Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno membagikan lima kiat memulai bisnis bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau sedang berjuang memulai usaha.
“Pertama, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintai. Love what you do and do what you love,” kata Sandi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri Sandi yang juga pengusaha menyampaikan bahwa dirinya memulai usaha sesuai hobinya yakni mengulik-ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.
“Menjadi salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya panjang, tetapi yang rambutnya panjang ingin rambut pendek. Orang yang alisnya tebal, ingin di tipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujarnya mencontohkan.
Kiat kedua, lanjutnya, mendapatkan modal usaha melalui berbagai jaringan yang bisa menghubungkan dengan sumber pembiayaan.
“Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik,” tutur Sandi.
Kemudian kiat ketiga adalah menjaga bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses dengan menjalankan silaturahim, memperkuat networking, atau menjadi relationship.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.
Kemudian kiat keempat adalah mengetahui waktu yang tepat untuk memulai usaha. Menurut Sandi, saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis. Jika gagal, katanya, sikapi dengan positif karena kegagalan tidak akan membuat mati seseorang, namun kekuatan untuk menapaki tangga kesuksesan dengan lebih mantap.
“Saya 20 tahun mengalami pasang surut. Tidak mungkin selalu di atas. Untuk Melompat Lebih Tinggi kita harus mengerti bahwa tidak ada yang instan,” katanya.
Kiat kelima yang Sandi bagikan adalah menyikapi kegagalan dengan rutin berolahraga yang bisa mengeluarkan zat endorphin untuk memotivasi jiwa, membaca buku inspiratif dan bergabung dengan komunitas.
“Yang terpenting lagi adalah teman-temanlah yang memberikan semangat pada kita. Ingat 3G, Gercep atau Gerak Cepat, Geber atau Gerak Bersama, tidak bisa sendiri-sendiri dan Gaspol atau Garap semua potensi,” tuturnya.
Baca juga: Ini hal penting untuk membangun pariwisata terintegrasi transportasi
Baca juga: Pentingnya 'storytelling' untuk promosi wisata
Baca juga: Menu makanan pavorit Sandiaga Uno