Sampit (ANTARA) - Puluhan santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diduga keracunan setelah menyantap makanan di pondok pesantren tersebut.
"Mereka mengeluh pusing, sakit perut dan ada yang muntah. Ada beberapa orang yang dilarikan ke rumah sakit," kata Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah, Ustaz Abdul Gafur di Sampit, Sabtu.
Dia menceritakan, Jumat (16/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB pihaknya menerima makanan berupa soto yang diberikan salah satu wali santri. Namun karena para santriwati telah tidur, makanan itu kemudian disimpan.
Sabtu pagi, soto tersebut dipanaskan, lalu disuguhkan untuk sarapan para santriwati. Namun sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa santriwati mulai ada yang mengeluhkan pusing, sakit perut dan ada yang muntah, diduga karena keracunan makanan.
Pihak Pondok Pesantren langsung meminta bantuan tim medis dari Puskesmas Ketapang untuk menanganinya, apalagi jumlah santriwati yang mengeluhkan hal serupa terus bertambah. Total ada sekitar 35 sampai 38 orang santriwati yang diduga keracunan makanan.
Baca juga: DPRD Kotim berharap terobosan PDAM optimalkan pelayanan
Sebagian besar ditangani di pondok pesantren yang berlokasi di Jalan Tiung I Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tersebut. Namun menjelang malam ada empat orang yang kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan intensif.
Sementara itu, kondisi sebagian besar santriwati mulai membaik setelah diberikan penanganan medis. Saat ini mereka beristirahat agar bisa segera kembali pulih.
"Mudah-mudahan semua segera pulih," harap Abdul Gafur.
Sementara itu polisi menyelidiki kejadian tersebut. Sejumlah saksi dimintai keterangan, sedangkan sampel sisa makanan juga sudah diambil untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah setempat.
"Kasus ini sedang ditangani Polsek Ketapang," demikian Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan.
Baca juga: Cepat tanggap, PT Unggul Lestari salurkan bantuan untuk korban banjir Tumbang Kalang
Baca juga: Banjir di Antang Kalang semakin dalam
"Mereka mengeluh pusing, sakit perut dan ada yang muntah. Ada beberapa orang yang dilarikan ke rumah sakit," kata Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Jannah, Ustaz Abdul Gafur di Sampit, Sabtu.
Dia menceritakan, Jumat (16/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB pihaknya menerima makanan berupa soto yang diberikan salah satu wali santri. Namun karena para santriwati telah tidur, makanan itu kemudian disimpan.
Sabtu pagi, soto tersebut dipanaskan, lalu disuguhkan untuk sarapan para santriwati. Namun sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa santriwati mulai ada yang mengeluhkan pusing, sakit perut dan ada yang muntah, diduga karena keracunan makanan.
Pihak Pondok Pesantren langsung meminta bantuan tim medis dari Puskesmas Ketapang untuk menanganinya, apalagi jumlah santriwati yang mengeluhkan hal serupa terus bertambah. Total ada sekitar 35 sampai 38 orang santriwati yang diduga keracunan makanan.
Baca juga: DPRD Kotim berharap terobosan PDAM optimalkan pelayanan
Sebagian besar ditangani di pondok pesantren yang berlokasi di Jalan Tiung I Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tersebut. Namun menjelang malam ada empat orang yang kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan intensif.
Sementara itu, kondisi sebagian besar santriwati mulai membaik setelah diberikan penanganan medis. Saat ini mereka beristirahat agar bisa segera kembali pulih.
"Mudah-mudahan semua segera pulih," harap Abdul Gafur.
Sementara itu polisi menyelidiki kejadian tersebut. Sejumlah saksi dimintai keterangan, sedangkan sampel sisa makanan juga sudah diambil untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah setempat.
"Kasus ini sedang ditangani Polsek Ketapang," demikian Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan.
Baca juga: Cepat tanggap, PT Unggul Lestari salurkan bantuan untuk korban banjir Tumbang Kalang
Baca juga: Banjir di Antang Kalang semakin dalam