Kuala Kapuas (ANTARA) - Berdasarkan survei Electrik Pemantauan Gizi Masyarakat (EPGM) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, angka stunting di daerah itu menurun secara signifikan.
“Saat ini angka stunting di Kabupaten Kapuas berdasarkan hasil survei EPGM mengalami penurunan 10,6 persen dari 42 persen pada tahun 2020 lalu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Apendi,di Kuala kapuas, Kamis.
Dijelaskannya, penurunan tersebut setelah pihaknya melakukan pendataan, penimbangan dan cakupan gizi di seluruh jajaran puskesmas yang ada di Kapuas selama Februari hingga Agustus tahun 2020 lalu. Kapuas bahkan mendapai nilai 90 persen dan menjadi kabupaten paling baik di Kalteng dalam melakukan penimbangan.
“Kabupaten Kapuas tertinggi se-Kalteng karena melakukan penimbangan secara rutin sesuai dengan penilaian dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng,” jelasnya.
Jika melihat dari target, penurunan angka stunting melebihi dari target di tahun 2021 ini. Kapuas juga merupakan daerah dengan angka stunting terendah se-Kalteng, selain Kabupaten Barito Timur.
Apendi berharap dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini tidak menyurutkan semangat semua pihak untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Kapuas.
“Terutama teman-teman di puskesmas, kader, camat, kepala desa dan masyarakat karena target di tahun 2023 akan dilakukan riset kesehatan dasar. Dinas Kesehatan hanya berperan menurunkan angka stunting 30 persen, selebihnya organisasi perangkat daerah yang berperan serta mengintervensi stunting,” kata Apendi.
Baca juga: Gali referensi retribusi pasar, DPRD Kapuas kunker ke Banjarmasin
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy berharap, dengan adanya penurunan stunting di Kapuas pada 2020 lalu, maka tahun 2021 ini perlu lagi dilakukan pemetaan dan pematangan dalam penanganan sehingga ada penurunan lagi.
“Penurunan angka stunting tidak hanya secara parsial tetapi harus secara bersama sama untuk tahun 2020 penurunan angka stunting 41 persen sehingga tahun 2021 harus turun hingga 10 persen,” harapnya.
Untuk mendukung mewujudkan harapan itu, kini tinggal beberapa organisasi perangkat daerah yang harus bekerja keras untuk mencapai target yang sudah ditetapkan oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.
“Untuk penanganan stunting kita tetap bekerja keras bahkan anggaran pun disiapkan, karena ini merupakan skala prioritas, dan selain itu masuk program nasional,” demikian Septedy.
Baca juga: Belasan warga Mantangai Kapuas keracunan makanan buka puasa bersama
“Saat ini angka stunting di Kabupaten Kapuas berdasarkan hasil survei EPGM mengalami penurunan 10,6 persen dari 42 persen pada tahun 2020 lalu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Apendi,di Kuala kapuas, Kamis.
Dijelaskannya, penurunan tersebut setelah pihaknya melakukan pendataan, penimbangan dan cakupan gizi di seluruh jajaran puskesmas yang ada di Kapuas selama Februari hingga Agustus tahun 2020 lalu. Kapuas bahkan mendapai nilai 90 persen dan menjadi kabupaten paling baik di Kalteng dalam melakukan penimbangan.
“Kabupaten Kapuas tertinggi se-Kalteng karena melakukan penimbangan secara rutin sesuai dengan penilaian dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng,” jelasnya.
Jika melihat dari target, penurunan angka stunting melebihi dari target di tahun 2021 ini. Kapuas juga merupakan daerah dengan angka stunting terendah se-Kalteng, selain Kabupaten Barito Timur.
Apendi berharap dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini tidak menyurutkan semangat semua pihak untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Kapuas.
“Terutama teman-teman di puskesmas, kader, camat, kepala desa dan masyarakat karena target di tahun 2023 akan dilakukan riset kesehatan dasar. Dinas Kesehatan hanya berperan menurunkan angka stunting 30 persen, selebihnya organisasi perangkat daerah yang berperan serta mengintervensi stunting,” kata Apendi.
Baca juga: Gali referensi retribusi pasar, DPRD Kapuas kunker ke Banjarmasin
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy berharap, dengan adanya penurunan stunting di Kapuas pada 2020 lalu, maka tahun 2021 ini perlu lagi dilakukan pemetaan dan pematangan dalam penanganan sehingga ada penurunan lagi.
“Penurunan angka stunting tidak hanya secara parsial tetapi harus secara bersama sama untuk tahun 2020 penurunan angka stunting 41 persen sehingga tahun 2021 harus turun hingga 10 persen,” harapnya.
Untuk mendukung mewujudkan harapan itu, kini tinggal beberapa organisasi perangkat daerah yang harus bekerja keras untuk mencapai target yang sudah ditetapkan oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.
“Untuk penanganan stunting kita tetap bekerja keras bahkan anggaran pun disiapkan, karena ini merupakan skala prioritas, dan selain itu masuk program nasional,” demikian Septedy.
Baca juga: Belasan warga Mantangai Kapuas keracunan makanan buka puasa bersama