Palangka Raya (ANTARA) - Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berjuang menjaga keamanan stok darah karena jumlah pendonor selama pandemi COVID-19 dan bulan Suci Ramadhan mengalami penurunan.
"Kondisi seperti ini stok darah di UTD PMI sangat menipis. Maka dari itu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar bisa mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kota, agar stok daerah kita di daerah ini tidak menipis," kata Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr Maria Dewi Purwanti, di sela-sela pembagian takjil di kawasan bundaran kecil Kota Palangka Raya, Senin.
Ia menuturkan, pihaknya sangat mengerti dengan situasi sekarang ini. Namun keamanan stok darah harus terus dijaga agar selalu tersedia ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, apalagi jika kondisinya darurat.
Untuk itulah pihaknya berjuang keras agar stok darah tetap aman. Berbagai cara dilakukan untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya secara rutin sehingga stok darah di PMI juga selalu terjaga.
Menurut Maria, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa tidak perlu takut mendonorkan darah di tengah pandemi COVID-19 ini karena donor darah tidak menimbulkan penularan virus COVID-19 melalui darah.
Hal tersebut ditegaskan, karena sampai saat ini tidak ada penelitian virus COVID-19 itu bisa menularkan melalui darah. Hanya saja ketika masyarakat melaksanakan donor darah di UTD PMK setempat, wajib menaati protokol kesehatan.
"Petugas kita saat melayani masyarakat yang hendak donor darah, selain menerapkan protokol kesehatan, mereka juga dibekali alat pelindung diri guna menghindari terjadinya hal yang kita tidak inginkan terjadi," bebernya.
Ditambahkannya, biasanya UTD PMI Kota Palangka Raya setiap bulannya dapat menyetok darah berbagai golongan yakni A, B, O dan AB sekitar 1.300 sampai 1.500 kantong.
Setelah terjadi pandemi COVID-19 dan saat bulan suci Ramadhan ini stok darah terus mengalami pengurangan setiap bulannya. Saat ini stok darah yang terkumpul per bulannya hanya sekitar 800 sampai 900 kantong darah saja.
Baca juga: Disnaker Palangka Raya bentuk Posko Pengaduan THR
"Sedangkan masyarakat yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi serta lain sebagainya, setiap harinya selalu ada," katanya.
Dia mengajak masyarakat tetap rutin mendonorkan darah karena setetes darah yang didonorkan sangat membantu warga yang sedang membutuhkan. Masyarakat diminta tidak takut untuk donor darah, karena dengan donor darah tubuh kita akan sehat.
"Mari donor darah untuk membantu warga kita yang memerlukannya, setetes saja darah kita sangat berarti bagi yang membutuhkan," ajak Maria.
Sementara itu pengurus UTD PMI Kota Palangka Raya sore itu yang turun ke jalan membagikan takjil dan suvenir. Mereka juga membentangkan spanduk untuk mensosialisasikan masyarakat agar aktif dalam mendonorkan darahnya.
Jika masyarakat aktif mendonorkan darahnya, stok darah di ibu kota provinsi setempat akan selalu aman dan terpenuhi. Stok darah harus selalu dijaga karena permintaan darah tetap tinggi meski di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Baca juga: Olahraga bantu tingkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi COVID-19
"Kondisi seperti ini stok darah di UTD PMI sangat menipis. Maka dari itu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar bisa mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kota, agar stok daerah kita di daerah ini tidak menipis," kata Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr Maria Dewi Purwanti, di sela-sela pembagian takjil di kawasan bundaran kecil Kota Palangka Raya, Senin.
Ia menuturkan, pihaknya sangat mengerti dengan situasi sekarang ini. Namun keamanan stok darah harus terus dijaga agar selalu tersedia ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, apalagi jika kondisinya darurat.
Untuk itulah pihaknya berjuang keras agar stok darah tetap aman. Berbagai cara dilakukan untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya secara rutin sehingga stok darah di PMI juga selalu terjaga.
Menurut Maria, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa tidak perlu takut mendonorkan darah di tengah pandemi COVID-19 ini karena donor darah tidak menimbulkan penularan virus COVID-19 melalui darah.
Hal tersebut ditegaskan, karena sampai saat ini tidak ada penelitian virus COVID-19 itu bisa menularkan melalui darah. Hanya saja ketika masyarakat melaksanakan donor darah di UTD PMK setempat, wajib menaati protokol kesehatan.
"Petugas kita saat melayani masyarakat yang hendak donor darah, selain menerapkan protokol kesehatan, mereka juga dibekali alat pelindung diri guna menghindari terjadinya hal yang kita tidak inginkan terjadi," bebernya.
Ditambahkannya, biasanya UTD PMI Kota Palangka Raya setiap bulannya dapat menyetok darah berbagai golongan yakni A, B, O dan AB sekitar 1.300 sampai 1.500 kantong.
Setelah terjadi pandemi COVID-19 dan saat bulan suci Ramadhan ini stok darah terus mengalami pengurangan setiap bulannya. Saat ini stok darah yang terkumpul per bulannya hanya sekitar 800 sampai 900 kantong darah saja.
Baca juga: Disnaker Palangka Raya bentuk Posko Pengaduan THR
"Sedangkan masyarakat yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi serta lain sebagainya, setiap harinya selalu ada," katanya.
Dia mengajak masyarakat tetap rutin mendonorkan darah karena setetes darah yang didonorkan sangat membantu warga yang sedang membutuhkan. Masyarakat diminta tidak takut untuk donor darah, karena dengan donor darah tubuh kita akan sehat.
"Mari donor darah untuk membantu warga kita yang memerlukannya, setetes saja darah kita sangat berarti bagi yang membutuhkan," ajak Maria.
Sementara itu pengurus UTD PMI Kota Palangka Raya sore itu yang turun ke jalan membagikan takjil dan suvenir. Mereka juga membentangkan spanduk untuk mensosialisasikan masyarakat agar aktif dalam mendonorkan darahnya.
Jika masyarakat aktif mendonorkan darahnya, stok darah di ibu kota provinsi setempat akan selalu aman dan terpenuhi. Stok darah harus selalu dijaga karena permintaan darah tetap tinggi meski di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Baca juga: Olahraga bantu tingkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi COVID-19