Alibaba diguncang skandal pemerkosaan

Senin, 9 Agustus 2021 12:42 WIB

Beijing (ANTARA) - Raksasa e-dagang asal China Alibaba Group diguncang skandal pemerkosaan yang melibatkan kalangan karyawan perusahaan yang berkantor pusat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, itu.

Pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan atas kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap seorang karyawati Alibaba oleh karyawan seniornya selama perjalanan dinas ke luar kota, demikian media-media di China, Senin.

Pihak Alibaba juga menanggapi maraknya kasus itu di media sosial China setelah korban selama melakukan perjalanan bisnis ke Jinan, Provinsi Shandong pada 27 Juli, seorang rekan kerjanya bermarga Wang bersama dengan Zhang yang bekerja di supermarket Jinan Hualian memaksa korban untuk menenggak minuman keras secara berlebihan.

Kemudian Wang memerkosa korban di hotel yang saat itu dalam keadaan mabuk.

Kasus itu trending di Sina Weibo, platform media sosial terpopuler di China. Tanda pagar "Alibaba" terkait berita itu dibaca 2 miliar kali selama sepekan yang lalu.

CEO Alibaba Zhang Yong alias Daniel Zhang menanggapi kasus itu dengan menyatakan, "terkejut, marah, dan memalukan".

Dia berjanji akan melakukan penyelidikan kasus itu secara menyeluruh.

Baca juga: Alibaba copot manajer yang dituduh lakukan pelecehan seksual

Alibaba tidak menoleransi kejahatan seksual dan akan membentuk satuan khusus untuk menyelidiki kasus itu, demikian manajemen Alibaba seperti dikutip Global Times.

Pihaknya telah memberhentikan sementara pelaku pemerkosaan dan akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Selain Wang, ada empat karyawan lainnya juga diskors terkait penyelidikan kasus tersebut, sebagaimana diberitakan The Beijing News.

Pihak supermarket Jinan Hualian juga mengumumkan pemecatan karyawannya yang mendampingi pelaku dalam kasus tersebut.

Dalam dua tahun terakhir Alibaba dirundung beberapa masalah, terutama setelah kritik yang dilontarkan oleh sang pendiri perusahaan platform dagang daring tersebut, Ma Yun alias Jacka Ma, terhadap otoritas perbankan di China.

Pada bulan Mei lalu, otoritas pendidikan China melikuidasi perguruan tinggi milik Alibaba, Hupan University di Hangzhou, karena dianggap melanggar regulasi pendidikan tinggi. 

Baca juga: Jack Ma tidak mau jadi pusat perhatian

Baca juga: Muncul di depan umum, Jack Ma kunjungi kampus Alibaba

Baca juga: Jack Ma-Alibaba rilis pedoman digital COVID-19 berbahasa Indonesia

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Perkembangan kasus Enzy Storia dan Bea Cukai

18 May 2024 13:09 Wib

Polisi proses laporan kasus injak Al Quran oleh pejabat Kemenhub

17 May 2024 19:23 Wib

Anggota DPR RI dukung penegakan hukum dalam kasus santri membunuh ustadzah

17 May 2024 16:04 Wib

Polisi tangani kasus anak bunuh ayah kandung di Tangerang

17 May 2024 14:52 Wib

Sidang kasus korupsi eks Dirut Pertamina, JK hadir sebagai saksi

16 May 2024 15:18 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib