Sampit (ANTARA) - Perusahaan besar perkebunan kelapa sawit PT Maju Aneka Sawit (MAS) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menggelar 'Stakeholder Consultation' atau konsultasi pemangku kepentingan serta sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan pemerintah dan masyarakat.

"Kegiatan Stakeholder Konsultasi ini merupakan kegiatan tahunan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar perusahaan terkait SOP, POD, HCV, program CSR, prosedur ganti rugi dan lainya," kata General Manager Musim Mas Group Regional Kalimantan Tengah Rusli Salim melalui Humas PT Maju Aneka Sawit, David Mardiyan di Sampit, Jumat.

Kegiatan tahunan ini dihadiri peserta yang merupakan masyarakat desa, pemerintah desa, tokoh masyarakat, unsur TNI dari Batibung, Polri dari Polres Kotawaringin Timur serta manajemen PT Maju Aneka Sawit.

Mengingat pandemi COVID-19 masih terjadi, jumlah peserta dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Melalui kesempatan ini, pihak perusahaan memaparkan banyak hal untuk diketahui pemangku kepentingan dan masyarakat, diantaranya terkait SOP / POD, program "corporate social responsibility" (CSR) atau program tanggung jawab sosial perusahaan, prosedur ganti rugi lahan, program "high conservation value" (HCV) atau nilai konservasi tinggi dan lainnya sehingga tidak ada persepsi negatif terhadap aktivitas kegiatan perusahaan.

Kegiatan ini menjadi kesempatan berdiskusi bersama dan bertukar pikiran untuk perubahan lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara perusahaan, pemangku kepentingan dan masyarakat agar sinkron dengan kegiatan CSR perusahaan.

Selain kegiatan "Stakeholder Consultation", juga digelar kegiatan sosialisasi larangan membakar hutan dan lahan di desa sekitar perusahaan yakni Desa Tanah Putih, Kenyala dan Penyang Kecamatan Telawang, Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi serta Desa Tangar dan Baampah Kecamatan Mentaya Hulu.

"Untuk kegiatan ini, kami bekerjasama dengan pihak Muspika untuk pemasangan spanduk himbauan di masing masing desa binaan perusahaan dalam program Masyarakat Bebas Api untuk menekan kebakaran, khususnya di  Kabupaten Kotawaringin Timur," jelas David.

Manajemen PT Maju Aneka Sawit berfoto bersama pemerintah kecamatan dan desa usai sosialisasi dan pemasangan spanduk larangan membakar hutan dan lahan, Selasa (12/3/2021). ANTARA/HO-PT MAS

PT Maju Aneka Sawit sudah lama menjalankan program yang diberi nama Masyarakat Bebas Api (MBA). Ini sebagai bentuk komitmen dan keseriusan perusahaan yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group ini membantu pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi karhutla.

Pihak perusahaan tidak hanya menjaga areal perusahaan mereka agar tidak terjadi kebakaran lahan, tetapi juga membantu desa-desa sekitar untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Selain membantu peralatan dan pelatihan untuk tim pemadam kebakaran desa, PT Maju Aneka Sawit juga memberikan reward atau bonus kepada desa-desa yang berhasil mencegah kebakaran di desa mereka dalam setiap tahunnya.

"Dalam waktu dekat PT MAS akan memberikan reward kepada desa-desa yang nihil kebakaran untuk periode MoU program MBA tahun 2020-2021. Saat ini sedang dipersiapkan untuk direalisasikan. Insya Allah awal bulan April ini," demikian David.

Baca juga: Dukung pelestarian, PT Maju Aneka Sawit lakukan 'restocking' ikan lokal

Baca juga: PT Maju Aneka Sawit berikan bantuan ikan lele untuk masyarakat

Baca juga: PT Maju Aneka Sawit bantu korban banjir di dua desa


Pewarta : Norjani/Inforial
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024