Sampit (ANTARA) - Banjir yang melanda kawasan utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mulai meluas dan dinilai masih berpotensi terus meluas.
"Hari ini menjadi tiga kecamatan yang sudah melaporkan terjadi banjir di daerah mereka. Selain Kecamatan Bukit Santuai dan Antang Kalang, hari ini juga terjadi di Telaga Antang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Yephi Hartady di Sampit, Senin.
Yephi mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD, banjir di Kecamatan Bukit Santuai terjadi dengan ketinggian air antara 10 hingga 70 cm dari permukaan tanah.
Desa terendam banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 3 rumah, Tumbang Sapia 6 rumah, Tumbang Getas 3 rumah, Tewai Hara 18 rumah, Tumbang Payang 16 rumah dan Tumbang Kania 12 rumah.
Warga terdampak banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 10 kepala keluarga (KK), Tumbang Sapia 12 KK, Tumbang Getas 8 KK, Tewai Hara 120 KK, Tumbang Payang 106 KK dan Tumbang Kania 76 KK.
"Kami terus berkoordinasi, khususnya untuk perkembangan data detail lainnya. Berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya, Kecamatan Mentaya Hulu juga rawan terjadi banjir akibat banjir kiriman dari atas atau hulu," jelas Yephi.
Baca juga: Legislator Kotim sebut PMI perlu dukungan bantu optimalkan penanganan COVID-19
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Antang Kalang, Watmin yang dihubungi menjelaskan, laporan sementara yang diterimanya ada enam desa yang dilanda banjir dengan ketinggian air antara 50 sampai 60 cm. Terdapat 420 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Dia merincikan, warga yang terdampak banjir tersebar di Desa Tumbang Kalang sebanyak 139 KK, Tumbang Manya 68 KK, Sungai puring 75 KK, Sungai Hanya 80 KK, Tumbang Ramei 42 KK dan Tumbang Ngahan 16 KK.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memastikan kondisi warga. Keselamatan warga harus kita utamakan," demikian Watmin.
Sementara itu BPBD Kotawaringin Timur berkoordinasi dengan camat, Kapolsek dan kepala desa terkait pemantauan perkembangan situasi di lapangan untuk mengantisipasi banjir susulan. Apalagi dilaporkan bahwa debit sungai masih naik.
BPBD mengimbau masyarakat yang dilanda banjir agar lebih waspada mempersiapkan dan mengamankan keluarga serta harta bendanya. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap aliran listrik karena banyak kabel yang terendam air.
Baca juga: Banjir mulai melanda dua kecamatan di Kotim
"Hari ini menjadi tiga kecamatan yang sudah melaporkan terjadi banjir di daerah mereka. Selain Kecamatan Bukit Santuai dan Antang Kalang, hari ini juga terjadi di Telaga Antang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Yephi Hartady di Sampit, Senin.
Yephi mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD, banjir di Kecamatan Bukit Santuai terjadi dengan ketinggian air antara 10 hingga 70 cm dari permukaan tanah.
Desa terendam banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 3 rumah, Tumbang Sapia 6 rumah, Tumbang Getas 3 rumah, Tewai Hara 18 rumah, Tumbang Payang 16 rumah dan Tumbang Kania 12 rumah.
Warga terdampak banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 10 kepala keluarga (KK), Tumbang Sapia 12 KK, Tumbang Getas 8 KK, Tewai Hara 120 KK, Tumbang Payang 106 KK dan Tumbang Kania 76 KK.
"Kami terus berkoordinasi, khususnya untuk perkembangan data detail lainnya. Berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya, Kecamatan Mentaya Hulu juga rawan terjadi banjir akibat banjir kiriman dari atas atau hulu," jelas Yephi.
Baca juga: Legislator Kotim sebut PMI perlu dukungan bantu optimalkan penanganan COVID-19
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Antang Kalang, Watmin yang dihubungi menjelaskan, laporan sementara yang diterimanya ada enam desa yang dilanda banjir dengan ketinggian air antara 50 sampai 60 cm. Terdapat 420 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Dia merincikan, warga yang terdampak banjir tersebar di Desa Tumbang Kalang sebanyak 139 KK, Tumbang Manya 68 KK, Sungai puring 75 KK, Sungai Hanya 80 KK, Tumbang Ramei 42 KK dan Tumbang Ngahan 16 KK.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memastikan kondisi warga. Keselamatan warga harus kita utamakan," demikian Watmin.
Sementara itu BPBD Kotawaringin Timur berkoordinasi dengan camat, Kapolsek dan kepala desa terkait pemantauan perkembangan situasi di lapangan untuk mengantisipasi banjir susulan. Apalagi dilaporkan bahwa debit sungai masih naik.
BPBD mengimbau masyarakat yang dilanda banjir agar lebih waspada mempersiapkan dan mengamankan keluarga serta harta bendanya. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap aliran listrik karena banyak kabel yang terendam air.
Baca juga: Banjir mulai melanda dua kecamatan di Kotim