Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kembali memperbaiki jalan dalam kota Sampit dengan penanganan darurat yaitu di titik-titik yang rusak parah agar lalu lintas kembali lancar.

"Jalan yang kita perbaiki yaitu Kapten Mulyono, Pelita dan HM Arsyad. Perbaikan tidak keseluruhan, tetapi hanya pada titik-titik yang parah karena kita menyesuaikan anggaran yang tersedia," kata Bupati Halikinnor saat meninjau perbaikan jalan, Senin.

Halikinnor menjelaskan, penanganan saat ini sifatnya memang penanganan sementara, setidaknya agar jalan tidak berlubang dan bergelombang. Untuk perbaikan permanen akan dianggarkan, namun disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.

Tahun ini perbaikan permanen akan dilakukan pada dua ruas jalan yakni Jalan Christopel Mihing Kecamatan Baamang dan Jalan Kembali Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Saat ini sedang dalam proses lelang dan diharapkan segera selesai sehingga pekerjaan di lapangan bisa secepatnya dimulai.

Untuk perbaikan Jalan Kapten Mulyono, Pelita dan HM Arsyad, Halikinnor meminta pengertian masyarakat jika arus lalu lintas sedikit terganggu. Selama perbaikan jalan berlangsung dan dilakukan pelapisan aspal maka jalan sementara ditutup untuk kendaraan berat, tapi untuk kendaraan kecil seperti sedan atau pikap masih diperbolehkan lewat.

"Saya ingin aspalnya benar-benar kering dulu sehingga kualitasnya bagus dan kuat agar tidak cepat rusak," timpal Halikinnor.

Disinggung soal kembali maraknya truk dan angkutan berat lainnya melintasi jalan dalam kota, Halikinnor mengakui masalah ini memang menjadi dilema. Hal itu lantaran Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan yang dikhususkan untuk angkutan berat, saat ini kondisinya kembali rusak parah dan sulit dilewati sehingga kendaraan-kendaraan berat kembali masuk melintasi jalan dalam kota.

Menurut Halikinnor, saat ini memang suka tidak suka, banyak kendaraan berat masuk ke dalam kota karena jalan lingkar selatan sulit dilewati. Sementara itu, pemerintah daerah juga mempertimbangkan bagaimana agar aktivitas perekonomian tetap berjalan.

Baca juga: Koperasi di Kotim didorong kembangkan usaha skala besar

Pemerintah daerah sudah kembali bertemu Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) dan perusahaan lainnya untuk mencari solusi perbaikan jalan lingkar selatan. Akhirnya disepakati bahwa pihak swasta akan kembali membantu memasok material untuk perbaikan jalan lingkar selatan supaya jalan kembali lancar sehingga kendaraan berat bisa dialihkan ke ruas jalan tersebut dan tidak lagi melintasi jalan dalam kota.

"Selama masih bisa tidak masuk kota, tolong jangan masuk kota dulu. Tapi kalau terpaksa masuk kota, saya berharap pengguna angkutan berat mohon bisa mengurangi muatan agar jalan dalam kota tidak cepat rusak. Jangan sampai jalan yang kita perbaiki ini hancur lagi dan hancur lagi, sementara anggaran kita sangat terbatas," demikian Halikinnor.

Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, Mentana menjelaskan, hari ini perbaikan dimulai dengan perataan aspal untuk menutup lubang. Pengaspalan ulang akan dilakukan pada Jumat nanti sehingga jalan tersebut diharapkan menjadi kuat.

"Tiga jalan ini diutamakan perbaikannya karena kerusakannya lebih parah. Untuk pengaspalan di Jalan Kapten Mulyono seluas 2.500 meter persegi, Jalan Pelita 3.500 meter persegi, sedangkan Jalan HM Arsyad masih kami hitung estimasi kebutuhannya," ujar Mentana.

Pengguna jalan diminta tidak membawa muatan melebihi kapasitas meski perbaikan nanti sudah selesai. Kemampuan jalan dalam kota hanya delapan ton muatan sumbu terberat. Jika dilalui kendaraan bermuatan melebihi kapasitas tersebut maka jalan dipastikan akan cepat rusak.

Baca juga: Bupati Kotim serahkan Raperda Penyertaan Modal Bank Kalteng

Baca juga: Legislator Kotim dorong pembenahan pengelolaan administrasi pertanahan

Baca juga: Bupati Kotim tegaskan komitmen memberantas peredaran miras

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024