Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh Al Qadry mengapresiasi kinerja dan kesigapan Komisi Pemilihan Umum kabupaten setempat, dalam mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah Kalimantan Tengah tahun 2020.
"Sangat patut diapresiasi karena KPU Bartim berupaya maksimal dalam menyelenggarakan Pilkada Kalteng yang bebas COVID-19 dengan ketat menerapkan protokol kesehatan pada tiap tahapannya," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Kamis.
Selain itu, dirinya juga melihat penerapan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada saat simulasi pemungutan suara di TPS, benar-benar diperhatikan. Penerapan itu sudah benar-benar dilakukan mulai dari tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih hingga peragaan atau simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Habib Saleh mengatakan dalam simulasi diperagakan, penyelenggara Pilkada KPPS dan PPK yang sudah mengikuti tes cepat bisa mengikuti proses pelaksanaan pemungutan suara di TPS. Mereka juga mengenakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah. Selanjutnya diperagakan bagaimana pemilih yang wajib mencoblos hanya pemilih yang sudah terdaftar atau menggunakan KTP elektronik yang sudah memakai masker, mencuci tangan serta memiliki suhu tubuh di bawah 37,2 celcius.
Pemilih kemudian diminta antri dan duduk pada kursi yang sudah diatur jaraknya. Setelah menunggu beberapa saat, pemilih dipanggil dan mencoblos. Tinta diteteskan ke jari pemilih dan diminta langsung kembali ke rumah masing-masing.
"Dalam proses ini sudah memperlihatkan keadaan sesungguhnya, bahwa pelaksanaan Pilkada Kalteng saat pandemi COVID-19 bisa dilaksanakan dengan baik, tertib dan lancar dan bebas COVID-19," ucapnya.
Meski begitu, Wabup Bartim itu tetap meminta meminta warga Gumi Jari Janang Kalalawah yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk menggunakan hak pilih pada Pilkada Kalteng, Rabu 9 Desember 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Mematuhi protokol kesehatan dalam Pilkada Kalteng nanti merupakan perbuatan baik karena menghindarkan diri kita dan semua dari COVID-19. Ini merupakan upaya mencegah terjadinya penyebaran COVID-19," kata Habib Saleh.
Ketua KPU Bartim Andy A Gandrung mengatakan, dilaksanakannya simulasi sebagai bentuk contoh pemungutan yang menyerupai pada hari H pemungutan suara, sehingga diketahui proses pemungutan suara yang sudah dirancang dengan melaksanakan protokol kesehatan.
"Selain itu, simulasi sebagai sarana dalam memberi bekal pengetahuan petugas penyelenggara dan petugas keamanan saat di lapangan di masing-masing TPS nanti," kata Andy.
Ditegaskan Andy, KPU Bartim menjamin penyelenggara pilkada khususnya badan adhoc bebas dari COVID-19 dengan dilakukannya tes cepat (rapid test) sebelum pemungutan suara.
"Jika ditemukan ada penyelenggara yang memiliki hasil tes cepat reaktif, maka tidak ditugaskan dan diminta melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu," kata Andy.
Baca juga: Bupati Bartim buat surat edaran antisipasi penyebaran COVID-19
Dia juga meminta pemilih untuk tidak khawatir karena protokol kesehatan di TPS sangat ketat. Pemilih nanti wajib masker, cek suhu tubuh, serta diberikan sarung tangan plastik sebagai alat bantu mencegah penyebaran maupun penularan COVID – 19.
Sebagai antisipasi kondisi khusus seperti ada yang mendadak jatuh pingsan atau sakit dan dicurigai sebagai gejala COVID-19, maka enam orang KPPS akan memberikan pertolongan pertama kepada pemilih tersebut dengan menggunakan baju APD lengkap yang telah disiapkan di tiap TPS.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra, bahwa KPU Bartim telah memperlihatkan bagaimana pemungutan suara dari sisi kesehatan, kelancaran dan kenyamanan yang sudah dijamin dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Intinya, simulasi bertujuan untuk memperkenalkan atau memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana proses pemungutan dan penghitungan suara dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19," kata Afandi.
Selanjutnya, tambah Afandi, tugas kepolisian adalah membantu menciptakan situasi seperti dalam simulasi tersebut, yakni berusaha dengan semaksimal mungkin agar proses ini benar-benar berjalan dengan tertib, lancar dan kondusif.
