Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berharap Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di wilayah setempat turut berpartisipasi dalam upaya penanganan dampak pandemi COVID-19.
Asisten I Setda Kalteng Hamka, mewakili Pelaksana Tugas Gubernur Habib Ismail di Palangka Raya, Senin mengatakan, pandemi berdampak pada berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga sosial dan ekonomi.
"Pemerintah tak dapat berjuang sendiri untuk mengatasi berbagai dampak tersebut. Diperlukan dukungan semua pihak, termasuk Baznas," katanya.
Selama pandemi terjadi, dikhawatirkan semakin bertambahnya masyarakat kurang mampu akibat penurunan pendapatan, bahkan hilangnya mata pencaharian. Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan rapat koordinasi daerah Baznas se-Kalteng.
Pihaknya berharap melalui rakorda yang digelar tersebut, mampu dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana mempererat jalinan silaturahmi, koordinasi dan sinergi antara pengurus di tingkat provinsi dengan kabupaten dan kota.
Jalinan silaturahmi dan koordinasi yang baik, diharapkan memberikan dampak positif berupa semangat baru dalam pengelolaan, pengawasan maupun pendayagunaan zakat bagi masyarakat.
"Utamanya dalam penggalian potensi zakat, onfaq dan sedekah di Kalteng melalui berbagai inovasi serta program kerja yang disusun," terangnya.
Pemprov ingin agar Baznas di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, memiliki kesatuan visi dan misi, serta persepsi agar sejalan dan bersama-sama menghadapi ragam tantangan kedepannya.
Adanya zakat, infaq dan sedekah yang dikelola Baznas diharapkan menjadi instrumen alternatif dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah, tak terkecuali akibat dampak pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Kegiatan ini kami harapkan, juga meningkatkan pengelolaan pengumpulan zakat se-Kalteng dengan menjunjung tinggi sifat amanah dan profesionalisme," terangnya.
Asisten I Setda Kalteng Hamka, mewakili Pelaksana Tugas Gubernur Habib Ismail di Palangka Raya, Senin mengatakan, pandemi berdampak pada berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga sosial dan ekonomi.
"Pemerintah tak dapat berjuang sendiri untuk mengatasi berbagai dampak tersebut. Diperlukan dukungan semua pihak, termasuk Baznas," katanya.
Selama pandemi terjadi, dikhawatirkan semakin bertambahnya masyarakat kurang mampu akibat penurunan pendapatan, bahkan hilangnya mata pencaharian. Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan rapat koordinasi daerah Baznas se-Kalteng.
Pihaknya berharap melalui rakorda yang digelar tersebut, mampu dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana mempererat jalinan silaturahmi, koordinasi dan sinergi antara pengurus di tingkat provinsi dengan kabupaten dan kota.
Jalinan silaturahmi dan koordinasi yang baik, diharapkan memberikan dampak positif berupa semangat baru dalam pengelolaan, pengawasan maupun pendayagunaan zakat bagi masyarakat.
"Utamanya dalam penggalian potensi zakat, onfaq dan sedekah di Kalteng melalui berbagai inovasi serta program kerja yang disusun," terangnya.
Pemprov ingin agar Baznas di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, memiliki kesatuan visi dan misi, serta persepsi agar sejalan dan bersama-sama menghadapi ragam tantangan kedepannya.
Adanya zakat, infaq dan sedekah yang dikelola Baznas diharapkan menjadi instrumen alternatif dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah, tak terkecuali akibat dampak pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Kegiatan ini kami harapkan, juga meningkatkan pengelolaan pengumpulan zakat se-Kalteng dengan menjunjung tinggi sifat amanah dan profesionalisme," terangnya.