Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengapresiasi kegiatan Akademi Jurnalistik yang digelar secara konsisten Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat karena dinilai bermanfaat bagi generasi muda.
"Ini menjadi bekal bagi peserta untuk memahami lebih jauh tentang jurnalistik dan profesi wartawan. Ini juga penting agar generasi muda kita bisa memilah mana produk jurnalistik dan mana yang hoax atau kabar bohong sehingga kita tidak salah," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Nur Aswan di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan jurnalistik bertajuk Akademi Jurnalistik III yang digelar PWI Kotawaringin Timur. Sebanyak 45 mahasiswa terdaftar sebagai peserta acara rutin tersebut.
Kali ini panitia membatasi peserta hanya untuk kalangan mahasiswa dan jumlahnya juga terbatas dengan pertimbangan protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19 karena pandemi virus mematikan itu masih terjadi.
Hadir sebagai pembicara yaitu Kodim 1015/Spt yang diwakili Danramil Ketapang Kapten Arh Sutomo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam serta redaktur Radar Sampit, Usay Noor Rahmad.
Nur Aswan mengatakan selama ini pers menunjukkan peran dan fungsinya dalam membantu pembangunan daerah melalui bidang mereka. Pers diharapkan tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya namun dengan memberikan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Seluruh Fraksi DPRD Kotim sepakat segera bahas Raperda Pilkades
"Pemerintah memerlukan dukungan wartawan dalam ikut mengawasi pelaksanaan pemerintahan. Tapi tentu kritik dan pemberitaan harus membangun dan disertai solusi," kata Nur Aswan.
Ketua PWI Kotawaringin Timur Andri Rizky Agustian mengatakan, Akademi Jurnalistik merupakan agenda tetap yang mereka laksanakan untuk memperkenalkan jurnalistik kepada generasi penerus. Ini sebagai upaya mempersiapkan regenerasi wartawan di daerah ini.
"Pengetahuan tentang jurnalistik juga penting agar generasi muda tahu aturan sehingga tidak ikut membuat atau menyebarkan "hoax", fitnah, ujaran kebencian, isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) maupun hal lain yang melanggar aturan," kata Andri.
Sementara itu di akhir acara, setiap peserta membuat berita terkait materi yang disampaikan selama kegiatan berlangsung. Ada enam nominasi peserta dengan karya berita terbaik yang juaranya akan diumumkan saat perayaan HUT PWI pada pekan depan.
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan perubahan peraturan pilkades
Baca juga: Demonstrasi Omnibus Law di Kotim dibubarkan paksa, enam orang diamankan
"Ini menjadi bekal bagi peserta untuk memahami lebih jauh tentang jurnalistik dan profesi wartawan. Ini juga penting agar generasi muda kita bisa memilah mana produk jurnalistik dan mana yang hoax atau kabar bohong sehingga kita tidak salah," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Nur Aswan di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan jurnalistik bertajuk Akademi Jurnalistik III yang digelar PWI Kotawaringin Timur. Sebanyak 45 mahasiswa terdaftar sebagai peserta acara rutin tersebut.
Kali ini panitia membatasi peserta hanya untuk kalangan mahasiswa dan jumlahnya juga terbatas dengan pertimbangan protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19 karena pandemi virus mematikan itu masih terjadi.
Hadir sebagai pembicara yaitu Kodim 1015/Spt yang diwakili Danramil Ketapang Kapten Arh Sutomo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam serta redaktur Radar Sampit, Usay Noor Rahmad.
Nur Aswan mengatakan selama ini pers menunjukkan peran dan fungsinya dalam membantu pembangunan daerah melalui bidang mereka. Pers diharapkan tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya namun dengan memberikan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Seluruh Fraksi DPRD Kotim sepakat segera bahas Raperda Pilkades
"Pemerintah memerlukan dukungan wartawan dalam ikut mengawasi pelaksanaan pemerintahan. Tapi tentu kritik dan pemberitaan harus membangun dan disertai solusi," kata Nur Aswan.
Ketua PWI Kotawaringin Timur Andri Rizky Agustian mengatakan, Akademi Jurnalistik merupakan agenda tetap yang mereka laksanakan untuk memperkenalkan jurnalistik kepada generasi penerus. Ini sebagai upaya mempersiapkan regenerasi wartawan di daerah ini.
"Pengetahuan tentang jurnalistik juga penting agar generasi muda tahu aturan sehingga tidak ikut membuat atau menyebarkan "hoax", fitnah, ujaran kebencian, isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) maupun hal lain yang melanggar aturan," kata Andri.
Sementara itu di akhir acara, setiap peserta membuat berita terkait materi yang disampaikan selama kegiatan berlangsung. Ada enam nominasi peserta dengan karya berita terbaik yang juaranya akan diumumkan saat perayaan HUT PWI pada pekan depan.
Baca juga: Pemkab Kotim ajukan perubahan peraturan pilkades
Baca juga: Demonstrasi Omnibus Law di Kotim dibubarkan paksa, enam orang diamankan