Sampit (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajak organisasi masyarakat dan media massa membantu mengawasi pemilu kepala daerah serentak agar berjalan tanpa ada kecurangan.

"Kami berharap ada kesamaan pandangan tentang aturan pemilu sehingga kita bisa bersama-sama mengawasi pilkada ini. Kita semua bertanggung jawab untuk ikut menyukseskan pilkada agar berkualitas," kata Ketua Bawaslu Kotawaringin Timur Muhammad Tohari di Sampit, Minggu.

Hal itu disampaikan Tohari saat membuka sosialisasi pengembangan pengawasan pemilu organisasi masyarakat sipil dan media massa. Acara ini dihadiri pengurus berbagai organisasi kemasyarakatan dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotawaringin Timur.

Kegiatan ini diisi diskusi dengan narasumber terdiri dari Ketua Bawaslu Kotawaringin Timur Muhammad Tohari, Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih dan Ketua PWI Kotawaringin Timur Andri Rizky Agustian.

Tohari menganggap sosialisasi ini sangat penting karena organisasi masyarakat dan media massa mempunyai peran dalam menyukseskan pilkada maupun membantu mengawasi jalannya pilkada. 

"Kami berharap organisasi masyarakat dan media massa juga bisa membantu mengedukasi masyarakat terkait aturan pilkada dan bersama-sama mencegah pelanggaran aturan pilkada maupun aturan hukum. Setidaknya, anggota organisasi masyarakat dan wartawan bisa menjadi teladan yang baik bagi masyarakat," harap Tohari.

Baca juga: Mahasiswa Kotim pilih renungan suci dan doa bersama di DPRD

Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, pelaksanaan pilkada sejauh ini berjalan lancar. Sosialisasi terus digencarkan untuk mengajak masyarakat turut menyukseskan pilkada dengan memberikan hak pilih saat pemungutan suara 9 Desember nanti.

"Dan yang terpenting adalah wajib menerapkan protokol kesehatan karena pilkada kali ini digelar di tengah pandemi COVID-19. Kami secara serius mempersiapkan teknis pelaksanaan sesuai protokol kesehatan," kata Siti Fathonah.

Sementara itu, Ketua PWI Kotawaringin Timur Andri Rizky Agustian mengatakan, tugas media massa dalam membantu menyukseskan pilkada kali ini cukup berat. Selain perlunya mengedukasi masyarakat agar tertarik menggunakan hak pilih, tetapi juga turut mengawasi penerapan aturan, termasuk dalam kewajiban menerapkan protokol kesehatan.

"Sesuai dengan fungsi kami, tentu kami jalankan sesuai kode etik jurnalistik. Tugas berat lainnya adalah tanggung jawab pers untuk menangkal "hoax" dan kampanye hitam agar pilkada berjalan dengan sehat dan berkualitas," demikian Andri.

Baca juga: Bawaslu Kotim beri teguran tertulis peserta pilkada pelanggar protokol kesehatan

Baca juga: Ardiansyah dan Mariani siap dilantik jadi PAW anggota DPRD Kotim

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024