Sampit (ANTARA) - Pertamina gencar mengkampanyekan penggunaan bahan bakar minyak beroktan tinggi, minimal jenis pertalite (RON 90) untuk membantu mengurangi polusi dampak asap kendaraan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
"Dengan menggunakan BBM oktan tinggi minimal 90, maka pembakaran mesin lebih sempurna sehingga emisi gas buang menjadi lebih kecil dan pengendara secara langsung telah berkontribusi menciptakan langit biru di wilayah setempat," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI, Susanto August Satria, Selasa.
Program yang diberi nama Program Langit Biru (PLB) ini mulai dilaksanakan di Sampit pada Minggu (21/3), setelah sebelumnya juga dimulai di Kota Pontianak dan Mempawah Kalimantan Barat.
Program Langit Biru ini adalah program edukasi kepada masyarakat yang masih menggunakan bahan bakar premium dengan "research octane number" (RON) 88 terutama untuk pengendara roda dua, roda tiga, angkutan umum dan taksi plat kuning untuk untuk beralih menggunakan bahan bakar berkualitas yang beroktan lebih tinggi yaitu minimal Pertalite (RON 90)
Satria menjelaskan, Pertamina melaksanakan program ini sebagai komitmen untuk menurunkan polusi udara sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan udara lebih bersih dan nyaman.
Program Langit Biru di Kalimantan sendiri baru dilaksanakan di Pontianak dan Mempawah pada 14 Maret lalu. Sejak Minggu (21/3) lalu, dimulai program pertalite harga khusus hingga enam bulan kedepan dengan harga promo bervariatif per dua bulannya di tiga kota sekaligus yaitu di Balikpapan, Samarinda dan Sampit.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta bantu kemudahan petani dapatkan pupuk bersubsidi
Konsumen yang berhak menikmati promo ini dapat membeli Pertalite dengan harga khusus yaitu seharga Premium Rp 6.450/liter dalam dua bulan pertama sejak peluncuran program dan telah disediakan jalur khusus pada SPBU yang berpartisipasi.
Indonesia menjadi salah satu dari tujuh negara di dunia yang memasarkan BBM dengan oktan rendah 88. Padahal, dalam manual book yang ada pada kendaraan di atas tahun 2010 sudah menetapkan bahwa BBM standar yang dapat digunakan di atas Oktan 90.
Sales Branch Manager Rayon II Kalsel-Kalteng, Mochammad Chasanudin memberikan keterangan bahwa program ini sesuai dengan program pemerintah Kota Sampit untuk membuat langit menjadi lebih biru, udara bersih, dan nyaman.
Di Kota Sampit terdapat 16 SPBU yang melayani promo tersebut yaitu di SPBU di Jalan Tjilik Riwut km 5.5, Jalan Pelita, Jalan Tjilik Riwut km 2, Jenderal Sudirman km 3, HM Arsyad km 45, Tjilik Riwut km 74, Tjilik Riwut km 18, HM Arsyad km 5, Jenderal Sudirman km 2, MT Haryono, Tjilik Riwut km 40, Jenderal Sudirman km 17, Tjilik Riwut km 8, Jenderal Sudirman km 11, HM Arsyad km 8 dan Jalan Hasan Mansyur.
Program Langit Biru ini akan dievaluasi secara berkala setiap dua bulan sekaligus bahan evaluasi mengenai efektivitas program.
“Harapannya, program ini dapat memberikan pengalaman kepada konsumen bahwa penggunaan bahan bakar berkualitas membuat performa mesin lebih baik dan kendaraan berumur lebih panjang,” demikian Chasan.
Baca juga: DPRD Kotim tunggu ketegasan penertiban kendaraan parkir di bahu jalan
"Dengan menggunakan BBM oktan tinggi minimal 90, maka pembakaran mesin lebih sempurna sehingga emisi gas buang menjadi lebih kecil dan pengendara secara langsung telah berkontribusi menciptakan langit biru di wilayah setempat," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI, Susanto August Satria, Selasa.
Program yang diberi nama Program Langit Biru (PLB) ini mulai dilaksanakan di Sampit pada Minggu (21/3), setelah sebelumnya juga dimulai di Kota Pontianak dan Mempawah Kalimantan Barat.
Program Langit Biru ini adalah program edukasi kepada masyarakat yang masih menggunakan bahan bakar premium dengan "research octane number" (RON) 88 terutama untuk pengendara roda dua, roda tiga, angkutan umum dan taksi plat kuning untuk untuk beralih menggunakan bahan bakar berkualitas yang beroktan lebih tinggi yaitu minimal Pertalite (RON 90)
Satria menjelaskan, Pertamina melaksanakan program ini sebagai komitmen untuk menurunkan polusi udara sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan udara lebih bersih dan nyaman.
Program Langit Biru di Kalimantan sendiri baru dilaksanakan di Pontianak dan Mempawah pada 14 Maret lalu. Sejak Minggu (21/3) lalu, dimulai program pertalite harga khusus hingga enam bulan kedepan dengan harga promo bervariatif per dua bulannya di tiga kota sekaligus yaitu di Balikpapan, Samarinda dan Sampit.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta bantu kemudahan petani dapatkan pupuk bersubsidi
Konsumen yang berhak menikmati promo ini dapat membeli Pertalite dengan harga khusus yaitu seharga Premium Rp 6.450/liter dalam dua bulan pertama sejak peluncuran program dan telah disediakan jalur khusus pada SPBU yang berpartisipasi.
Indonesia menjadi salah satu dari tujuh negara di dunia yang memasarkan BBM dengan oktan rendah 88. Padahal, dalam manual book yang ada pada kendaraan di atas tahun 2010 sudah menetapkan bahwa BBM standar yang dapat digunakan di atas Oktan 90.
Sales Branch Manager Rayon II Kalsel-Kalteng, Mochammad Chasanudin memberikan keterangan bahwa program ini sesuai dengan program pemerintah Kota Sampit untuk membuat langit menjadi lebih biru, udara bersih, dan nyaman.
Di Kota Sampit terdapat 16 SPBU yang melayani promo tersebut yaitu di SPBU di Jalan Tjilik Riwut km 5.5, Jalan Pelita, Jalan Tjilik Riwut km 2, Jenderal Sudirman km 3, HM Arsyad km 45, Tjilik Riwut km 74, Tjilik Riwut km 18, HM Arsyad km 5, Jenderal Sudirman km 2, MT Haryono, Tjilik Riwut km 40, Jenderal Sudirman km 17, Tjilik Riwut km 8, Jenderal Sudirman km 11, HM Arsyad km 8 dan Jalan Hasan Mansyur.
Program Langit Biru ini akan dievaluasi secara berkala setiap dua bulan sekaligus bahan evaluasi mengenai efektivitas program.
“Harapannya, program ini dapat memberikan pengalaman kepada konsumen bahwa penggunaan bahan bakar berkualitas membuat performa mesin lebih baik dan kendaraan berumur lebih panjang,” demikian Chasan.
Baca juga: DPRD Kotim tunggu ketegasan penertiban kendaraan parkir di bahu jalan