Afghanistan hadapi krisis kemanusiaan

Rabu, 25 Agustus 2021 16:52 WIB

London (ANTARA) - Negara-negara tetangga Afghanistan harus membuka perbatasan darat mereka agar lebih banyak orang bisa meninggalkan negara itu, kata seorang diplomat negara anggota NATO pada Rabu.

Badan-badan kemanusiaan sebelumnya memperingatkan akan munculnya krisis kemanusiaan di Afghanistan yang kini berada dalam kekuasaan kelompok  Taliban.

"Iran, Pakistan dan Tajikistan harus menarik lebih banyak orang lewat rute darat atau udara. Rute-rute yang penting itu digunakan segera," kata diplomat yang berbasis di Kabul itu.

Risiko kelaparan, penyakit dan penganiayaan meningkat pada jutaan orang yang tetap berada di Afghanistan setelah kekacauan eksodus di bandara Kabul berakhir, kata sejumlah badan bantuan.

Baca juga: Australia evakuasi puluhan atlet wanita Afghanistan dan tanggungannya

Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menyelesaikan evakuasi hingga 31 Agustus, namun tetap membuka peluang untuk memperpanjang batas waktu.

"Sebuah 'badai besar' akan datang akibat kemarau panjang, konflik, pelemahan ekonomi, yang diperparah oleh COVID," kata David Beasley, direktur pelaksana Badan Pangan Dunia PBB (WFP), di Doha.

Beasley menyerukan komunitas internasional untuk menyumbang 200 juta dolar dalam bentuk bantuan makanan.

"Jumlah orang yang terancam kelaparan telah meningkat pesat menjadi 14 juta."

Uni Eropa mengatakan mereka berencana menambah bantuan hingga empat kali lipat bagi Afghanistan dan tengah menjajaki kerja sama dengan PBB dalam pengiriman dan pengawalan bantuan.

Baca juga: Pesawat militer dari Jepang dikirim ke Afghanistan untuk evakuasi

Kepala hak asasi manusia PBB mengaku dirinya mendapat sejumlah laporan kredibel tentang adanya tindak kekerasan serius di Afghanistan, termasuk "eksekusi tanpa pengadilan" terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Afghanistan yang telah menyerahkan diri.

Taliban mengatakan pihaknya akan menyelidiki setiap laporan tentang kekejaman.

Diplomat NATO yang menolak disebut namanya itu mengatakan sejumlah kelompok bantuan internasional sangat menginginkan agar staf lokal mereka di Afghanistan dapat diungsikan ke negara-negara tetangga.

Ribuan orang Afghanistan yang menghadapi ancaman persekusi telah memenuhi bandara Kabul sejak pengambilalihan kekuasaan.

Baca juga: Polri diminta menumpas gerakan dukung Taliban di Indonesia

Mereka yang beruntung dapat diangkut dalam penerbangan yang kebanyakan disiapkan oleh negara-negara Barat. Sedikitnya 70.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan.

Semua evakuasi asing dari negara itu harus selesai pada 31 Agustus, kata Taliban. Mereka juga meminta AS untuk berhenti mendesak ahli-ahli Afghanistan untuk meninggalkan negara itu.

Taliban yang mengambil alih ibu kota Kabul pada 15 Agustus itu telah mengatakan kepada warga Afghanistan di bandara bahwa mereka tak perlu takut dan sebaiknya pulang ke rumah.

"Kami jamin keamanan mereka," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers di Kabul pada Selasa.

Baca juga: Biden sebut AS terus evakuasi dari Afghanistan meski "menyakitkan"

Biden masih membuka peluang untuk memperpanjang waktu evakuasi setelah berdiskusi dengan para pemimpin negara G7.

Dalam pidato di Gedung Putih dia mengatakan AS berlomba dengan waktu untuk memenuhi tenggat 31 Agustus ketika kekhawatiran pada serangan militan meningkat.

"Lebih cepat kita selesaikan, lebih baik," kata Biden. "Tiap hari operasi membawa risiko bagi para prajurit kita.

Dua pejabat AS yang tak mau disebut namanya mengatakan ada kekhawatiran yang meningkat tentang risiko bom bunuh diri oleh ISIS di bandara Kabul.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemimpin anti-Taliban menyatakan siap berperang

Baca juga: Clubhouse lindungi privasi para pengguna di Afghanistan

Baca juga: Pesepak bola Afghanistan tewas jatuh dari pesawat AS

Pewarta : Anton Santoso
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Indonesia belum akui pemerintah Taliban di Afghanistan

02 December 2022 14:52 Wib, 2022

Taliban tuduh Pakistan izinkan wilayah udara dipakai 'drone' AS

28 August 2022 19:54 Wib, 2022

Taliban melarang sinetron melibatkan pemain perempuan

24 November 2021 10:39 Wib, 2021

Taliban mulai bayarkan gaji pegawai negeri Afghanistan

21 November 2021 7:20 Wib, 2021

Pengungsi Afghanistan di NTT unjuk rasa tuntut Kemenkumham bantu proses status kewarganegaraan

21 October 2021 15:55 Wib, 2021
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 21 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib