Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, telah menetapkan harga eceran tertinggi pengisian ulang oksigen medis sejak tahun 2019 sekaligus memberikan subsidi, demi membantu meringankan beban masyarakat yang terpapar COVID-19.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat Geger Suwarmono di Pangkalan Bun, Jumat, mengatakan harga isi ulang tabung oksigen ukuran kecil atau 1 M³ dari Rp85 ribu hingga Rp100 ribu di pasaran, menjadi Rp75 ribu di posko pengisian yang telah disediakan Pemkab Kobar.
"Kalau pengisian tabung oksigen ukuran besar atau 6 M³ harga dipasaran sekitar Rp 200 ribu, menjadi Rp 150 ribu setelah disubsidi. Sepanjang pengisiannya dilakukan di Posko Pengisian ulang di Kantor BPBD Kobar," beber dia.
Dia memastikan bahwa pengisian ulang tabung oksigen di posko BPBD lebih memprioritaskan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu, dibuat berbagai syarat dalam mengisi tabung oksigen tersebut, yakni wajib menyertakan fotokopi KTP pasien, fotokopi KTP pengambil tabung oksigen dan surat pengantar dari puskesmas atau rumah sakit.
"Agar lebih efektif dalam pengisian, kami lebih memprioritaskan pengisian tabung oksigen ukuran kecil. Layanan pengisian dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Pengisian di luar jam itu tetap dilayani, tapi dalam kondisi emergency atau darurat," singkat Geger.
Selain menetapkan HET dan mensubsidi pengisian ulang oksigen medis, Pemkab Kobar juga telah menjalin nota kesepahaman dengan PT. Korindo Aria Bima Sari, dalam menyediakan oksigen medis di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, seluruh puskesmas dan masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19.
Baca juga: Pemkab Kobar bantu suplai oksigen medis ke sejumlah daerah di Kalteng
Bupati Nurhidayah mengaku bersyukur pihaknya dapat menjalin kerjasama dengan PT Korindo Aria Bima Sari dalam menyediakan oksigen medis. Sebab, kebutuhan oksigen medis di Kobar sekarang ini semakin tinggi akibat jumlah masyarakat terpapar COVID-19, terus bertambah.
Dia mengatakan PT Korindo sebenarnya sudah tiga tahun terakhir tidak lagi beroperasi dan menyediakan oksigen medis. Namun, karena melihat tingginya kebutuhan saat ini, perusahaan swasta itu berkenan kembali beroperasi, dan setelah dilakukan pengecekan oleh tim teknis, oksigen yang dibuat pun memenuhi standar kelayakan.
"Jadi, kebutuhan oksigen medis di Kobar bisa terpenuhi. Bahkan kami telah mengupayakan dan membantu melayani pengisian oksigen bagi Kabupaten Lamandau, Sukamara , Kotawaringin dan Kota Palangka Raya, serta lainnya," kata Nurhidayah.
Baca juga: Kobar raih penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA
Baca juga: Kobar kembali berinovasi, perekam transaksi pajak restoran diluncurkan
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat Geger Suwarmono di Pangkalan Bun, Jumat, mengatakan harga isi ulang tabung oksigen ukuran kecil atau 1 M³ dari Rp85 ribu hingga Rp100 ribu di pasaran, menjadi Rp75 ribu di posko pengisian yang telah disediakan Pemkab Kobar.
"Kalau pengisian tabung oksigen ukuran besar atau 6 M³ harga dipasaran sekitar Rp 200 ribu, menjadi Rp 150 ribu setelah disubsidi. Sepanjang pengisiannya dilakukan di Posko Pengisian ulang di Kantor BPBD Kobar," beber dia.
Dia memastikan bahwa pengisian ulang tabung oksigen di posko BPBD lebih memprioritaskan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu, dibuat berbagai syarat dalam mengisi tabung oksigen tersebut, yakni wajib menyertakan fotokopi KTP pasien, fotokopi KTP pengambil tabung oksigen dan surat pengantar dari puskesmas atau rumah sakit.
"Agar lebih efektif dalam pengisian, kami lebih memprioritaskan pengisian tabung oksigen ukuran kecil. Layanan pengisian dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Pengisian di luar jam itu tetap dilayani, tapi dalam kondisi emergency atau darurat," singkat Geger.
Selain menetapkan HET dan mensubsidi pengisian ulang oksigen medis, Pemkab Kobar juga telah menjalin nota kesepahaman dengan PT. Korindo Aria Bima Sari, dalam menyediakan oksigen medis di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, seluruh puskesmas dan masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19.
Baca juga: Pemkab Kobar bantu suplai oksigen medis ke sejumlah daerah di Kalteng
Bupati Nurhidayah mengaku bersyukur pihaknya dapat menjalin kerjasama dengan PT Korindo Aria Bima Sari dalam menyediakan oksigen medis. Sebab, kebutuhan oksigen medis di Kobar sekarang ini semakin tinggi akibat jumlah masyarakat terpapar COVID-19, terus bertambah.
Dia mengatakan PT Korindo sebenarnya sudah tiga tahun terakhir tidak lagi beroperasi dan menyediakan oksigen medis. Namun, karena melihat tingginya kebutuhan saat ini, perusahaan swasta itu berkenan kembali beroperasi, dan setelah dilakukan pengecekan oleh tim teknis, oksigen yang dibuat pun memenuhi standar kelayakan.
"Jadi, kebutuhan oksigen medis di Kobar bisa terpenuhi. Bahkan kami telah mengupayakan dan membantu melayani pengisian oksigen bagi Kabupaten Lamandau, Sukamara , Kotawaringin dan Kota Palangka Raya, serta lainnya," kata Nurhidayah.
Baca juga: Kobar raih penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA
Baca juga: Kobar kembali berinovasi, perekam transaksi pajak restoran diluncurkan