Palangka Raya (ANTARA) - Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari mengatakan sebanyak 83 persen penduduk Indonesia telah menjadi peserta Jaminan Sosial Kesehatan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Berdasar kondisi sekarang sudah 83 persen dari total penduduk Indonesia jadi peserta JKN dan pesertanya tumbuh terus menerus," kata Andayani melalui saat media workshop secara daring yang disaksikan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya, Jumat.
Dia menerangkan, jumlah peserta yang berada di angka 83 persen dari penduduk Indonesia itu mencapai hampir mencapai 224 juta jika disandingkan dengan data Dukcapil pada semester satu 2020 yang mencapai 268 juta jiwa lebih.
Baca juga: BPJS Kesehatan sosialisasikan jaminan kesehatan pada laka lantas
Kemudian sebanyak 97 persen dari jumlah peserta JKN-KIS itu, datanya telah selaras dengan data Disdukcapil. Angka-angka tersebut mengacu pada data peserta JKN-KIS per 1 Oktober 2020.
Sementara itu, terkait pandemi COVID-19 BPJS Kesehatan juga memberikan sejumlah kemudahan layanan seperti skrining mandiri COVID-19, antrean daring dan konsultasi dokter. Layanan itu dapat digunakan melalui aplikasi mobile JKN.
"Bahwa sampai sekarang jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang menggunakan Mobile JKN sebanyak 6.545, jumlah dokter pengguna Mobile JKN 7.324 dan jumlah peserta melakukan kontak sebanyak 50.095," kata Andayani.
Untuk itu, dia pun berharap seluruh masyarakat memaksimalkan layanan di Mobile JKN untuk mempermudah mendapatkan manfaat sebagai peserta JKN-KIS.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat acara Workshop dan Anugerah Lomba Jurnalistik BPJS Kesehatan Tahun 2020 secara virtual yang diikuti ratusan peserta.
Baca juga: Pemkab Gumas komitmen tingkatkan layanan kesehatan peserta JKN-KIS
Peserta acara yang digelar dua hari pada 22-23 Oktober itu membahas tentang menjaga keberlangsungan program JKN-KIS dan jaminan sosial kesehatan di era pandemi COVID-19. Kegiatan daring itu sendiri diikuti pegawai BPJS Kesehatan dan jurnalis dari berbagai wilayah di Indonesia.
Diantara pemateri dalam acara itu seperti Staf Khusus Menteri Keuangan RI Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kunto Ariawan, Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio hingga Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB) Adang Bachtiar.
Kegiatan tersebut mengupas peran JKN di masa pandemi hingga permasalahan yang dihadapi di lapangan dan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan program JKN-KIS di masyarakat.
Melalui kegiatan itu, Andayani pun berharap peserta dari jurnalis bisa menyampaikan informasi dari paparan yang disampaikan para ahli dan kebijakan pemerintahan pusat, sehingga tidak terjadi disinformasi di masyarakat.
"Melalui kegiatan ini kami juga meminta media selalu ikut memberikan edukasi dan menyampaikan yang benar dalam menjaga keberlangsungan program JKN-KIS," pungkas Andayani.
Baca juga: BPJS Kesehatan berikan relaksasi untuk ringankan tunggakan iuran
Baca juga: Peserta JKN-KIS merasa nyaman mendapat layanan informasi petugas BPJS SATU
Baca juga: Puluhan peserta Prolanis ikuti edukasi pola hidup sehat daring
"Berdasar kondisi sekarang sudah 83 persen dari total penduduk Indonesia jadi peserta JKN dan pesertanya tumbuh terus menerus," kata Andayani melalui saat media workshop secara daring yang disaksikan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya, Jumat.
Dia menerangkan, jumlah peserta yang berada di angka 83 persen dari penduduk Indonesia itu mencapai hampir mencapai 224 juta jika disandingkan dengan data Dukcapil pada semester satu 2020 yang mencapai 268 juta jiwa lebih.
Baca juga: BPJS Kesehatan sosialisasikan jaminan kesehatan pada laka lantas
Kemudian sebanyak 97 persen dari jumlah peserta JKN-KIS itu, datanya telah selaras dengan data Disdukcapil. Angka-angka tersebut mengacu pada data peserta JKN-KIS per 1 Oktober 2020.
Sementara itu, terkait pandemi COVID-19 BPJS Kesehatan juga memberikan sejumlah kemudahan layanan seperti skrining mandiri COVID-19, antrean daring dan konsultasi dokter. Layanan itu dapat digunakan melalui aplikasi mobile JKN.
"Bahwa sampai sekarang jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang menggunakan Mobile JKN sebanyak 6.545, jumlah dokter pengguna Mobile JKN 7.324 dan jumlah peserta melakukan kontak sebanyak 50.095," kata Andayani.
Untuk itu, dia pun berharap seluruh masyarakat memaksimalkan layanan di Mobile JKN untuk mempermudah mendapatkan manfaat sebagai peserta JKN-KIS.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat acara Workshop dan Anugerah Lomba Jurnalistik BPJS Kesehatan Tahun 2020 secara virtual yang diikuti ratusan peserta.
Baca juga: Pemkab Gumas komitmen tingkatkan layanan kesehatan peserta JKN-KIS
Peserta acara yang digelar dua hari pada 22-23 Oktober itu membahas tentang menjaga keberlangsungan program JKN-KIS dan jaminan sosial kesehatan di era pandemi COVID-19. Kegiatan daring itu sendiri diikuti pegawai BPJS Kesehatan dan jurnalis dari berbagai wilayah di Indonesia.
Diantara pemateri dalam acara itu seperti Staf Khusus Menteri Keuangan RI Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kunto Ariawan, Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio hingga Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB) Adang Bachtiar.
Kegiatan tersebut mengupas peran JKN di masa pandemi hingga permasalahan yang dihadapi di lapangan dan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan program JKN-KIS di masyarakat.
Melalui kegiatan itu, Andayani pun berharap peserta dari jurnalis bisa menyampaikan informasi dari paparan yang disampaikan para ahli dan kebijakan pemerintahan pusat, sehingga tidak terjadi disinformasi di masyarakat.
"Melalui kegiatan ini kami juga meminta media selalu ikut memberikan edukasi dan menyampaikan yang benar dalam menjaga keberlangsungan program JKN-KIS," pungkas Andayani.
Baca juga: BPJS Kesehatan berikan relaksasi untuk ringankan tunggakan iuran
Baca juga: Peserta JKN-KIS merasa nyaman mendapat layanan informasi petugas BPJS SATU
Baca juga: Puluhan peserta Prolanis ikuti edukasi pola hidup sehat daring