Jakarta (ANTARA) - Duta besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyatakan siap memberikan dukungan kepada tim Indonesia selama berlangsungnya Olimpiade Tokyo, 23 Juli—8 Agustus mendatang.
Dalam kunjungannya ke sekretariat tim Indonesia di perkampungan atlet Olimpiade di Tokyo, Selasa, Heri berdiskusi tentang semua hal yang bisa dibantu oleh pihak KBRI.
"Pada intinya, kami membicarakan dukungan apa saja yang bisa diberikan oleh KBRI demi kesuksesan tim Indonesia, termasuk peliputan media dan beberapa hal lain, seperti mobilitas, untuk mendukung tim Indonesia,” kata Heri dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
“Kami memiliki tim khusus, tapi ternyata kami tidak mendapatkan akses. Namun kami mendapat undangan dari beberapa pihak seperti kementerian luar negeri, utamanya untuk urusan tamu VVIP," kata dia menambahkan.
Chef de Mission Olimpiade Rosan P Roeslani menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Duta Besar Heri Akhmadi beserta seluruh staf KBRI di Tokyo. Menurutnya, lancarnya kedatangan kontingen Merah Putih di Tokyo juga berkat dukungan dari KBRI.
“Hari ini Pak Dubes hadir di sekretariat dan kami membicarakan hal-hal yang perlu kami sempurnakan, baik dari masalah teknis, non-teknis, maupun persiapan atlet serta kesiapan dari posko tim Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Dubes dan kami akan membuat repot Pak Dubes dan jajarannya selama Olimpiade berlangsung," ujar Rosan.
Akibat pandemi COVID-19 yang belum mereda dan pemberlakuan protokol kesehatan yang sangat ketat oleh Pemerintah Jepang, proses kedatangan tim di bandara menjadi lebih panjang. Kontingen Indonesia harus menjalani proses selama kurang lebih empat jam sebelum akhirnya bisa keluar dari bandara dan menuju perkampungan atlet.
Setelah rombongan pertama tiba, kloter selanjutnya yang akan menyusul ke Tokyo adalah sebagian tim angkat besi dan tim dayung yang akan bertolak Selasa malam ini dan diperkirakan akan tiba di Tokyo pada pukul 7.25 waktu setempat.
Baca juga: Enam atlet ini terpaksa isolasi di Tokyo
Baca juga: Kontingen Indonesia dikarantina sebelum ke Olimpiade Tokyo