Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah memperkuat nilai-nilai restorasi sosial ke masyarakat melalui sejumlah organisasi kemasyarakatan, baik itu Karang Taruna, tokoh agama, tokoh masyarakat serta lain sebagainya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng dr Rian Tangkudung melalui Sekretarisnya Budi Santoso, Kamis, mengatakan memperkuat nilai-nilai restorasi sosial tentunya sangatlah penting, guna menghindari hal-hal negatif agar tidak terjadi di masyarakat luas.

"Sejumlah organisasi sosial serta lain sebagainya diundang dalam kegiatan kami ini tidak lain adalah, untuk kembali mengingatkan nilai-nilai gotong royong serta kesetiakawanan di masyarakat," kata Budi Santoso di Palangka Raya.

Dikatakan, kegiatan restorasi sosial melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial dilaksanakan di Aula UPT Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), Jalan Rajawali, Kota Palangka Raya. Para peserta yang hadir itu tidak hanya dari organisasi saja, melainkan ada juga tenaga pengajar di sekolah serta Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Budi mengatakan dengan diberikannya pencerahan kepada para peserta yang hadir, tentunya bisa ditanamkan dalam sanubari sehingga kegiatan sosial di sekitar komplek perumahannya bisa jalan dan ilmu sosial yang didapat bisa ditularkan ke masyarakat lainnya.

"Kegiatan ini juga salah satu meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar/remaja, perkelahian antar kampung/warga perdebatan yang berujung jatuhnya korban, kenakalan remaja yang mengarah kriminalitas serta tindakan lainnya negatif lainnya," ucapnya.

Ditambahkannya lagi, acara tersebut juga merupakan salah satu sarana/media dalam mentransformasi nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial kepada generasi muda melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).

Baca juga: Dinas Sosial Kalteng salurkan bantuan tahap dua sebanyak 112.429

PSKS dalam hal ini meliputi guru Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), pengasuh lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA), pekerja sosial panti pemerintah serta lain sebagainya.

"Kami harapkan setelah mengikuti acara ini para peserta mampu mentransfer pemahaman tentang nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial kepada anak didik atau anak asuh serta generasi di lingkungannya masing-masing," ungkapnya.

Apabila hal tersebut sudah dilakukan, Sambung Budi Santoso, tentunya akan terbentuk generasi muda yang mempunyai karakter sebagai penerus perjuangan bangsa yang mempunyai semangat untuk bekerja keras, pantang menyerah, mempunyai dedikasi yang tinggi.

"Kemudian tidak tidak mudah terpengaruh dengan budaya negatif dari luar serta berwawasan nasionalis, seperti yang sudah dicontohkan oleh para pahlawan kita yang telah rela mengorbankan tenaga, harta benda bahkan nyawanya untuk kemerdekaan negara yang kita cintai ini," tutup Budi Santoso.

Baca juga: Dinsos fasilitasi anak korban KDRT di Kotim pada trauma center

Baca juga: Sambut HUT RI, pejabat Dinsos Kalteng anjangsana ke panti asuhan

Baca juga: Puluhan ASN Dinsos Kalteng sisihkan uang setahun demi berkurban

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024