KUALA PEMBUANG, Seruyan (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Zuli Eko Prasetyo mengaku ada mendapati bangunan pondasi mesjid yang sudah cukup lama terbangun, namun sampai sekarang ini terkesan belum dilanjutkan pembangunannya.
Ditemukannya bangunan pondasi masjid yang informasinya dibangun pada tahun 2021 itu pada saat berkunjung ke Kelurahan Kuala Pembuang II, kata Zuli Eko di Kuala Pembuang, Rabu.
"Saya berharap agar hal tersebut bisa dilanjutkan sehingga bisa berdiri sebuah mesjid, karena setelah kebutuhan dasar, pangan terpenuhi, kebutuhan spiritual juga sangat penting," tambahnya.
Menurutnya, sangat disayangkan bangunan yang sudah terbangun pondasinya itu tidak dilanjutkan, karena sudah mengeluarkan anggaran untuk hal tersebut, agar dana yang telah dikeluarkan itu tidak mubazir maka perlu adanya pembangunan lanjutan, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Anggaran untuk pembuatan pondasi itu kan cukup banyak jadi sangat disayangkan kalau tidak kita teruskan pembangunannya apalagi mesjid itu adalah satu-satunya di wilayah tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Bangunan sumur bor di desa harus dikelola dengan baik
Zuli Eko pun berharap, agar instansi terkait bisa memperhatikan hal tersebut, karena tempat ibadah merupakan sarana yang penting bagi pemeluk suatu agama, selain tempat beribadah juga sebagai simbol agama tersebut.
"Pemkab Seruyan agar bisa memperhatikan hal tersebut untuk melanjutkan pembangunan itu karena memang sangat perlu dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut," harapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan sebagai insan yang beragama sudah seharusnya untuk peduli dengan hal tersebut, karena rumah ibadah adalah suatu tempat untuk pembinaan karakter atau akhlak.
Dia mengatakan untuk kemajuan daerah perlu adanya dukungan dari sumber daya manusia (SDM), yang memadai dalam hal ini tidak hanya dari kemampuan ataupun pengetahuan saja.
"Tidak kalah penting adalah mempunyai karakter yang baik, sehingga bisa bermanfaat untuk kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hantantiring ini," demikian Eko.
Baca juga: DPRD Seruyan minta perekonomian masyarakat di masa pandemi diperhatikan
Baca juga: Disperindag Seruyan jelaskan penyebab harga cabai rawit Rp 130 ribu
Baca juga: Petani di Seruyan mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi
Ditemukannya bangunan pondasi masjid yang informasinya dibangun pada tahun 2021 itu pada saat berkunjung ke Kelurahan Kuala Pembuang II, kata Zuli Eko di Kuala Pembuang, Rabu.
"Saya berharap agar hal tersebut bisa dilanjutkan sehingga bisa berdiri sebuah mesjid, karena setelah kebutuhan dasar, pangan terpenuhi, kebutuhan spiritual juga sangat penting," tambahnya.
Menurutnya, sangat disayangkan bangunan yang sudah terbangun pondasinya itu tidak dilanjutkan, karena sudah mengeluarkan anggaran untuk hal tersebut, agar dana yang telah dikeluarkan itu tidak mubazir maka perlu adanya pembangunan lanjutan, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Anggaran untuk pembuatan pondasi itu kan cukup banyak jadi sangat disayangkan kalau tidak kita teruskan pembangunannya apalagi mesjid itu adalah satu-satunya di wilayah tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Bangunan sumur bor di desa harus dikelola dengan baik
Zuli Eko pun berharap, agar instansi terkait bisa memperhatikan hal tersebut, karena tempat ibadah merupakan sarana yang penting bagi pemeluk suatu agama, selain tempat beribadah juga sebagai simbol agama tersebut.
"Pemkab Seruyan agar bisa memperhatikan hal tersebut untuk melanjutkan pembangunan itu karena memang sangat perlu dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut," harapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan sebagai insan yang beragama sudah seharusnya untuk peduli dengan hal tersebut, karena rumah ibadah adalah suatu tempat untuk pembinaan karakter atau akhlak.
Dia mengatakan untuk kemajuan daerah perlu adanya dukungan dari sumber daya manusia (SDM), yang memadai dalam hal ini tidak hanya dari kemampuan ataupun pengetahuan saja.
"Tidak kalah penting adalah mempunyai karakter yang baik, sehingga bisa bermanfaat untuk kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hantantiring ini," demikian Eko.
Baca juga: DPRD Seruyan minta perekonomian masyarakat di masa pandemi diperhatikan
Baca juga: Disperindag Seruyan jelaskan penyebab harga cabai rawit Rp 130 ribu
Baca juga: Petani di Seruyan mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi