Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi meresmikan gedung baru RSUD dr Murjani Sampit yang diklaim termegah di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ini menjadi kado di akhir masa jabatan saya bersama Bapak Haji Muhammad Taufiq Mukri sebagai bupati dan wakil bupati di periode kedua ini," kata Supian Hadi.
Peresmian gedung baru RSUD dr Murjani Sampit dilaksanakan usai peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Kabupaten Kotawaringin Timur. Supian didampingi Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri, pasangan setianya selama dua periode yang akrab dengan sebutan Sahati. Peresmian ini dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat lainnya, serta istri dari almarhum dr Febby Yudha Herlambang.
Secara khusus Supian mengucapkan terima kasih kepada almarhum dr Febby Yudha Herlambang yang menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit. Yudha dinilai punya andil dalam mendukung program pembangunan gedung megah tersebut.
Sebagai bentuk penghormatan, Supian meminta nama dr Febby Yudha Herlambang diabadikan menjadi nama salah satu ruangan di gedung baru rumah sakit tersebut. Hal ini pun disambut positif pihak manajemen rumah sakit.
Supian Hadi mengatakan, pembangunan gedung baru ini merupakan komitmen pemerintah daerah di bawah kepemimpinan pasangan Sahati atau Supian Hadi-Taufiq Mukri, untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Komitmen ini diharapkan dilanjutkan oleh siapapun yang nantinya dilantik menjadi bupati dan wakil bupati.
Supian menceritakan, saat awal menjabat pada periode pertama, dirinya pernah dua bulan berkantor di RSUD dr Murjani Sampit karena sambil menjaga almarhumah ibundanya yang saat itu sedang dirawat.
Saat itulah dia melihat sendiri keterbatasan di rumah sakit itu, mulai dari lantai yang kebanjiran hingga kurangnya tenaga dokter. Hal itu pula yang menjadi amanat sang ibu kepada Supian Hadi untuk membangun rumah sakit yang memadai agar bisa melayani masyarakat secara maksimal.
Gedung baru RSUD dr Murjani Sampit berdiri megah dan telah diresmikan penggunaannya oleh Bupati Supian Hadi dan Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri, Kamis (7/1/2021). ANTARA/Norjani
Sejak saat itulah dia berkomitmen meningkatkan dan melakukan pemerataan pelayanan kesehatan. RSUD dr Murjani Sampit menjadi perhatian serius karena menjadi tumpuan pelayanan kesehatan daerah dengan fasilitas lengkap.
"Siapapun nanti yang dilantik jadi bupati dan wakil bupati, pikirkan bagaimana supaya semua spesialis lengkap, tingkatkan peralatan dan pelayanan. Pasien dari keluarga tidak mampu harus dilayani maksimal, insentif tenaganya juga harus lebih diperhatikan," harap Supian Hadi.
Berdasarkan perencanaan awal, pembangunan gedung baru berlantai lima tersebut untuk instalasi bedah sentral dan pelayanan terpadu itu menghabiskan anggaran sekitar Rp151 miliar. Pembiayaannya dilakukan dengan sistem multi years atau tahun jamak selama tiga tahun yakni 2018 Rp45 miliar, 2019 Rp53.291.000.000 dan 2020 Rp52.709.000.000.
Gedung baru ini terdiri dua bangunan yang dibangun di atas lahan seluas 21.600 meter persegi dengan formasi membentuk huruf 'L'. Pembangunannya memakan waktu 600 hari..
Bangunan di bagian depan setinggi lima lantai untuk pelayanan terpadu. Rencananya, lantai satu dimanfaatkan untuk area parkir, lantai dua hingga empat untuk lobi poliklinik, serta lantai lima untuk ruang rawat inap VIP dan VVIP.
Sementara itu, bangunan di belakangnya didirikan empat lantai untuk pelayanan bedah sentral. Lantai satu akan dimanfaatkan untuk pelayanan radiologi dan bank darah, lantai dua untuk lobi utama instalasi gawat darurat dan laboratorium, lantai tiga untuk intensif care unit dan hemodialisa, lantai empat unit sterilisasi dan bedah sentral.