Baca juga: APBD Bartim 2021 disetujui Rp1,1 triliun
Baca juga: Banggar dan TAPD Bartim bahas APBD 2021
"Sangat patut diapresiasi karena KPU Bartim berupaya maksimal dalam menyelenggarakan Pilkada Kalteng yang bebas COVID-19 dengan ketat menerapkan protokol kesehatan pada tiap tahapannya," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Kamis.
Selain itu, dirinya juga melihat penerapan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada saat simulasi pemungutan suara di TPS, benar-benar diperhatikan. Penerapan itu sudah benar-benar dilakukan mulai dari tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih hingga peragaan atau simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Habib Saleh mengatakan dalam simulasi diperagakan, penyelenggara Pilkada KPPS dan PPK yang sudah mengikuti tes cepat bisa mengikuti proses pelaksanaan pemungutan suara di TPS. Mereka juga mengenakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah. Selanjutnya diperagakan bagaimana pemilih yang wajib mencoblos hanya pemilih yang sudah terdaftar atau menggunakan KTP elektronik yang sudah memakai masker, mencuci tangan serta memiliki suhu tubuh di bawah 37,2 celcius.
Pemilih kemudian diminta antri dan duduk pada kursi yang sudah diatur jaraknya. Setelah menunggu beberapa saat, pemilih dipanggil dan mencoblos. Tinta diteteskan ke jari pemilih dan diminta langsung kembali ke rumah masing-masing.
"Dalam proses ini sudah memperlihatkan keadaan sesungguhnya, bahwa pelaksanaan Pilkada Kalteng saat pandemi COVID-19 bisa dilaksanakan dengan baik, tertib dan lancar dan bebas COVID-19," ucapnya.
Meski begitu, Wabup Bartim itu tetap meminta meminta warga Gumi Jari Janang Kalalawah yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk menggunakan hak pilih pada Pilkada Kalteng, Rabu 9 Desember 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Mematuhi protokol kesehatan dalam Pilkada Kalteng nanti merupakan perbuatan baik karena menghindarkan diri kita dan semua dari COVID-19. Ini merupakan upaya mencegah terjadinya penyebaran COVID-19," kata Habib Saleh.
Ketua KPU Bartim Andy A Gandrung mengatakan, dilaksanakannya simulasi sebagai bentuk contoh pemungutan yang menyerupai pada hari H pemungutan suara, sehingga diketahui proses pemungutan suara yang sudah dirancang dengan melaksanakan protokol kesehatan.
"Selain itu, simulasi sebagai sarana dalam memberi bekal pengetahuan petugas penyelenggara dan petugas keamanan saat di lapangan di masing-masing TPS nanti," kata Andy.
Ditegaskan Andy, KPU Bartim menjamin penyelenggara pilkada khususnya badan adhoc bebas dari COVID-19 dengan dilakukannya tes cepat (rapid test) sebelum pemungutan suara.
"Jika ditemukan ada penyelenggara yang memiliki hasil tes cepat reaktif, maka tidak ditugaskan dan diminta melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu," kata Andy.
Baca juga: Bupati Bartim buat surat edaran antisipasi penyebaran COVID-19
Dia juga meminta pemilih untuk tidak khawatir karena protokol kesehatan di TPS sangat ketat. Pemilih nanti wajib masker, cek suhu tubuh, serta diberikan sarung tangan plastik sebagai alat bantu mencegah penyebaran maupun penularan COVID – 19.
Sebagai antisipasi kondisi khusus seperti ada yang mendadak jatuh pingsan atau sakit dan dicurigai sebagai gejala COVID-19, maka enam orang KPPS akan memberikan pertolongan pertama kepada pemilih tersebut dengan menggunakan baju APD lengkap yang telah disiapkan di tiap TPS.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra, bahwa KPU Bartim telah memperlihatkan bagaimana pemungutan suara dari sisi kesehatan, kelancaran dan kenyamanan yang sudah dijamin dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Intinya, simulasi bertujuan untuk memperkenalkan atau memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana proses pemungutan dan penghitungan suara dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19," kata Afandi.
Selanjutnya, tambah Afandi, tugas kepolisian adalah membantu menciptakan situasi seperti dalam simulasi tersebut, yakni berusaha dengan semaksimal mungkin agar proses ini benar-benar berjalan dengan tertib, lancar dan kondusif.
Baca juga: APBD Bartim 2021 disetujui Rp1,1 triliun
Baca juga: Banggar dan TAPD Bartim bahas APBD 2021