Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca dinyatakan aman untuk digunakan di negara tersebut.

“AstraZeneca Sdn. Bhd. mengadakan pertemuan dengan Bagian Regulatori Farmasi Negara (NPRA) pada 17 Maret lalu untuk menjelaskan situasi sebenarnya berkenaan isu keamanan vaksin terutama berkaitan dengan efek samping pembekuan darah ,” katanya di Kuala Lumpur, Jumat.

Menurut pihak perusahaan hingga 8 Maret lalu sebanyak 17 juta warga telah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca di Uni Eropa (EU) dan Inggris.

Dia mengatakan dari kalangan penerima vaksin itu terdapat 15 kasus deep vein thrombosis (DVT) dan 22 kasus pulmonary embolism telah dilaporkan.

Baca juga: Keampuhan vaksin AstraZeneca capai 76 persen

"Penilaian terperinci daripada semua kasus ini dibuat oleh pihak perusahaan dan telah dirumuskan bahwa tiada semua bukti kukuh yang dapat mengaitkan vaksin COVID-19 AstraZeneca ke atas resiko kasus-kasus pembekuan darah tersebut," katanya.

Jumlah kasus pembekuan darah yang dilaporkan juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata yang terjadi dalam jumlah populasi tersebut.

Adham berkata kesimpulan itu juga telah didukung oleh pihak Lembaga Pengobatan Eropa (EMA) sekaligus merumuskan vaksin tersebut aman digunakan.

Vaccine AstraZeneca Solution for Injection (MAL21036009ACZ) dari AstraZeneca Sdn. Bhd. itu telah didaftarkan oleh Pihak Berkuasa Pengawalan Narkoba (PBKD) pada 2 Maret lalu.

Baca juga: Usai divaksin, tetap patuhi protokol kesehatan

Adham berkata data keamanan vaksin tersebut yang diperoleh dari kajian klinis pada 4 November tahun lalu melibatkan lebih kurang 12.000 sukarelawan juga menunjukkan tidak ada efek samping parah dilaporkan.

Dia mengatakan efek samping yang sering dilaporkan adalah sakit pada tempat suntikan, keletihan dan pening kepala serta dilaporkan sebagai efek sederhana atau ringan.

"Data juga menunjukkan efek samping ini dilaporkan berkurang pada suntikan dosis kedua dibanding dosis pertama," katanya.

Pada saat yang sama Adham mengatakan Kementerian Kesehatan senantiasa komitmen dalam menjalankan pemantauan secara terus menerus untuk memastikan kualitas, keselamatan dan manfaat vaksin COVID-19 senantiasa terjamin.

Baca juga: Kehadiran vaksin AstraZeneca di negara dengan mayoritas penduduk Muslim

Baca juga: Negara ini akan lanjutkan vaksin AstraZeneca COVID-19

Baca juga: Alasan Rumania hentikan penggunaan vaksin COVID AstraZeneca

Pewarta : Agus Setiawan
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024