Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mengirim Tim Reaksi Cepat untuk membantu penanganan korban banjir parah di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kita membantu saudara-saudara kita di Kalimantan Selatan yang sedang dilanda bencana banjir. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, H Muhammad Yusuf saat memberangkatkan Tim Reaksi Cepat dari Sampit, Sabtu.
Tim bantuan darurat bencana banjir yang dikirim dari Kotawaringin Timur terdiri dari dua regu. Tim Reaksi Cepat BPBD terdiri dari lima personel yaitu Yephi Hartady, Agus Puadi, Supianoor, Purwadi dan Ediman Syahrir.
Sementara itu regu dari Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur beranggotakan Syahrifendy, Sabit Witanto, Mulyadi, Andriansyah, Julkansyah, Muhammad Sidik dan Rofilah Akbar.
Yusuf memberangkatkan tim dari Markas PMI Kotawaringin Timur di Jalan Achmad Yani. Pemberangkatan dilakukan pagi hari karena jarak dan waktu tempuh yang cukup jauh menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Tim berangkat membawa bantuan personel evakuasi, perahu karet, pelampung, pakaian dan obat-obatan. Tim menuju PMI Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya yang juga membawa mobil box, tangki air bersih dan perahu karet.
Baca juga: Ini kendala PLN terangi 49 desa di Kotim
Tim melakukan perjalanan darat menuju Banjarmasin menuju Markas PMI Provinsi Kalimantan Selatan. Selanjutnya mereka bergabung dengan BPBD dan PMI Kalsel ke lokasi banjir yang membutuhkan bantuan.
Tim yang dikirim adalah personel yang sudah memiliki pengalaman dalam penanggulangan bencana banjir dan lainnya. Harapannya, kehadiran mereka di lokasi banjir benar-benar bisa membantu masyarakat Kalimantan Selatan yang menjadi korban banjir.
"Tim ditugaskan tanpa batas waktu. Tahap pertama mereka bertugas selama satu minggu. Jika situasi ini berlanjut maka akan bergantian dengan tim yang baru yang nantinya dikirim," demikian Yusuf.
Hingga saat ini banjir masih terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Baca juga: Pengawasan aktivitas kepelabuhanan di Kotim untuk memastikan tingkat kepatuhan
"Ini sebagai bentuk kepedulian kita membantu saudara-saudara kita di Kalimantan Selatan yang sedang dilanda bencana banjir. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, H Muhammad Yusuf saat memberangkatkan Tim Reaksi Cepat dari Sampit, Sabtu.
Tim bantuan darurat bencana banjir yang dikirim dari Kotawaringin Timur terdiri dari dua regu. Tim Reaksi Cepat BPBD terdiri dari lima personel yaitu Yephi Hartady, Agus Puadi, Supianoor, Purwadi dan Ediman Syahrir.
Sementara itu regu dari Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur beranggotakan Syahrifendy, Sabit Witanto, Mulyadi, Andriansyah, Julkansyah, Muhammad Sidik dan Rofilah Akbar.
Yusuf memberangkatkan tim dari Markas PMI Kotawaringin Timur di Jalan Achmad Yani. Pemberangkatan dilakukan pagi hari karena jarak dan waktu tempuh yang cukup jauh menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Tim berangkat membawa bantuan personel evakuasi, perahu karet, pelampung, pakaian dan obat-obatan. Tim menuju PMI Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya yang juga membawa mobil box, tangki air bersih dan perahu karet.
Baca juga: Ini kendala PLN terangi 49 desa di Kotim
Tim melakukan perjalanan darat menuju Banjarmasin menuju Markas PMI Provinsi Kalimantan Selatan. Selanjutnya mereka bergabung dengan BPBD dan PMI Kalsel ke lokasi banjir yang membutuhkan bantuan.
Tim yang dikirim adalah personel yang sudah memiliki pengalaman dalam penanggulangan bencana banjir dan lainnya. Harapannya, kehadiran mereka di lokasi banjir benar-benar bisa membantu masyarakat Kalimantan Selatan yang menjadi korban banjir.
"Tim ditugaskan tanpa batas waktu. Tahap pertama mereka bertugas selama satu minggu. Jika situasi ini berlanjut maka akan bergantian dengan tim yang baru yang nantinya dikirim," demikian Yusuf.
Hingga saat ini banjir masih terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Baca juga: Pengawasan aktivitas kepelabuhanan di Kotim untuk memastikan tingkat kepatuhan