Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diimbau meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anak agar mereka tidak sampai terjerumus pada pergaulan bebas dan narkoba.
"Saya sangat prihatin karena dari beberapa kali ikut operasi tim gabungan, saya melihat sendiri banyak remaja berkeliaran sampai larut malam. Yang memprihatinkan itu, ada anak gadis yang keluyuran malam. Ini kan sangat rawan. Saya bingung. Apa dibiarkan oleh orangtuanya atau bagaimana," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie di Sampit, Kamis.
Rinie memang sering ikut turun bersama tim gabungan, baik siang maupun malam hari. Sasaran yang dipantau adalah tempat-tempat yang dinilai rawan seperti kawasan Stadion 29 November Sampit, Ikon Jelawat, serta warung remang-remang di sejumlah lokasi.
Rinie biasanya hadir bersama Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati. Dua politisi PDIP ini tidak segan ikut berkeliling, termasuk mendatangi tempat-tempat yang dinilai rawan terjadi kriminalitas.
Seperti Rabu (24/3) malam kemarin, tim gabungan kembali turun berkeliling memantau situasi Kota Sampit. Kali ini fokus pengawasan pada penerapan protokol kesehatan, seiring dimulainya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Baca juga: Pemkab Kotim tambah lokasi pelayanan untuk percepatan vaksinasi COVID-19
Hasil pantauan, masih ditemukan sejumlah warga yang tidak menggunakan masker. Ada pula tempat usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara benar, seperti pengaturan jarak tempat duduk pengunjung, penyediaan tempat cuci tangan dan lainnya.
Seperti operasi-operasi sebelumnya, kali ini juga kembali ditemukan sejumlah remaja yang nongkrong hingga larut malam. Mereka kemudian diberi nasihat dan diarahkan segera pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Rinie, masyarakat mempunyai peran penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 serta menekan kriminalitas. Orangtua berperan penting untuk mengawasi anak mereka agar tidak ikut terjerumus pergaulan bebas atau pergaulan negatif.
"Kita harus menyelamatkan generasi muda kita karena mereka merupakan generasi penerus. Jangan sampai mereka terjerumus pada pergaulan negatif karena bisa mengancam masa depan mereka. Orangtua tentu punya peran besar mengawasi anaknya, selain masyarakat secara umum yang juga diharapkan ikut peduli," demikian Rinie.
Baca juga: Dilarang berjualan di perusahaan, pedagang keliling mengadu ke Pemkab Kotim
"Saya sangat prihatin karena dari beberapa kali ikut operasi tim gabungan, saya melihat sendiri banyak remaja berkeliaran sampai larut malam. Yang memprihatinkan itu, ada anak gadis yang keluyuran malam. Ini kan sangat rawan. Saya bingung. Apa dibiarkan oleh orangtuanya atau bagaimana," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie di Sampit, Kamis.
Rinie memang sering ikut turun bersama tim gabungan, baik siang maupun malam hari. Sasaran yang dipantau adalah tempat-tempat yang dinilai rawan seperti kawasan Stadion 29 November Sampit, Ikon Jelawat, serta warung remang-remang di sejumlah lokasi.
Rinie biasanya hadir bersama Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati. Dua politisi PDIP ini tidak segan ikut berkeliling, termasuk mendatangi tempat-tempat yang dinilai rawan terjadi kriminalitas.
Seperti Rabu (24/3) malam kemarin, tim gabungan kembali turun berkeliling memantau situasi Kota Sampit. Kali ini fokus pengawasan pada penerapan protokol kesehatan, seiring dimulainya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Baca juga: Pemkab Kotim tambah lokasi pelayanan untuk percepatan vaksinasi COVID-19
Hasil pantauan, masih ditemukan sejumlah warga yang tidak menggunakan masker. Ada pula tempat usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara benar, seperti pengaturan jarak tempat duduk pengunjung, penyediaan tempat cuci tangan dan lainnya.
Seperti operasi-operasi sebelumnya, kali ini juga kembali ditemukan sejumlah remaja yang nongkrong hingga larut malam. Mereka kemudian diberi nasihat dan diarahkan segera pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Rinie, masyarakat mempunyai peran penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 serta menekan kriminalitas. Orangtua berperan penting untuk mengawasi anak mereka agar tidak ikut terjerumus pergaulan bebas atau pergaulan negatif.
"Kita harus menyelamatkan generasi muda kita karena mereka merupakan generasi penerus. Jangan sampai mereka terjerumus pada pergaulan negatif karena bisa mengancam masa depan mereka. Orangtua tentu punya peran besar mengawasi anaknya, selain masyarakat secara umum yang juga diharapkan ikut peduli," demikian Rinie.
Baca juga: Dilarang berjualan di perusahaan, pedagang keliling mengadu ke Pemkab Kotim