Sampit (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang masih terjadi membuat ibadah Hari Raya Tri Suci Waisak di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih harus dilaksanakan secara virtual demi mencegah penularan COVID-19.
"Kami mengikuti anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, makanya ibadah dilaksanakan secara terbatas. Umat mengikuti secara virtual dari tempat tinggal masing-masing," kata Ketua Yayasan Avalokitesvara Sampit, Edi Sanjaya di Sampit, Rabu.
Ibadah Tri Suci Waisak 2565 tahun Buddhis atau tahun 2021 dilaksanakan pada Rabu malam. Ini merupakan Waisak kedua sejak pandemi COVID-19 terjadi sehingga pelaksanaannya harus mengedepankan protokol kesehatan.
Ibadah Waisak di Sampit diantarnya dilaksanakan di Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di Jalan Kopi. Ibadah Waisak di vihara ini hanya dihadiri sekitar tujuh orang pengurus, sementara umat buddha lainnya mengikuti ibadah itu secara virtual.
Sejak pandemi COVID-19 melanda daerah ini pada Maret 2020 lalu, pengurus Vihara mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ibadah rutin maupun ibadah Waisak saat ini juga wajib menjalankan protokol kesehatan.
Siapa pun yang datang wajib menggunakan masker dan menjaga jarak. Pengurus vihara juga menyiapkan tempat mencuci tangan serta mengatur jarak sesuai protokol kesehatan.
Baca juga: Pemkab Kotim segera tangani abrasi selamatkan kubah di Pantai Ujung Pandaran
Meski digelar secara virtual, ibadah Waisak di vihara tetap dikawal oleh kepolisian setempat. Tujuannya agar pelaksanaan ibadah berjalan aman dan lancar serta tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
Kegiatan lain yang biasanya mengisi suasana perayaan Waisak seperti lomba untuk anak-anak, upacara mandi rupang, donor darah serta lomba lainnya, juga belum bisa dilaksanakan dengan pertimbangan pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
Edi berharap pandemi COVID-19 segera berakhir. Dukungan masyarakat, termasuk seluruh umat sangat dibutuhkan agar upaya-upaya yang dijalankan pemerintah menjadi efektif dan berhasil mengatasi pandemi COVID-19 ini.
"Sesuai tema Waisak tahun ini yakni bangkit bersatu untuk Indonesia Maju, kami berpesan kepada umat Buddha untuk bersama-sama bangkit dan bersatu mengakhiri pandemi COVID-19 ini," demikian Edi Sanjaya.
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau tidak abai meski penularan COVID-19 menurun
"Kami mengikuti anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, makanya ibadah dilaksanakan secara terbatas. Umat mengikuti secara virtual dari tempat tinggal masing-masing," kata Ketua Yayasan Avalokitesvara Sampit, Edi Sanjaya di Sampit, Rabu.
Ibadah Tri Suci Waisak 2565 tahun Buddhis atau tahun 2021 dilaksanakan pada Rabu malam. Ini merupakan Waisak kedua sejak pandemi COVID-19 terjadi sehingga pelaksanaannya harus mengedepankan protokol kesehatan.
Ibadah Waisak di Sampit diantarnya dilaksanakan di Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di Jalan Kopi. Ibadah Waisak di vihara ini hanya dihadiri sekitar tujuh orang pengurus, sementara umat buddha lainnya mengikuti ibadah itu secara virtual.
Sejak pandemi COVID-19 melanda daerah ini pada Maret 2020 lalu, pengurus Vihara mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ibadah rutin maupun ibadah Waisak saat ini juga wajib menjalankan protokol kesehatan.
Siapa pun yang datang wajib menggunakan masker dan menjaga jarak. Pengurus vihara juga menyiapkan tempat mencuci tangan serta mengatur jarak sesuai protokol kesehatan.
Baca juga: Pemkab Kotim segera tangani abrasi selamatkan kubah di Pantai Ujung Pandaran
Meski digelar secara virtual, ibadah Waisak di vihara tetap dikawal oleh kepolisian setempat. Tujuannya agar pelaksanaan ibadah berjalan aman dan lancar serta tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
Kegiatan lain yang biasanya mengisi suasana perayaan Waisak seperti lomba untuk anak-anak, upacara mandi rupang, donor darah serta lomba lainnya, juga belum bisa dilaksanakan dengan pertimbangan pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
Edi berharap pandemi COVID-19 segera berakhir. Dukungan masyarakat, termasuk seluruh umat sangat dibutuhkan agar upaya-upaya yang dijalankan pemerintah menjadi efektif dan berhasil mengatasi pandemi COVID-19 ini.
"Sesuai tema Waisak tahun ini yakni bangkit bersatu untuk Indonesia Maju, kami berpesan kepada umat Buddha untuk bersama-sama bangkit dan bersatu mengakhiri pandemi COVID-19 ini," demikian Edi Sanjaya.
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau tidak abai meski penularan COVID-19 menurun