Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berjanji terus membantu pengembangan Bandara Haji Asan Sampit karena dampaknya juga sangat bagus untuk pembangunan daerah.
"Kemarin kami ke bandara membicarakan kesepakatan dengan kepala bandara bahwa pemerintah daerah mungkin di APBD Perubahan 2021 atau APBD 2022 akan menyiapkan anggaran pembebasan lahan. Kalau tahun ini sudah bisa pembebasan lahan maka tahun 2022 sudah bisa dimulai perpanjangan dan pelebaran landasan pacu," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Pengembangan bandara sudah seharusnya dilakukan seiring terus meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Hal ini juga untuk menunjang kelancaran aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha.
Perpanjangan dan pelebaran landasan pacu dibutuhkan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya ini. Tentunya dengan kapasitas penumpang yang juga lebih besar dibanding saat ini
Saat ini panjang landasan pacu (run way) Bandara Haji Asan Sampit 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Supian berharap perpanjangan bandara bisa dilakukan menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Dia berharap Bandara Haji Asan Sampit bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, bahkan jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
Supian mengatakan, kendala pembebasan lahan hanya masalah anggaran yang terbatas karena terdampak pandemi COVID-19. Namun dia yakin ini bisa diwujudkan meski dirinya akan mengakhiri masa jabatan pada pertengahan Februari 2021.
"Insya Allah bisa. Saya akan bilang kepada bupati terpilih bahwa transportasi udara itu sangat penting untuk membuka dan mempercepat pembangunan di Kotawaringin Timur. Ini juga penting bagi orang yang ingin berinvestasi di daerah ini," jelas Supian.
Supian menambahkan, pertemuannya di bandara kemarin juga membahas rencana penggunaan jalan baru yang sudah dibangun di sekitar bandara. Saat ini juga mulai dikerjakan penggalian samping jalan agar jangan sampai air masuk ke bandara dengan cara melebarkan drainase.
Supian yakin kebutuhan terhadap transportasi udara akan terus meningkat seiring meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat. Untuk itulah antisipasi harus dilakukan dengan mengembangkan Bandara Haji Asan Sampit.
Baca juga: Gugup saat divaksin, ini yang dilakukan Bupati Kotim
"Kemarin kami ke bandara membicarakan kesepakatan dengan kepala bandara bahwa pemerintah daerah mungkin di APBD Perubahan 2021 atau APBD 2022 akan menyiapkan anggaran pembebasan lahan. Kalau tahun ini sudah bisa pembebasan lahan maka tahun 2022 sudah bisa dimulai perpanjangan dan pelebaran landasan pacu," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Pengembangan bandara sudah seharusnya dilakukan seiring terus meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Hal ini juga untuk menunjang kelancaran aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha.
Perpanjangan dan pelebaran landasan pacu dibutuhkan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya ini. Tentunya dengan kapasitas penumpang yang juga lebih besar dibanding saat ini
Saat ini panjang landasan pacu (run way) Bandara Haji Asan Sampit 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Supian berharap perpanjangan bandara bisa dilakukan menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Dia berharap Bandara Haji Asan Sampit bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, bahkan jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
Supian mengatakan, kendala pembebasan lahan hanya masalah anggaran yang terbatas karena terdampak pandemi COVID-19. Namun dia yakin ini bisa diwujudkan meski dirinya akan mengakhiri masa jabatan pada pertengahan Februari 2021.
"Insya Allah bisa. Saya akan bilang kepada bupati terpilih bahwa transportasi udara itu sangat penting untuk membuka dan mempercepat pembangunan di Kotawaringin Timur. Ini juga penting bagi orang yang ingin berinvestasi di daerah ini," jelas Supian.
Supian menambahkan, pertemuannya di bandara kemarin juga membahas rencana penggunaan jalan baru yang sudah dibangun di sekitar bandara. Saat ini juga mulai dikerjakan penggalian samping jalan agar jangan sampai air masuk ke bandara dengan cara melebarkan drainase.
Supian yakin kebutuhan terhadap transportasi udara akan terus meningkat seiring meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat. Untuk itulah antisipasi harus dilakukan dengan mengembangkan Bandara Haji Asan Sampit.
Baca juga: Gugup saat divaksin, ini yang dilakukan Bupati Kotim