Sampit (ANTARA) - Tantangan diberikan Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor kepada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat yakni membuat kebun agar memperoleh pendapatan sehingga bisa mandiri.
"Saya tantang, paling tidak Juli nanti sudah siap, minimal dua hektare. Bisa berkebun porang karena pemeliharaannya mudah dan hasilnya sangat besar bisa sampai Rp1,8 miliar. Kalau sudah ada pendapatan sendiri, KNPI bisa melaksanakan kegiatan apapun yang diinginkan," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Tantangan itu disampaikan Halikinnor saat membuka Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI di sembilan kecamatan. Kegiatan dipusatkan di gedung KNPI di Jalan Yos Sudarso Sampit diikuti tiga kecamatan, sedangkan enam kecamatan lainnya mengikuti secara personel karena menerapkan protokol kesehatan.
Halikinnor mengapresiasi peran dan kontribusi KNPI terhadap daerah dan masyarakat selama ini. Dia mendorong KNPI terus meningkatkan peran dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menjalankan berbagai kegiatan, KNPI diharapkan tidak hanya bergantung pada bantuan dana dari pemerintah daerah karena jumlahnya pasti sangat terbatas. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, APBD 2021 Kotawaringin Timur sebesar Rp1,8 triliun banyak dialokasikan untuk penanganan COVID-19.
Untuk itulah Halikinnor mendorong KNPI juga menjalankan usaha dengan tetap berpegang pada aturan. Salah satu bidang yang bisa dan mudah dilakukan adalah berkebun porang. Budidaya komoditas ekspor tersebut sangat mudah dan keuntungannya sangat besar.
Untuk tahap awal, KNPI Kotawaringin Timur ditantang membudidayakan porang seluas dua hektare. Bahkan jika nantinya sukses, KNPI di setiap kecamatan diharapkan juga mengembangkan komoditas tersebut.
Untuk modal bibit porang, Halikinnor menegaskan pemerintah daerah siap membantu karena akan ada kerjasama dengan pemerintah pusat untuk penanaman 1.000 hektare porang. Bahkan sudah ada investor yang berencana membangun pabrik porang di daerah ini.
"Kalau KNPI memulai maka pemuda lainnya pasti akan ikut, apalagi keuntungannya memang sangat menjanjikan. Saya ingin KNPI jadi pelopor kemandirian ini," harap Halikinnor.
Baca juga: Gedung baru RSUD Murjani Sampit difungsikan bertahap
Menanggapi itu, Ketua DPD KNPI Kotawaringin Timur Endra Rosana menegaskan siap memenuhi tantangan tersebut. Pihaknya bahkan sudah ada alternatif lahan yang siap digunakan jika penanaman porang itu akan dimulai Juli nanti.
Endra mengatakan, pengurus KNPI memang ada yang membidangi masalah pertanian. Untuk itu peluang ini memang memungkinkan untuk dilaksanakan oleh KNPI.
"Ada lahan di sekitar bandara yang siap digunakan. Target kami dua atau tiga hektare. Kami juga menindaklanjuti ini dengan menginventarisasi potensi lahan dengan pengurus kecamatan. Kami siap," tegas Endra.
Sementara itu terkait pelaksanaan Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI dilaksanakan secara virtual karena pihaknya mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Ini merupakan komitmen KNPI mendukung upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Sebelumnya Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI telah dilaksanakan untuk kawasan selatan dan utara yang juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta dibatasi dan tetap harus menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan.
Baca juga: Kebakaran hanguskan rumah ketua RT di Sampit
Baca juga: Wabup Kotim: Pancasila menjadi pemersatu
"Saya tantang, paling tidak Juli nanti sudah siap, minimal dua hektare. Bisa berkebun porang karena pemeliharaannya mudah dan hasilnya sangat besar bisa sampai Rp1,8 miliar. Kalau sudah ada pendapatan sendiri, KNPI bisa melaksanakan kegiatan apapun yang diinginkan," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Tantangan itu disampaikan Halikinnor saat membuka Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI di sembilan kecamatan. Kegiatan dipusatkan di gedung KNPI di Jalan Yos Sudarso Sampit diikuti tiga kecamatan, sedangkan enam kecamatan lainnya mengikuti secara personel karena menerapkan protokol kesehatan.
Halikinnor mengapresiasi peran dan kontribusi KNPI terhadap daerah dan masyarakat selama ini. Dia mendorong KNPI terus meningkatkan peran dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menjalankan berbagai kegiatan, KNPI diharapkan tidak hanya bergantung pada bantuan dana dari pemerintah daerah karena jumlahnya pasti sangat terbatas. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, APBD 2021 Kotawaringin Timur sebesar Rp1,8 triliun banyak dialokasikan untuk penanganan COVID-19.
Untuk itulah Halikinnor mendorong KNPI juga menjalankan usaha dengan tetap berpegang pada aturan. Salah satu bidang yang bisa dan mudah dilakukan adalah berkebun porang. Budidaya komoditas ekspor tersebut sangat mudah dan keuntungannya sangat besar.
Untuk tahap awal, KNPI Kotawaringin Timur ditantang membudidayakan porang seluas dua hektare. Bahkan jika nantinya sukses, KNPI di setiap kecamatan diharapkan juga mengembangkan komoditas tersebut.
Untuk modal bibit porang, Halikinnor menegaskan pemerintah daerah siap membantu karena akan ada kerjasama dengan pemerintah pusat untuk penanaman 1.000 hektare porang. Bahkan sudah ada investor yang berencana membangun pabrik porang di daerah ini.
"Kalau KNPI memulai maka pemuda lainnya pasti akan ikut, apalagi keuntungannya memang sangat menjanjikan. Saya ingin KNPI jadi pelopor kemandirian ini," harap Halikinnor.
Baca juga: Gedung baru RSUD Murjani Sampit difungsikan bertahap
Menanggapi itu, Ketua DPD KNPI Kotawaringin Timur Endra Rosana menegaskan siap memenuhi tantangan tersebut. Pihaknya bahkan sudah ada alternatif lahan yang siap digunakan jika penanaman porang itu akan dimulai Juli nanti.
Endra mengatakan, pengurus KNPI memang ada yang membidangi masalah pertanian. Untuk itu peluang ini memang memungkinkan untuk dilaksanakan oleh KNPI.
"Ada lahan di sekitar bandara yang siap digunakan. Target kami dua atau tiga hektare. Kami juga menindaklanjuti ini dengan menginventarisasi potensi lahan dengan pengurus kecamatan. Kami siap," tegas Endra.
Sementara itu terkait pelaksanaan Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI dilaksanakan secara virtual karena pihaknya mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Ini merupakan komitmen KNPI mendukung upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Sebelumnya Musyawarah Dewan Pengurus Kecamatan KNPI telah dilaksanakan untuk kawasan selatan dan utara yang juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta dibatasi dan tetap harus menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan.
Baca juga: Kebakaran hanguskan rumah ketua RT di Sampit
Baca juga: Wabup Kotim: Pancasila menjadi pemersatu