Palangka Raya (ANTARA) - Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran di kawasan padat penduduk Komplek Ponton atau Jalan Riau, Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut, yang memghanguskan enam unit rumah berkontruksi kayu sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri saat berada di lokasi kejadian, Selasa, mengatakan berdasarkan keterangan dua orang saksi yang juga sekaligus korban dari kebakaran tersebut menyebutkan bahwa api diduga berasal dari dapur salah satu enam bangunan tersebut.
"Penyebab dari peristiwa ini masih kami selidiki. Sudah ada dua saksi yang kami mintai keterangan," kata Jaladri.
Peristiwa yang terjadi pada sore hari itu, juga dibarengi gerimis hujan yang cukup lama. Meskipun kondisi gerimis, api yang sudah melahap beberapa bangunan rumah tersebut terus merembet ke bangunan lain.
Warga sekitar yang melihat kobaran api membumbung tinggi, langsung bebrgerak memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan seadanya. Sembari menunggu pemadam datang, warga bahu membahu mengambil air di sungai karena lokasi kebakaran tidak jauh dengan Sungai Kahayan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja enam unit bangunan rumah warga di komplek tersebut hangus terbakar.
"Kalau diperkirakan kerugian yang dialami para korban berkisar Rp10 juta lebih, karena bangunan yang terpetak-petak itu terbuat dari kayu dan cepat terbakar saat api menyala meski kondisi gerimis," ucapnya.
Pihaknya menambahkan, berkat bantuan personel damkar dan warga sekitar, api yang sempat membumbung tinggi berhasil ditaklukan, sehingga kebakaran tidak sampai meluas ke pemukiman warga lainnya.
"Kami bersyukur api cepat dipadamkn oleh anggota damkar dan dibantu warga, sehingga api tidak merembet kepemukiman warga lainnya," ucap Jaladri.
Sementara itu, Yusuf salah satu warga setempat juga sangat khawatir dengan mnculnya kobaran api yang membumbung tinggi pada saat itu.
Ia sempat panik dan hendak bergegas mengemas barang-barang berharganya ketika melihat peristiwa itu.
"Alhamdulillah setelah ada petugas damkar dan warga yang bahu membahu membantu memadamkan, api dapat di jinakan. Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di daerah kami ini," harapnya dengan nada gugup.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri saat berada di lokasi kejadian, Selasa, mengatakan berdasarkan keterangan dua orang saksi yang juga sekaligus korban dari kebakaran tersebut menyebutkan bahwa api diduga berasal dari dapur salah satu enam bangunan tersebut.
"Penyebab dari peristiwa ini masih kami selidiki. Sudah ada dua saksi yang kami mintai keterangan," kata Jaladri.
Peristiwa yang terjadi pada sore hari itu, juga dibarengi gerimis hujan yang cukup lama. Meskipun kondisi gerimis, api yang sudah melahap beberapa bangunan rumah tersebut terus merembet ke bangunan lain.
Warga sekitar yang melihat kobaran api membumbung tinggi, langsung bebrgerak memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan seadanya. Sembari menunggu pemadam datang, warga bahu membahu mengambil air di sungai karena lokasi kebakaran tidak jauh dengan Sungai Kahayan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja enam unit bangunan rumah warga di komplek tersebut hangus terbakar.
"Kalau diperkirakan kerugian yang dialami para korban berkisar Rp10 juta lebih, karena bangunan yang terpetak-petak itu terbuat dari kayu dan cepat terbakar saat api menyala meski kondisi gerimis," ucapnya.
Pihaknya menambahkan, berkat bantuan personel damkar dan warga sekitar, api yang sempat membumbung tinggi berhasil ditaklukan, sehingga kebakaran tidak sampai meluas ke pemukiman warga lainnya.
"Kami bersyukur api cepat dipadamkn oleh anggota damkar dan dibantu warga, sehingga api tidak merembet kepemukiman warga lainnya," ucap Jaladri.
Sementara itu, Yusuf salah satu warga setempat juga sangat khawatir dengan mnculnya kobaran api yang membumbung tinggi pada saat itu.
Ia sempat panik dan hendak bergegas mengemas barang-barang berharganya ketika melihat peristiwa itu.
"Alhamdulillah setelah ada petugas damkar dan warga yang bahu membahu membantu memadamkan, api dapat di jinakan. Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di daerah kami ini," harapnya dengan nada gugup.