Kuala Pembuang (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Yulhaidir menyatakan hasil dari rapat forum koordinasi pimpinan daerah serta melihat kondisi di lapangan, maka diputuskan untuk menetapkan status tanggap darurat banjir.
Berdasarkan data yang ada dalam kurun waktu 15 tahun, banjir kali ini paling besar terjadi di beberapa Kecamatan di wilayah ini, kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Jumat.
"Banyak rumah yang tenggelam, ternak mati, ladang, kebun serta persawahan tenggelam akibat banjir," beber dia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan itu pun menginstruksikan Camat dan Kepala Desa agar segera mendata rumah warga yang memang benar-benar tenggelam. Dan, instansi lainnya harus ikut bertindak secara bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Dia mengatakan untuk kesehatan masyarakat secara umum belum ada keluhan, tapi yang jelas masyarakat saat ini sedang mengalami musibah akibat banjir tersebut seperti basah kasurnya sofa kursi dan barang elektronik rusak. Hat tersebut yang membuat prihatin, makanya dalam waktu dekat ini akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Baca juga: Banjir melanda dua kecamatan di Kotim
"Saya juga sudah meminta kepada dinas kesehatan segera menurunkan tim medis ke tempat warga yang terdampak banjir dengan melibatkan tenaga kesehatan di Puskesmas dan Pustu," kata Yulhaidir.
Dia mengaku sangat prihatin dengan keadaan masyarakat yang terdampak banjir. Untuk itu, Pemkab Seruyan dalam waktu dekat akan mmemberikan bantuan sembako, berupa beras cadangan kepada masyarakat yang mengalami musibah kebanjiran.
"Kami mengutamakan penyaluran bantuan tersebut di kecamatan Suling Tambun, Seruyan Hulu, Seruyan Tengah, Batu Ampar, Danau Seluluk," kata Yulhaidir.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan Agung Sulistyo mengatakan, banjir kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, berdasarkan data yang masuk ada 35 desa yang terdampak banjir di berbagai kecamatan dan ini kemungkinan akan bertambah.
"Dari data 35 desa itu kemungkinan akan bertambah, karena berdasarkan laporan di lapangan debit air masih tinggi," demikian Agung.
Baca juga: BPBD Lamandau tinjau daerah terdampak banjir
Baca juga: BPBD tinjau lapangan, akses jalur darat terhambat akibat banjir
Berdasarkan data yang ada dalam kurun waktu 15 tahun, banjir kali ini paling besar terjadi di beberapa Kecamatan di wilayah ini, kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Jumat.
"Banyak rumah yang tenggelam, ternak mati, ladang, kebun serta persawahan tenggelam akibat banjir," beber dia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan itu pun menginstruksikan Camat dan Kepala Desa agar segera mendata rumah warga yang memang benar-benar tenggelam. Dan, instansi lainnya harus ikut bertindak secara bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Dia mengatakan untuk kesehatan masyarakat secara umum belum ada keluhan, tapi yang jelas masyarakat saat ini sedang mengalami musibah akibat banjir tersebut seperti basah kasurnya sofa kursi dan barang elektronik rusak. Hat tersebut yang membuat prihatin, makanya dalam waktu dekat ini akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Baca juga: Banjir melanda dua kecamatan di Kotim
"Saya juga sudah meminta kepada dinas kesehatan segera menurunkan tim medis ke tempat warga yang terdampak banjir dengan melibatkan tenaga kesehatan di Puskesmas dan Pustu," kata Yulhaidir.
Dia mengaku sangat prihatin dengan keadaan masyarakat yang terdampak banjir. Untuk itu, Pemkab Seruyan dalam waktu dekat akan mmemberikan bantuan sembako, berupa beras cadangan kepada masyarakat yang mengalami musibah kebanjiran.
"Kami mengutamakan penyaluran bantuan tersebut di kecamatan Suling Tambun, Seruyan Hulu, Seruyan Tengah, Batu Ampar, Danau Seluluk," kata Yulhaidir.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan Agung Sulistyo mengatakan, banjir kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, berdasarkan data yang masuk ada 35 desa yang terdampak banjir di berbagai kecamatan dan ini kemungkinan akan bertambah.
"Dari data 35 desa itu kemungkinan akan bertambah, karena berdasarkan laporan di lapangan debit air masih tinggi," demikian Agung.
Baca juga: BPBD Lamandau tinjau daerah terdampak banjir
Baca juga: BPBD tinjau lapangan, akses jalur darat terhambat akibat banjir