Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilihan kepala daerah serentak 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Simulasi ini dilaksanakan di TPS (tempat pemungutan suara) yang riil dan pemilihnya juga riil. Harapannya agar masyarakat memahami karena pilkada tahun ini digelar di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi sehingga kita harus menerapkan protokol kesehatan," kata Ketua KPU Kotawaringin Timur, Siti Fathonah Purnaningsih di Sampit, Sabtu.

Simulasi dilaksanakan di TPS 11 Kelurahan Baamang Hulu di Jalan Christopel Mihing Kecamatan Baamang. Meski simulasi, namun semua dibuat dan dilaksanakan seperti suasana pemungutan dan penghitungan suara sesungguhnya.

Lokasi itu nantinya memang akan dijadikan TPS 11 Kelurahan Baamang Hulu. Sejumlah warga yang dilibatkan dalam simulasi tersebut juga memang pemilih yang terdaftar dan nantinya akan menggunakan hak pilihnya di TPS itu.

Turut hadir dalam simulasi itu Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Nur Aswan, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan perwakilan Kodim 1015/Sampit.

Protokol kesehatan dijalankan secara ketat dalam kegiatan itu. Lokasi antrean dan tempat duduk pemilih diatur dengan jarak sesuai aturan protokol kesehatan.

Pemilih yang datang wajib mencuci tangan, diperiksa suhu tubuhnya serta menggunakan sarung tangan yang sudah disediakan. Tinta tanda sudah menggunakan hak pilih diberikan dengan cara ditetesi, bukan dicelupkan seperti biasanya. Usai memberikan hak pilih, warga diarahkan untuk kembali mencuci tangan sebelum meninggalkan TPS.

Jika ada pemilih yang suhu tubuhnya mencapai 37,3 derajat celsius atau lebih, maka akan diarahkan untuk menggunakan hak pilih di tempat khusus yang sudah disiapkan. Selanjutnya dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur untuk ditindaklanjuti.

Saat pemilihan nanti, pemilih disarankan menggunakan hak pilih pada waktu yang sudah diatur petugas. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi kerumunan di TPS.

Siti Fathonah mengatakan, semua sudah dipersiapkan dan akan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Hasil simulasi juga akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan agar nantinya saat pelaksanaan tidak sampai ada kendala.

"Jajaran kami selaku penyelenggara juga mengikuti "rapid test" untuk memastikan dalam keadaan sehat. Kami berharap semua berjalan lancar dan tidak sampai muncul penularan COVID-19," harap Siti Fathonah.

Baca juga: Suprianti Rambat didoakan mengikuti jejak Risma

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, pihaknya siap mengamankan pilkada serentak nanti. Selain mengamankan situasi, pihaknya juga membantu memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.

"Personel kami berada di luar TPS dan tidak masuk. Nanti personel kami membantu mengarahkan warga menjalankan protokol kesehatan dan tidak sampai ada kerumunan. Kita harus bersama-sama mencegah penularan COVID-19," kata Jakin.

Jakin menambahkan, ada 400 orang lebih personel yang dikerahkan untuk pengamanan pilkada di Kotawaringin Timur, terdiri dari 345 personel Polres, sisanya personel bantuan dari Polda Kalimantan Tengah. Setiap personel dibekali alat pelindung diri dan pengetahuan tentang pencegahan COVID-19.

Personel bantuan Polda Kalteng akan ditempatkan di TPS sekitar kota untuk memudahkan koordinasi. Untuk di kawasan kota, satu orang polisi mengamankan dua TPS, sedangkan untuk TPS yang masuk kategori rawan dari sisi lokasi seperti di kawasan pelosok maka setiap TPS dijaga satu orang polisi.

Tahun ini masyarakat Kotawaringin Timur mengikuti dua agenda pemilihan sekaligus, yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.

Baca juga: Pemerintahan tidak terganggu meski banyak pejabat Kotim dirawat karena COVID-19

Baca juga: DPRD Kotim siap fasilitasi usulan listrik desa


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024