangkan masyarakat di kabupaten setempat.
Untuk sentral ternak sapi, hanya difokuskan pada empat kecamatan yaitu di Kecamatan Maliku berjumlah mencapai 5.000 ekor, Kecamatan Pandih Batu sebanyak 3.000 ekor sapi.
Selanjutnya di Kecamatan Kahayan Hilir dengan jumlah populasi mencapai 800 ekor dan Kecamatan Sebangau Kuala dengan populasi tenak sapi mencapai 500 ekor.
Baca juga: Bapperida petakan empat sektor potensial di Pulang Pisau
Sementara itu di Kecamatan Banama Tingang dan Kecamatan Kahayan Tengah hanya terdapat peternakan sapi dalam skala kecil atau sebagai usaha sampingan masyarakat.
“Kenaikan populasi sapi ini tidak terlepas juga adanya pengadaan bantuan ternak setiap tahun yang berasal dari dana pokir (pokok pikiran) anggota DPRD Pulang Pisau dan sebagian besar lagi hasil dari hasil kelahiran serta pengembangbiakan ternak sapi yang dilakukan para peternak,” jelas Ibrahim.
Dijelaskan Ibrahim, pengembangbiakan ternak sapi tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu proses pengawinan secara alamiah jantan-betina dan melalui sistem inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik. Dua cara itu selalu digunakan oleh para peternak yang ada di kabupaten setempat dalam pengembangan usaha ternak.
“Peternakan pasti bisa menjadi peluang untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat. Menjelang hari-hari besar keagamaan kebutuhan konsumsi daging terus meningkat,” ucapnya.
Ibrahim mengungkapkan bahwa pemerintah setempat juga telah merencanakan hilirisasi untuk penjualan hasil ternak dengan membangun pasar hewan sebagai program berkelanjutan pada 2026 mendatang.
“Usulan adanya pasar hewan ini sudah direncanakan pada 2022 untuk dibangun di Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu dalam memudahkan peternak menjual hasil ternak dan retribusinya bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD),” demikian Ibrahim.
Baca juga: Distan yakin perda penetapan harga TBS lindungi petani sawit di Pulpis
Baca juga: Diskominfostandi Pulang Pisau maksimalkan bantuan ASTInet di desa terpencil
Baca juga: Dinkes Pulang Pisau pastikan pemeriksaan kesehatan gratis dimulai Februari