Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berharap pemerintah pusat melanjutkan bantuan penanganan abrasi di Pantai Ujung Pandaran sampai tuntas agar objek wisata andalan itu benar-benar aman dari abrasi.
"Harapan kami, pemerintah pusat yang menangani itu karena dulu juga ada bantuan dari pemerintah pusat. Semoga saja pemerintah pusat bisa memperhatikan ini yakni berkaitan dengan penanganan abrasi," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Senin.
Abrasi terus menggerus Pantai Ujung Pandaran membuat puluhan rumah nelayan telah dibongkar karena tanahnya tergerus abrasi. Mereka kemudian direlokasi ke perumahan di lokasi baru yang telah bangun pemerintah pusat sebanyak 88 unit rumah.
Penanganan abrasi yang belum tuntas membuat hantaman gelombang dari laut Jawa itu terus menggerus Pantai Ujung Pandaran. Sejumlah aset wisata milik pemerintah daerah seperti gazebo dan bundaran kini hancur akibat abrasi. Bahkan aset lain berupa rumah betang wisata juga terpaksa dibongkar karena tanahnya tergerus abrasi.
Beberapa tahun silam penanganan dilakukan pemerintah pusat dengan membangun tanggul penahan gelombang, namun hanya di satu titik, sehingga abrasi masih terjadi. Penanganan kemudian dilakukan dengan memasang 1.700 meter sabuk pantai namun hasilnya juga tidak maksimal.
Penanganan abrasi kembali dilakukan pada 2019 lalu dengan membangun tanggul. Hasilnya dinilai efektif namun terbatasnya anggaran membuat tanggul yang dibangun belum sepenuhnya melindungi titik-titik di objek wisata tersebut sehingga abrasi masih terjadi di titik yang tidak terlindungi tanggul penahan gelombang.
Baca juga: Warga Kotim ramai-ramai berwisata ke pantai sebelum ditutup
Untuk itulah DPRD Kotawaringin Timur berharap pemerintah pusat kembali membantu penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran dengan membangun tanggul hingga tuntas, setidaknya melindungi titik-titik lokasi wisata dan perumahan nelayan yang masih bertahan.
Penanganan abrasi harus dilakukan hingga tuntas agar objek wisata tersebut tidak terus tergerus. Apalagi, saat ini sejumlah proyek besar sedang dilaksanakan sebagai upaya pemerintah daerah membenahi dan mengembangkan objek wisata alam tersebut agar semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sektor pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor yang bisa diandalkan membantu peningkatan pendapatan asli daerah. Objek wisata yang ada, termasuk Pantai Ujung Pandaran agar semakin menarik minat pengunjung.
"Kami terus mendorong dan menyuarakan agar pemerintah pusat dan provinsi membantu penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran hingga tuntas. Objek wisata ini tidak hanya miliki Kotawaringin Timur, tetapi juga menjadi kebanggaan Kalimantan Tengah. Harapannya agar bisa membawa dampak positif bagi masyarakat," demikian Rudianur.
Baca juga: Layanan pemeriksaan antigen PMI Kotim langsung diserbu warga
"Harapan kami, pemerintah pusat yang menangani itu karena dulu juga ada bantuan dari pemerintah pusat. Semoga saja pemerintah pusat bisa memperhatikan ini yakni berkaitan dengan penanganan abrasi," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Senin.
Abrasi terus menggerus Pantai Ujung Pandaran membuat puluhan rumah nelayan telah dibongkar karena tanahnya tergerus abrasi. Mereka kemudian direlokasi ke perumahan di lokasi baru yang telah bangun pemerintah pusat sebanyak 88 unit rumah.
Penanganan abrasi yang belum tuntas membuat hantaman gelombang dari laut Jawa itu terus menggerus Pantai Ujung Pandaran. Sejumlah aset wisata milik pemerintah daerah seperti gazebo dan bundaran kini hancur akibat abrasi. Bahkan aset lain berupa rumah betang wisata juga terpaksa dibongkar karena tanahnya tergerus abrasi.
Beberapa tahun silam penanganan dilakukan pemerintah pusat dengan membangun tanggul penahan gelombang, namun hanya di satu titik, sehingga abrasi masih terjadi. Penanganan kemudian dilakukan dengan memasang 1.700 meter sabuk pantai namun hasilnya juga tidak maksimal.
Penanganan abrasi kembali dilakukan pada 2019 lalu dengan membangun tanggul. Hasilnya dinilai efektif namun terbatasnya anggaran membuat tanggul yang dibangun belum sepenuhnya melindungi titik-titik di objek wisata tersebut sehingga abrasi masih terjadi di titik yang tidak terlindungi tanggul penahan gelombang.
Baca juga: Warga Kotim ramai-ramai berwisata ke pantai sebelum ditutup
Untuk itulah DPRD Kotawaringin Timur berharap pemerintah pusat kembali membantu penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran dengan membangun tanggul hingga tuntas, setidaknya melindungi titik-titik lokasi wisata dan perumahan nelayan yang masih bertahan.
Penanganan abrasi harus dilakukan hingga tuntas agar objek wisata tersebut tidak terus tergerus. Apalagi, saat ini sejumlah proyek besar sedang dilaksanakan sebagai upaya pemerintah daerah membenahi dan mengembangkan objek wisata alam tersebut agar semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sektor pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor yang bisa diandalkan membantu peningkatan pendapatan asli daerah. Objek wisata yang ada, termasuk Pantai Ujung Pandaran agar semakin menarik minat pengunjung.
"Kami terus mendorong dan menyuarakan agar pemerintah pusat dan provinsi membantu penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran hingga tuntas. Objek wisata ini tidak hanya miliki Kotawaringin Timur, tetapi juga menjadi kebanggaan Kalimantan Tengah. Harapannya agar bisa membawa dampak positif bagi masyarakat," demikian Rudianur.
Baca juga: Layanan pemeriksaan antigen PMI Kotim langsung diserbu warga