Ditinggal beli sayur, rumah di Palangka Raya hangus terbakar

id kebakaran palangka raya, damkar palangkaraya, tugu soekarno, sucipto, ditinggal beli sayur

Ditinggal beli sayur, rumah di Palangka Raya hangus terbakar

Petugas pemadam kebakaran, pada saat melakukan upaya pemadaman di rumah warga di Jalan S. Parman, belakang tugu Soekarno, Kota Palangka Raya, Sabtu (1/2). (ANTARA/HO-Call Center 112 Palangka Raya)

Palangka Raya (ANTARA) - Satu unit rumah milik Tasmiyah di Jalan S. Parman, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah hangus terbakar saat ditinggal (pemilik rumah) pergi membeli sayur, Sabtu siang.

"Kami mendapatkan laporan dari warga terkait adanya kebakaran di Jalan S. Parman, tepatnya di belakang Tugu Soekarno. Kemudian kami bergegas menuju lokasi," kata Koordinator Call Center 112 Palangka Raya Sucipto usai memadamkan api.

Setibanya di lokasi kejadian, kobaran api telah membumbung tinggi serta melahap setiap bagian rumah yang berkonstruksi kayu tersebut.

Dengan sigap, pihaknya bersama petugas pemadam dari kepolisian serta para relawan kemudian berjibaku memadamkan api menggunakan sumber air terdekat.

"Alhamdulillah sekitar 30 menit api berhasil kami padamkan dan tidak merembet ke bangunan lainnya. Namun rumah korban rata dengan tanah akibat dilahap api," ucapnya.

Baca juga: Palangka Raya peringkat enam nasional penyelesaian pengaduan publik

Sucipto mengungkapkan, saat ditinggal pemiliknya untuk membeli sayur, kondisi rumah sedang dalam keadaan kosong.

Namun seluruh lampu rumah dibiarkan tetap menyala dan kabel listrik tetap terpasang, meskipun telah dimatikan melalui stop kontak.

"Walaupun di stop kontak itu ada fitur on off. Tetapi kalau kabel tetap terhubung ke listrik, itu juga bisa menjadi penyebab korsleting listrik dan terjadinya kebakaran," ujarnya.

Terlebih berdasarkan keterangan pemilik rumah, sebelum ia pergi membeli sayur, ia sempat mencium adanya bau seperti plastik terbakar.

Namun pada saat itu, pemilik rumah beranggapan sumber bau plastik terbakar tersebut berasal dari tetangganya yang biasanya membakar sampah.

"Meski demikian, kami menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian, untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut," ungkapnya.

Sucipto juga mengapresiasi upaya pencegahan merembetnya kebakaran yang dilakukan oleh warga sekitar, dengan menyiram air ke dinding rumah masing-masing.

Upaya tersebut ia nilai merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh warga untuk mencegah kobaran api dari rumah korban menjalar ke rumah warga.

"Jadi di dinding rumah tetangga korban itu sudah mulai berasap sebagai pertanda bahwa kandungan panas sudah terjadi dan bisa menjadi dasar api dari rumah korban untuk menyeberang atau merembet. Jadi saya apresiasi upaya mereka," tuturnya.

Sucipto juga mengimbau kepada seluruh warga, agar dapat benar-benar memastikan kondisi rumah masing-masing telah aman, sebelum berpergian meninggalkan rumah.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan memastikan tidak ada kabel yang terhubung dari listrik serta mematikan kompor dan sebagainya.

"Warga harus lebih waspada, jangan sampai lengah yang berujung menjadi musibah bagi diri sendiri. Keselamatan itu berawal dari lengah atau tidaknya kita," demikian Sucipto.

Baca juga: Wabup Kotim usulkan peremajaan kabel listrik

Baca juga: Legislator Kotim imbau warga tingkatkan kewaspadaan kebakaran

Baca juga: Tiga kebakaran dalam sehari melanda Kotim