Sampit (ANTARA) - Jumlah pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang terjangkit COVID-19 terus bertambah dan hingga kini sudah enam orang.
"Hari ini ada dua lagi pejabat eselon II yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka sudah dirawat di ruang isolasi. Jadi, sudah ada enam orang pejabat eselon II, ditambah satu orang pejabat eselon III dan satu orang sopir yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Multazam mengatakan, kondisi semua ASN yang dirawat karena terjangkit COVID-19 tersebut dalam kondisi stabil. Mereka ada yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani, ada pula yang dirawat di ruang isolasi Klinik Islamic Center.
Penularan COVID-19 di kalangan aparatur sipil negara (ASN) ini menjadi perhatian serius. Selain terkait kondisi pasien, kekhawatiran ini juga terkait pelayanan pemerintah kepada masyarakat, khususnya di instansi-instansi yang pemimpinnya sedang dirawat karena terjangkit COVID-19.
Dua pejabat eselon II yang hasil uji swabnya baru keluar dan dinyatakan positif COVID-19 tersebut diketahui ada yang memang kontak erat dengan pejabat lainnya yang dinyatakan positif, namun ada juga yang baru datang bepergian dari luar daerah.
Pelacakan terus dilakukan terhadap anggota keluarga dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19. Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai agar virus mematikan itu tidak terus meluas.
Baca juga: Seorang pekerja sawit meninggal akibat kecelakaan truk pengangkut sampah
Penularan COVID-19 di kalangan pejabat tersebut diduga terjadi saat mereka menghadiri rapat di sebuah tempat. Bahkan kabarnya, ada yang sempat beristirahat dalam sebuah kamar yang sama dan kini mereka juga dinyatakan positif COVID-19 dan harus dirawat di ruang isolasi.
Kondisi ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya ASN terkait tingginya potensi penularan COVID-19. Multazam berharap penularan COVID-19, terlebih di kalangan ASN tidak terus meluas.
"Masih ada beberapa pejabat dan staf yang masih menunggu hasil uji swab mereka. Mudah-mudahan jumlah ASN dan masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak terus bertambah. Saat ini ruang perawatan semakin padat dan jumlah tenaga medis kita juga terbatas," ujar Multazam.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mengimbau masyarakat, termasuk kalangan ASN meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19. Menjalankan protokol kesehatan secara ketat adalah efektif agar terhindar dari penularan virus mematikan tersebut.
Sementara itu berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga Selasa siang, jumlah warga yang terjangkit COVID-19 sudah sebanyak 513 orang, terdiri dari 373 orang sembuh, 123 orang masih dirawat dan 17 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi penutupan kembali pembelajaran tatap muka
Baca juga: APBD Kotim 2021 diperkirakan defisit Rp78,2 miliar
"Hari ini ada dua lagi pejabat eselon II yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka sudah dirawat di ruang isolasi. Jadi, sudah ada enam orang pejabat eselon II, ditambah satu orang pejabat eselon III dan satu orang sopir yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Multazam mengatakan, kondisi semua ASN yang dirawat karena terjangkit COVID-19 tersebut dalam kondisi stabil. Mereka ada yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani, ada pula yang dirawat di ruang isolasi Klinik Islamic Center.
Penularan COVID-19 di kalangan aparatur sipil negara (ASN) ini menjadi perhatian serius. Selain terkait kondisi pasien, kekhawatiran ini juga terkait pelayanan pemerintah kepada masyarakat, khususnya di instansi-instansi yang pemimpinnya sedang dirawat karena terjangkit COVID-19.
Dua pejabat eselon II yang hasil uji swabnya baru keluar dan dinyatakan positif COVID-19 tersebut diketahui ada yang memang kontak erat dengan pejabat lainnya yang dinyatakan positif, namun ada juga yang baru datang bepergian dari luar daerah.
Pelacakan terus dilakukan terhadap anggota keluarga dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19. Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai agar virus mematikan itu tidak terus meluas.
Baca juga: Seorang pekerja sawit meninggal akibat kecelakaan truk pengangkut sampah
Penularan COVID-19 di kalangan pejabat tersebut diduga terjadi saat mereka menghadiri rapat di sebuah tempat. Bahkan kabarnya, ada yang sempat beristirahat dalam sebuah kamar yang sama dan kini mereka juga dinyatakan positif COVID-19 dan harus dirawat di ruang isolasi.
Kondisi ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya ASN terkait tingginya potensi penularan COVID-19. Multazam berharap penularan COVID-19, terlebih di kalangan ASN tidak terus meluas.
"Masih ada beberapa pejabat dan staf yang masih menunggu hasil uji swab mereka. Mudah-mudahan jumlah ASN dan masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak terus bertambah. Saat ini ruang perawatan semakin padat dan jumlah tenaga medis kita juga terbatas," ujar Multazam.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mengimbau masyarakat, termasuk kalangan ASN meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19. Menjalankan protokol kesehatan secara ketat adalah efektif agar terhindar dari penularan virus mematikan tersebut.
Sementara itu berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga Selasa siang, jumlah warga yang terjangkit COVID-19 sudah sebanyak 513 orang, terdiri dari 373 orang sembuh, 123 orang masih dirawat dan 17 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi penutupan kembali pembelajaran tatap muka
Baca juga: APBD Kotim 2021 diperkirakan defisit Rp78,2 miliar