Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, orang tua harus menjadi contoh dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat bagi anak-anaknya.
"Orang tua memiliki peran sangat penting dalam proses pendidikan anak termasuk dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat," kata Nadiem dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Nadiem dalam sambutan saat membuka webinar Gerakan Nusantara (Gernus) bertema Menjadi Orang Tua Tangguh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilaksanakan PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menyampaikan, masa pandemi memiliki hikmah yang mengajarkan mengenalkan paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif, kreatif dan inovatif.
"Orang tua adalah sentral di dalam pendidikan anak. Inilah saatnya semua komponen pendidikan, orang tua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya," katanya.
Baca juga: Metode perhitungan dana BOS diubah tahun depan
Hal senada juga disampaikan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM Dewi Prawitasari, bahwa kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini.
Saat di sekolah, guru adalah role model, dan saat anak-anak pulang, maka orang tua menjadi role model. Pengetahuan dan perilaku yang sadar pangan aman akan membentuk generasi yang sehat dan siap membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat, tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, pakar gizi Kesehatan Masyarakat dan Guru Besar FKM UI Prof Sandra Fikawati menekankan pentingnya sikap dan semangat untuk meningkatkan dan mempraktikkan pengetahuan dalam hal literasi gizi.
Baca juga: Mahasiswa diminta ubah paradigma pendidikan usai COVID-19
"Di tengah krisis kesehatan, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia, kita harus benar-benar menyiapkan literasi gizi anak-anak kita, dimulai dari sekolah dasar. Dengan kebiasaan baru dan diberlakukan program belajar dari rumah, literasi gizi tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan siswa tapi juga membutuhkan peran aktif orang tua," kata Sandra.
Corporate Affairs Director PT FFI Andrew F Saputro, menyampaikan komitmen perusahaan untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan gizi di Indonesia.
"Gernus adalah salah satu kendaraan kami, dan tahun ini kami sangat senang dapat terlibat program belajar dari rumah dari Kemendikbud dan mendukung program ‘keamanan pangan’ dari BPOM," ujar Andrew.
Sejak diluncurkan pada 2013, Gernus terus memaksimalkan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal literasi gizi kepada siswa-siswa sekolah dasar. Gernus mengutamakan kegiatan-kegiatannya untuk mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Kemendikbud.
Baca juga: Nadiem Makarim: Sekolah jangan maksa muridnya belajar di sekolah
Baca juga: Mendikbud: Tidak ada keputusan peleburan mata pelajaran agama
Baca juga: Nadiem: PIP dan KIP Kuliah masih dikelola Kemendikbud
"Orang tua memiliki peran sangat penting dalam proses pendidikan anak termasuk dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat," kata Nadiem dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Nadiem dalam sambutan saat membuka webinar Gerakan Nusantara (Gernus) bertema Menjadi Orang Tua Tangguh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilaksanakan PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menyampaikan, masa pandemi memiliki hikmah yang mengajarkan mengenalkan paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif, kreatif dan inovatif.
"Orang tua adalah sentral di dalam pendidikan anak. Inilah saatnya semua komponen pendidikan, orang tua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya," katanya.
Baca juga: Metode perhitungan dana BOS diubah tahun depan
Hal senada juga disampaikan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM Dewi Prawitasari, bahwa kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini.
Saat di sekolah, guru adalah role model, dan saat anak-anak pulang, maka orang tua menjadi role model. Pengetahuan dan perilaku yang sadar pangan aman akan membentuk generasi yang sehat dan siap membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat, tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, pakar gizi Kesehatan Masyarakat dan Guru Besar FKM UI Prof Sandra Fikawati menekankan pentingnya sikap dan semangat untuk meningkatkan dan mempraktikkan pengetahuan dalam hal literasi gizi.
Baca juga: Mahasiswa diminta ubah paradigma pendidikan usai COVID-19
"Di tengah krisis kesehatan, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia, kita harus benar-benar menyiapkan literasi gizi anak-anak kita, dimulai dari sekolah dasar. Dengan kebiasaan baru dan diberlakukan program belajar dari rumah, literasi gizi tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan siswa tapi juga membutuhkan peran aktif orang tua," kata Sandra.
Corporate Affairs Director PT FFI Andrew F Saputro, menyampaikan komitmen perusahaan untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan gizi di Indonesia.
"Gernus adalah salah satu kendaraan kami, dan tahun ini kami sangat senang dapat terlibat program belajar dari rumah dari Kemendikbud dan mendukung program ‘keamanan pangan’ dari BPOM," ujar Andrew.
Sejak diluncurkan pada 2013, Gernus terus memaksimalkan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal literasi gizi kepada siswa-siswa sekolah dasar. Gernus mengutamakan kegiatan-kegiatannya untuk mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Kemendikbud.
Baca juga: Nadiem Makarim: Sekolah jangan maksa muridnya belajar di sekolah
Baca juga: Mendikbud: Tidak ada keputusan peleburan mata pelajaran agama
Baca juga: Nadiem: PIP dan KIP Kuliah masih dikelola Kemendikbud