Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh Al Qadri memberikan 'warning' atau peringatan kepada seluruh kepala desa di kabupaten setempat, agar benar-benar transparan dalam mengelola anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Jangan main-main mengelolanya. Ini uang negara. Taati aturannya dan jangan korupsi," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, sumber dana APBDes memiliki sumber diantaranya Dana Desa (DD) ALokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Bagi Hasil Pendapatan (DBHP). Pengelolaan perlu dilaksanakan dengan transparan, efektif, efisien dan akuntabel.
Dia mengatakan, saat ini semua serba digital dan mata publik bisa melihat anggaran desa melalui situs Sistem Informasi Desa Kementerian Desa, sehingga pengawasan yang lebih efektif agar pembangunan bisa dinikmati masyarakat. "Saat ini bukan jamannya lagi untuk korupsi," tegasnya.
Wabup Bartim itu pun berharap, APBDes bisa dikelola secara efektif, efesien sesuai dengan perencanaan program dan tepat sasaran. Selain itu, akuntabel atau dapat dipertanggung jawabkan nantinya.
Dia mengatakan bekerja dengan cerdas, ikhlas dan amanah akan membuahkan hasil yang baik. Demikian pula dengan membuat program kerja yang berdampak positif dalam proses pembangunan akan menjadi penilaian masyarakat tersendiri, apakah pembangunan berhasil atau tidak.
"Kades akan disukai masyarakatnya dan pembangunan akan terus berlanjut," kata Habib Saleh.
Baca juga: Pemkab Bartim berkomitmen tekan stunting
Tambah orang nomor dua di Pemkab Bartim itu, pembangunan desa juga bersinergis dengan program pembangunan yang dicanangkan Pemkab Bartim. Seperti penanganan stunting dimana di desa dianggarkan untuk pemberian makanan bergizi ibu hamil dan balita.
Program penanggulangan stunting bersinergi dengan program Pemkab Bartim hingga program nasional. Hasilnya akan dirasakan pada masa akan datang, yakni terciptanya generasi yang handal dan berkualitas.
"Sama halnya dengan sinergis program ekonomi kerakyatan dari desa kecamatan dan kabupaten akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat," demikian Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim tegaskan pembangunan di Desa Dambung terus dilanjutkan
"Jangan main-main mengelolanya. Ini uang negara. Taati aturannya dan jangan korupsi," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, sumber dana APBDes memiliki sumber diantaranya Dana Desa (DD) ALokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Bagi Hasil Pendapatan (DBHP). Pengelolaan perlu dilaksanakan dengan transparan, efektif, efisien dan akuntabel.
Dia mengatakan, saat ini semua serba digital dan mata publik bisa melihat anggaran desa melalui situs Sistem Informasi Desa Kementerian Desa, sehingga pengawasan yang lebih efektif agar pembangunan bisa dinikmati masyarakat. "Saat ini bukan jamannya lagi untuk korupsi," tegasnya.
Wabup Bartim itu pun berharap, APBDes bisa dikelola secara efektif, efesien sesuai dengan perencanaan program dan tepat sasaran. Selain itu, akuntabel atau dapat dipertanggung jawabkan nantinya.
Dia mengatakan bekerja dengan cerdas, ikhlas dan amanah akan membuahkan hasil yang baik. Demikian pula dengan membuat program kerja yang berdampak positif dalam proses pembangunan akan menjadi penilaian masyarakat tersendiri, apakah pembangunan berhasil atau tidak.
"Kades akan disukai masyarakatnya dan pembangunan akan terus berlanjut," kata Habib Saleh.
Baca juga: Pemkab Bartim berkomitmen tekan stunting
Tambah orang nomor dua di Pemkab Bartim itu, pembangunan desa juga bersinergis dengan program pembangunan yang dicanangkan Pemkab Bartim. Seperti penanganan stunting dimana di desa dianggarkan untuk pemberian makanan bergizi ibu hamil dan balita.
Program penanggulangan stunting bersinergi dengan program Pemkab Bartim hingga program nasional. Hasilnya akan dirasakan pada masa akan datang, yakni terciptanya generasi yang handal dan berkualitas.
"Sama halnya dengan sinergis program ekonomi kerakyatan dari desa kecamatan dan kabupaten akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat," demikian Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim tegaskan pembangunan di Desa Dambung terus dilanjutkan