Seorang atlet terancam gagal ke Olimpiade karena positif gunakan ganja

Jumat, 2 Juli 2021 11:55 WIB

Jakarta (ANTARA) - Sprinter Amerika Serikat Sha'Carri Richardson dinyatakan positif menggunakan ganja, kata sumber kepada Reuters, dan dia mungkin tidak mendapat kesempatan berlomba memenangkan gelar 100m Olimpiade di Tokyo akhir bulan ini.

Menurut satu sumber yang mengetahui masalah ini, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, hasil tes positif terjadi dalam uji coba Olimpiade AS bulan lalu tempat Richardson membuktikan diri sebagai calon perraih medali emas dengan memenangi 100m dalam 10,86 detik.

Tes positif dalam uji coba tersebut berarti semua hasil yang diperoleh Richardson dari lomba tersebut akan dihapus sehingga membatalkan kemenangan dia dalam final 100m.

Sumber lainnya yang mengetahui masalah itu mengatakan bahwa Jenna Prandini yang finis keempat pada final itu, sudah didekati untuk berlari untuk AS dalam 100m di Tokyo.

Kedua sumber minta tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

Telepon dan surat elektronik kepada agen Richardson, Renaldo Nehemiah, Badan Anti Doping AS (USADA) dan U.S.A Track and Field (USATF) tidak dijawab pada Kamis.

Dalam cuitan samar sebelumnya pada hari yang sama, Richardson menulis: "Saya manusia".

Baca juga: Jepang batasi jumlah atlet hadiri acara pembukaan Olimpiade

Atlet berusia 21 tahun itu akan tampil dalam Today Show NBC, Jumat, jaringan tersebut mengkonfirmasi kepada Reuters.

Richardson dituntut untuk berlari 200m dalam Diamond League Stockholm di Swedia akhir pekan ini namun ia tidak ada dalam daftar entri untuk lomba tersebut menurut laman resmi event itu, Kamis.

Ganja dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA) namun jika atlet bisa membuktikan bahwa konsumsi zat tersebut tidak terkait dengan kinerja olahraga maka skors tiga bulan alih-alih empat tahun yang biasanya dijatuhkan.

Jika seorang atlet bersedia menjalani program perawatan yang disetujui dalam kolaborasi dengan badan anti doping nasionalnya maka skorsing bisa dikurangi satu bulan.

Pelari asal Texas itu ingin menjadi putri Amerika pertama yang memenangi gelar 100m Olimpiade sejak Gail Devers pada 1996 setelah membukukan catatan waktu 10,72 detik pada April - salah satu dari lima catatan waktu larinya yang di bawah 11 detik musim ini.

Larangan 30-hari yang dimundurkan ke waktu hasil buruk tersebut bisa membuat Richardson bebas berlomba dalam estafet 4x100m di Olimpiade pada 6 Agustus, jika dipilih oleh USATF.

Richardson juga bisa mengajukan banding atas sanksi apapun kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), seperti halnya badan olahraga apapun yang merasa hukumannya terlalu ringan.

Baca juga: India kecam aturan Olimpiade Tokyo 'tidak adil'

Baca juga: Pesan untuk Ginting dan Jojo di Olimpiade

Baca juga: Meski menang, Marcus/Kevin belum puas dengan hasil simulasi Olimpiade

Pewarta : Fitri Supratiwi
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pendaftaran CPNS Barito Selatan 15 September

13 September 2014 7:13 Wib, 2014

Election - Panwaslu Not Seriously Investigating Money Politics

14 April 2014 17:11 Wib, 2014

Elections - Campaigners Asked To Avoid Black Campaign

27 March 2014 15:36 Wib, 2014

Elections - Golkar Asks Legislative Candidates Not To Belittle Each Other

24 March 2014 21:29 Wib, 2014

Bpjs Kesehatan Diminta Sosialisasikan JKN Kepada Karyawan

04 January 2014 6:45 Wib, 2014
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 6 jam lalu

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib