Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Gloriana mengatakan lahan gambut di wilayahnya mulai ada yang terbakar sehingga masyarakat harus meningkatkan upaya mengatasi karhutla.
"Kemarin terjadi kebakaran lahan dengan luas sekitar empat hektare di daerah Kelurahan Bukit Tunggal. Untuk itu mari tingkatkan kewaspadaan dan antisipasi karhutla sejak dini," kata Gloriana di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan bahwa kebakaran di lahan milik salah satu warga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu telah dapat ditangani. Namun, tim akan terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi munculnya bara dari dalam lahan gambut pasca kebakaran.
Dia mengatakan, kebakaran lahan gambut di wilayah "Kota Cantik" pada 2021 juga telah terjadi beberapa kali. Namun, dengan luas yang relatif lebih kecil dan semuanya telah dapat ditangani atau dipadamkan.
Baca juga: Apel kesiapsiagaan dan sarpras wujudkan empat program Kapolda Kalteng
"Selama 2021 kami mencatat dan menangani kurang dari 10 kejadian kebakaran hutan dan lahan. Semoga ini tidak kembali terjadi mengingat pemadaman lahan gambut cukup sulit dilakukan," katanya.
Gloriana mengatakan dalam rangka antisipasi dan penanganan karhutla yang juga tergabung dalam satgas terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik internal pemerintah kota maupun eksternal.
Selain itu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya bersama instansi terkait juga telah menggelar pasukan dan peralatan dalam penanganan karhutla 2021.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta tak lengah dengan ancaman karhutla
"Intinya kami yang tergabung dalam satgas bersama pihak terkait siap melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Namun, kami juga peran aktif masyarakat untuk melakukan pencegahan," kata Gloriana.
Diantara peran masyarakat tersebut, kata dia, seperti tidak melakukan pembakaran lahan dan memastikan lahan yang dimiliki terbebas dari api selama kemarau.
"Jika mendapati kejadian kebakaran lahan juga segera laporkan agar dapat segera ditangani oleh petugas. Peran masyarakat sangat diperlukan agar bencana kabut asap akibat karhutla tidak terjadi saat pandemi COVID019 seperti ini," katanya.*
Baca juga: Empat kecamatan di Palangka Raya rawan karhutla
Baca juga: Cegah karhutla, Manggala Agni Kapuas latih puluhan karyawan
Baca juga: Maksimalkan peran Kelurahan Siaga antisipasi karhutla di Palangka Raya
"Kemarin terjadi kebakaran lahan dengan luas sekitar empat hektare di daerah Kelurahan Bukit Tunggal. Untuk itu mari tingkatkan kewaspadaan dan antisipasi karhutla sejak dini," kata Gloriana di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan bahwa kebakaran di lahan milik salah satu warga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu telah dapat ditangani. Namun, tim akan terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi munculnya bara dari dalam lahan gambut pasca kebakaran.
Dia mengatakan, kebakaran lahan gambut di wilayah "Kota Cantik" pada 2021 juga telah terjadi beberapa kali. Namun, dengan luas yang relatif lebih kecil dan semuanya telah dapat ditangani atau dipadamkan.
Baca juga: Apel kesiapsiagaan dan sarpras wujudkan empat program Kapolda Kalteng
"Selama 2021 kami mencatat dan menangani kurang dari 10 kejadian kebakaran hutan dan lahan. Semoga ini tidak kembali terjadi mengingat pemadaman lahan gambut cukup sulit dilakukan," katanya.
Gloriana mengatakan dalam rangka antisipasi dan penanganan karhutla yang juga tergabung dalam satgas terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik internal pemerintah kota maupun eksternal.
Selain itu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya bersama instansi terkait juga telah menggelar pasukan dan peralatan dalam penanganan karhutla 2021.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta tak lengah dengan ancaman karhutla
"Intinya kami yang tergabung dalam satgas bersama pihak terkait siap melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Namun, kami juga peran aktif masyarakat untuk melakukan pencegahan," kata Gloriana.
Diantara peran masyarakat tersebut, kata dia, seperti tidak melakukan pembakaran lahan dan memastikan lahan yang dimiliki terbebas dari api selama kemarau.
"Jika mendapati kejadian kebakaran lahan juga segera laporkan agar dapat segera ditangani oleh petugas. Peran masyarakat sangat diperlukan agar bencana kabut asap akibat karhutla tidak terjadi saat pandemi COVID019 seperti ini," katanya.*
Baca juga: Empat kecamatan di Palangka Raya rawan karhutla
Baca juga: Cegah karhutla, Manggala Agni Kapuas latih puluhan karyawan
Baca juga: Maksimalkan peran Kelurahan Siaga antisipasi karhutla di Palangka Raya