Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, seiring meningkatnya curah hujan.

"Sesuai prediksi BMKG bahwa Desember dan Januari itu potensi banjir sangat tinggi, khususnya di Januari yang menjadi puncaknya sehingga potensi banjir, longsor dan angin kencang harus diwaspadai," kata Supian Hadi di Sampit, Kamis sore.

Hal itu disampaikannya usai memimpin apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengamanan malam tahun baru 2021. Apel yang dilaksanakan di halaman markas Kodim 1015/Spt itu juga dihadiri Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan Dandim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari beserta jajaran dan instansi terkait lainnya.

Menurut Supian, Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan bencana. Berbagai potensi bencana sering terjadi di kabupaten ini seperti banjir, angin kencang, kebakaran hutan dan lahan, abrasi, longsor dan lainnya.

Tidak berlebihan jika kewaspadaan tinggi harus dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat. Antisipasi sejak dini diharapkan bisa mencegah korban jiwa dan kerugian lebih besar bagi masyarakat akibat bencana.

Saat ini potensi bencana yang cukup tinggi adalah banjir. Masyarakat diingatkan waspada karena banjir bisa terjadi pada waktu yang tidak diduga.

"Daerah rawan banjir terdapat di daerah hulu yang meliputi delapan kecamatan. Yang sering terjadi itu di wilayah utara, mulai dari Sungai Tualan dan Sungai Kuayan, kemudian turun ke bawah," ujar Supian.

Baca juga: Perempuan hilang terseret arus Pantai Ujung Pandaran saat memancing

Supian menambahkan, banjir terkadang sulit diprediksi karena merupakan faktor alam. Hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi bencana, diantara menyiapkan anggaran untuk bantuan sosial. 

Supian mengaku sudah meminta jajarannya menyiapkan alokasi anggaran untuk penanggulangan bencana minimal Rp50 miliar. Dia menegaskan, penanganan cepat harus dilakukan jika terjadi bencana apapun agar korban bencana tidak sampai telantar.

Warga juga diimbau pindah ke lokasi yang aman dari banjir. Jika membangun rumah, warga disarankan memilih lokasi dataran tinggi yang aman dari banjir ketika sungai meluap saat curah hujan meningkat.

"Kami juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mengantisipasi berbagai bencana. Kita bersama-sama berupaya mengantisipasinya agar jika bencana terjadi pun, dampaknya tidak sampai terlalu parah dirasakan masyarakat," demikian Supian. 

Baca juga: Bocah ini diselamatkan saat kakinya sudah di mulut buaya

Baca juga: Kotim berharap mampu pulihkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024