Sampit (ANTARA) - RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai memberikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan setempat, namun sebagian harus ditunda karena sedang dirawat maupun baru sembuh dari COVID-19.
"Saat ini ada sebagian tenaga kesehatan yang terpapar. Saya juga habis terpapar. Kalau habis terpapar COVID-19 baru divaksinasi lagi setelah tiga bulan karena kekhawatiran kita imunnya kan tinggi karena setelah terpapar virus biasanya reaksinya antibodi tinggi," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Sutriso saat memantau pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga, Senin.
Berdasarkan data, ada 700 yang akan menjalani vaksinasi dosis ketiga, terdiri dari pegawai rumah sakit setempat dan beberapa dari PMI Kotawaringin Timur. Pelaksanaan vaksinasi menggunakan vaksin Moderna itu diharapkan rampung pada Sabtu nanti.
Dari 700 orang tersebut, sebanyak 625 orang yang siap divaksinasi, sedangkan 75 orang lainnya belum bisa divaksinasi, terdiri dari satu orang masih dirawat dan 74 orang baru sembuh dari COVID-19.
Sutriso menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga ini untuk penguatan. Vaksin pertama dan kedua memberikan imun tinggi, namun pada titik tertentu akan turun sehingga untuk memperkuat lagi diperlukan booster atau vaksinasi dosis ketiga untuk memberi penguatan sehingga sampai pada titik yang bisa melindungi.
Tenaga kesehatan menjadi prioritas vaksinasi dosis ketiga ini karena mereka lebih berisiko terpapar COVID-19 karena bersentuhan langsung dengan pelayanan terhadap pasien COVID-19.
Dia membenarkan bahwa efek vaksin dosis ketiga ini lebih terasa. Beberapa keluhan yang sering muncul seperti lelah, demam dan mual dan biasanya mulai terasa dalam waktu 24 jam setelah divaksin.
Baca juga: Warga mengadu ke DPRD Kotim keluhkan CPO cemari Sungai Mentaya
"Kalau yang sedang demam atau flu juga kita tunda. Ini supaya efektif agar vaksin tidak terbuang karena kalau sudah dibuka maka harus dipakai. Kalau misalnya KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) berat, dipersilakan istirahat karena dia kerjanya melayani, apalagi yang bertugas di ruang isolasi. Makanya ada tim yang mengawasi kawan-kawan yang mengalami keluhan," jelas Sutriso.
Sementara itu beberapa pegawai yang akan menjalani vaksinasi dosis ketiga mengaku cukup khawatir karena mendapat informasi efek vaksin kali ini lebih terasa dibanding dosis pertama dan kedua. Namun mereka tetap siap divaksinasi karena pilihan ini jauh lebih baik dibanding jika mereka sampai tertular COVID-19.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan, sudah ada lima orang tenaga kesehatan di Kotawaringin Timur yang meninggal saat dirawat akibat COVID-19 maupun saat pemulihan usai terpapar COVID-19.
Dua orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit yaitu dr Febby Yudha Herlambang yang saat itu menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit dan dr Endang Retno Junita yang merupakan dokter spesialis radiologi.
Pemberian vaksinasi dosis ketiga ini diharapkan bisa lebih melindungi tenaga kesehatan agar selalu sehat dan tidak tertular COVID-19 sehingga mereka bisa optimal dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab segera selamatkan kubah di Ujung Pandaran
"Saat ini ada sebagian tenaga kesehatan yang terpapar. Saya juga habis terpapar. Kalau habis terpapar COVID-19 baru divaksinasi lagi setelah tiga bulan karena kekhawatiran kita imunnya kan tinggi karena setelah terpapar virus biasanya reaksinya antibodi tinggi," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Sutriso saat memantau pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga, Senin.
Berdasarkan data, ada 700 yang akan menjalani vaksinasi dosis ketiga, terdiri dari pegawai rumah sakit setempat dan beberapa dari PMI Kotawaringin Timur. Pelaksanaan vaksinasi menggunakan vaksin Moderna itu diharapkan rampung pada Sabtu nanti.
Dari 700 orang tersebut, sebanyak 625 orang yang siap divaksinasi, sedangkan 75 orang lainnya belum bisa divaksinasi, terdiri dari satu orang masih dirawat dan 74 orang baru sembuh dari COVID-19.
Sutriso menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga ini untuk penguatan. Vaksin pertama dan kedua memberikan imun tinggi, namun pada titik tertentu akan turun sehingga untuk memperkuat lagi diperlukan booster atau vaksinasi dosis ketiga untuk memberi penguatan sehingga sampai pada titik yang bisa melindungi.
Tenaga kesehatan menjadi prioritas vaksinasi dosis ketiga ini karena mereka lebih berisiko terpapar COVID-19 karena bersentuhan langsung dengan pelayanan terhadap pasien COVID-19.
Dia membenarkan bahwa efek vaksin dosis ketiga ini lebih terasa. Beberapa keluhan yang sering muncul seperti lelah, demam dan mual dan biasanya mulai terasa dalam waktu 24 jam setelah divaksin.
Baca juga: Warga mengadu ke DPRD Kotim keluhkan CPO cemari Sungai Mentaya
"Kalau yang sedang demam atau flu juga kita tunda. Ini supaya efektif agar vaksin tidak terbuang karena kalau sudah dibuka maka harus dipakai. Kalau misalnya KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) berat, dipersilakan istirahat karena dia kerjanya melayani, apalagi yang bertugas di ruang isolasi. Makanya ada tim yang mengawasi kawan-kawan yang mengalami keluhan," jelas Sutriso.
Sementara itu beberapa pegawai yang akan menjalani vaksinasi dosis ketiga mengaku cukup khawatir karena mendapat informasi efek vaksin kali ini lebih terasa dibanding dosis pertama dan kedua. Namun mereka tetap siap divaksinasi karena pilihan ini jauh lebih baik dibanding jika mereka sampai tertular COVID-19.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan, sudah ada lima orang tenaga kesehatan di Kotawaringin Timur yang meninggal saat dirawat akibat COVID-19 maupun saat pemulihan usai terpapar COVID-19.
Dua orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit yaitu dr Febby Yudha Herlambang yang saat itu menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit dan dr Endang Retno Junita yang merupakan dokter spesialis radiologi.
Pemberian vaksinasi dosis ketiga ini diharapkan bisa lebih melindungi tenaga kesehatan agar selalu sehat dan tidak tertular COVID-19 sehingga mereka bisa optimal dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab segera selamatkan kubah di Ujung Pandaran