Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dituntut kreatif dalam menggali potensi pendapatan asli daerah atau PAD, di tengah berkurangnya anggaran untuk pembangunan akibat kebijakan 'refocusing' anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19.
"Kita harus cari peluang baru dan sumber yang lebih besar lagi. Jangan hanya mengejar sektor kecil-kecilan saja. Masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan PAD," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Kamis.
Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membawa dampak kurang baik terhadap keuangan daerah. Hingga saat ini, dampaknya masih terasa sehingga program pembangunan menjadi terbatas.
Tahun 2020 lalu pemerintah pusat menginstruksikan rasionalisasi anggaran dengan memangkas 50 persen APBD untuk dialihkan memaksimalkan penanganan COVID-19. Tahun 2021 ini, kebijakan yang dibuat yaitu 'refocusing' anggaran sebesar 8 persen dari dana alokasi khusus (DAK) untuk diarahkan memaksimalkan penanganan pandemi COVID-19.
Banyak program pembangunan tidak bisa dilaksanakan akibat adanya kebijakan refocusing anggaran daerah. Namun seandainya PAD bisa ditingkatkan maka dampaknya tidak akan terlalu terasa.
Tahun 2021, PAD Kotawaringin Timur ditarget Rp276,7 miliar. Diperlukan kerja keras dan terobosan untuk mencapai target ini, apalagi ekonomi saat ini belum stabil imbas pandemi virus mematikan ini.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemulihan ekonomi prioritaskan penyerapan tenaga kerja
Rudianur menilai, potensi PAD Kotawaringin Timur masih cukup besar, seperti di bidang perkebunan, jasa konstruksi, perdagangan, hiburan, pariwisata dan lainnya. Sayangnya, belum semua potensi digali secara maksimal.
Pemerintah kabupaten harus mengevaluasi penyebab belum optimalnya upaya menggali PAD. Selanjutnya, solusi yang didapat harus dilaksanakan dengan baik agar PAD bisa terus ditingkatkan.
Jika diperlukan modal untuk menggali sumber-sumber penerimaan PAD itu, menurut Rudianur, hal tersebut sangat wajar. DPRD siap mendukung pengalokasian anggarannya jika memang potensi besar untuk mendatangkan pemasukan PAD lebih besar bisa terwujud.
"Kalau mau bekerja keras, saya yakin bisa mendapatkan sumber PAD baru dan meningkatkan PAD secara signifikan. Kami di DPRD selalu siap mendukung langkah-langkah demi kepentingan dan kemajuan daerah," demikian Rudianur.
Baca juga: Sirkuit Sampit ditargetkan fungsional mulai Agustus
"Kita harus cari peluang baru dan sumber yang lebih besar lagi. Jangan hanya mengejar sektor kecil-kecilan saja. Masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan PAD," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Kamis.
Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membawa dampak kurang baik terhadap keuangan daerah. Hingga saat ini, dampaknya masih terasa sehingga program pembangunan menjadi terbatas.
Tahun 2020 lalu pemerintah pusat menginstruksikan rasionalisasi anggaran dengan memangkas 50 persen APBD untuk dialihkan memaksimalkan penanganan COVID-19. Tahun 2021 ini, kebijakan yang dibuat yaitu 'refocusing' anggaran sebesar 8 persen dari dana alokasi khusus (DAK) untuk diarahkan memaksimalkan penanganan pandemi COVID-19.
Banyak program pembangunan tidak bisa dilaksanakan akibat adanya kebijakan refocusing anggaran daerah. Namun seandainya PAD bisa ditingkatkan maka dampaknya tidak akan terlalu terasa.
Tahun 2021, PAD Kotawaringin Timur ditarget Rp276,7 miliar. Diperlukan kerja keras dan terobosan untuk mencapai target ini, apalagi ekonomi saat ini belum stabil imbas pandemi virus mematikan ini.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemulihan ekonomi prioritaskan penyerapan tenaga kerja
Rudianur menilai, potensi PAD Kotawaringin Timur masih cukup besar, seperti di bidang perkebunan, jasa konstruksi, perdagangan, hiburan, pariwisata dan lainnya. Sayangnya, belum semua potensi digali secara maksimal.
Pemerintah kabupaten harus mengevaluasi penyebab belum optimalnya upaya menggali PAD. Selanjutnya, solusi yang didapat harus dilaksanakan dengan baik agar PAD bisa terus ditingkatkan.
Jika diperlukan modal untuk menggali sumber-sumber penerimaan PAD itu, menurut Rudianur, hal tersebut sangat wajar. DPRD siap mendukung pengalokasian anggarannya jika memang potensi besar untuk mendatangkan pemasukan PAD lebih besar bisa terwujud.
"Kalau mau bekerja keras, saya yakin bisa mendapatkan sumber PAD baru dan meningkatkan PAD secara signifikan. Kami di DPRD selalu siap mendukung langkah-langkah demi kepentingan dan kemajuan daerah," demikian Rudianur.
Baca juga: Sirkuit Sampit ditargetkan fungsional mulai Agustus