Pembangunan ini menjadi rangkaian proses pengembangan RSUD dr Murjani Sampit. Sebelumnya, sudah ada dua gedung baru yang dibangun di bagian belakang, yakni untuk layanan kelas I, II dan III serta gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Baca juga: Pamit, Supian Hadi minta maaf kepada masyarakat Kotim
Baca juga: Penderita stroke ini kepergok sodomi keponakan sendiri
"Ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ini menjadi kado di akhir masa jabatan saya bersama Bapak Haji Muhammad Taufiq Mukri sebagai bupati dan wakil bupati di periode kedua ini," kata Supian Hadi.
Peresmian gedung baru RSUD dr Murjani Sampit dilaksanakan usai peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Kabupaten Kotawaringin Timur. Supian didampingi Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri, pasangan setianya selama dua periode yang akrab dengan sebutan Sahati. Peresmian ini dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat lainnya, serta istri dari almarhum dr Febby Yudha Herlambang.
Secara khusus Supian mengucapkan terima kasih kepada almarhum dr Febby Yudha Herlambang yang menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit. Yudha dinilai punya andil dalam mendukung program pembangunan gedung megah tersebut.
Sebagai bentuk penghormatan, Supian meminta nama dr Febby Yudha Herlambang diabadikan menjadi nama salah satu ruangan di gedung baru rumah sakit tersebut. Hal ini pun disambut positif pihak manajemen rumah sakit.
Supian Hadi mengatakan, pembangunan gedung baru ini merupakan komitmen pemerintah daerah di bawah kepemimpinan pasangan Sahati atau Supian Hadi-Taufiq Mukri, untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Komitmen ini diharapkan dilanjutkan oleh siapapun yang nantinya dilantik menjadi bupati dan wakil bupati.
Supian menceritakan, saat awal menjabat pada periode pertama, dirinya pernah dua bulan berkantor di RSUD dr Murjani Sampit karena sambil menjaga almarhumah ibundanya yang saat itu sedang dirawat.
Saat itulah dia melihat sendiri keterbatasan di rumah sakit itu, mulai dari lantai yang kebanjiran hingga kurangnya tenaga dokter. Hal itu pula yang menjadi amanat sang ibu kepada Supian Hadi untuk membangun rumah sakit yang memadai agar bisa melayani masyarakat secara maksimal.
Sejak saat itulah dia berkomitmen meningkatkan dan melakukan pemerataan pelayanan kesehatan. RSUD dr Murjani Sampit menjadi perhatian serius karena menjadi tumpuan pelayanan kesehatan daerah dengan fasilitas lengkap.
"Siapapun nanti yang dilantik jadi bupati dan wakil bupati, pikirkan bagaimana supaya semua spesialis lengkap, tingkatkan peralatan dan pelayanan. Pasien dari keluarga tidak mampu harus dilayani maksimal, insentif tenaganya juga harus lebih diperhatikan," harap Supian Hadi.
Berdasarkan perencanaan awal, pembangunan gedung baru berlantai lima tersebut untuk instalasi bedah sentral dan pelayanan terpadu itu menghabiskan anggaran sekitar Rp151 miliar. Pembiayaannya dilakukan dengan sistem multi years atau tahun jamak selama tiga tahun yakni 2018 Rp45 miliar, 2019 Rp53.291.000.000 dan 2020 Rp52.709.000.000.
Gedung baru ini terdiri dua bangunan yang dibangun di atas lahan seluas 21.600 meter persegi dengan formasi membentuk huruf 'L'. Pembangunannya memakan waktu 600 hari..
Bangunan di bagian depan setinggi lima lantai untuk pelayanan terpadu. Rencananya, lantai satu dimanfaatkan untuk area parkir, lantai dua hingga empat untuk lobi poliklinik, serta lantai lima untuk ruang rawat inap VIP dan VVIP.
Sementara itu, bangunan di belakangnya didirikan empat lantai untuk pelayanan bedah sentral. Lantai satu akan dimanfaatkan untuk pelayanan radiologi dan bank darah, lantai dua untuk lobi utama instalasi gawat darurat dan laboratorium, lantai tiga untuk intensif care unit dan hemodialisa, lantai empat unit sterilisasi dan bedah sentral.
Pembangunan ini menjadi rangkaian proses pengembangan RSUD dr Murjani Sampit. Sebelumnya, sudah ada dua gedung baru yang dibangun di bagian belakang, yakni untuk layanan kelas I, II dan III serta gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Baca juga: Pamit, Supian Hadi minta maaf kepada masyarakat Kotim
Baca juga: Penderita stroke ini kepergok sodomi keponakan sendiri