Sukamara (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Syamsir Hidayat mengatakan, untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayah setempat, pihaknya akan langsung menyasar dari sumbernya yakni masing-masing rumah tangga.
"Saat ini pemilahan dan pengurangan sampah dari rumah tangga masih kurang memadai, sehingga berbagai gerakan perlu ditingkatkan melalui peranan tokoh masyarakat, kelompok swadaya maupun pemerintah," katanya di Sukamara, Rabu.
Disampaikannya, tahun ini melalui Balai Permukiman Prasarana Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dari anggaran APBN membangunkan TPS 3R di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Balai Riam, ungkapnya.
Dijelaskan, TPS 3R tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah, sehingga sampah yang sampai ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dapat berkurang, karena telah dipilah, sehingga dapat digunakan kembali dan yang lainnya akan didaur ulang.
"Diselenggarakannya program TPS 3R ini, bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Kemudian untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, melindungi kualitas udara dan polusi pembakaran sampah, serta tempat melindungi kualitas air tanah maupun untuk memperpanjang umur teknis tempat pemrosesan akhir sampah.
Syamsir menambahkan, pada TPS 3R nantinya sampah akan dipilah menjadi sampah organik seperti dedaunan, sisa makanan dan sampah anorganik meliputi plastik, kertas, logam kaca dan lainnya.
Sampah organik didaur ulang melalui proses biologis, sedangkan sampah anorganik dipilah secara mendetail untuk dapat disalurkan ke pihak yang dapat mendaur ulang tahap lanjutan.
"Penyelenggaraan TPS 3R dilakukan oleh kelompok masyarakat, fasilitator lapangan dan didampingi oleh pemerintah daerah," jelasnya.
Beberapa fasilitas yang ada seperti bangunan hanggar, kantor, motor sampah, mesin pencacah sampah, mesin pengayak sampah, mesin pencacah botol, timbangan, rak pengomposan mesin air, tower gentong air dan bak lindi serta fasilitas lainnya.
"Saat ini pemilahan dan pengurangan sampah dari rumah tangga masih kurang memadai, sehingga berbagai gerakan perlu ditingkatkan melalui peranan tokoh masyarakat, kelompok swadaya maupun pemerintah," katanya di Sukamara, Rabu.
Disampaikannya, tahun ini melalui Balai Permukiman Prasarana Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dari anggaran APBN membangunkan TPS 3R di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Balai Riam, ungkapnya.
Dijelaskan, TPS 3R tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah, sehingga sampah yang sampai ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dapat berkurang, karena telah dipilah, sehingga dapat digunakan kembali dan yang lainnya akan didaur ulang.
"Diselenggarakannya program TPS 3R ini, bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Kemudian untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, melindungi kualitas udara dan polusi pembakaran sampah, serta tempat melindungi kualitas air tanah maupun untuk memperpanjang umur teknis tempat pemrosesan akhir sampah.
Syamsir menambahkan, pada TPS 3R nantinya sampah akan dipilah menjadi sampah organik seperti dedaunan, sisa makanan dan sampah anorganik meliputi plastik, kertas, logam kaca dan lainnya.
Sampah organik didaur ulang melalui proses biologis, sedangkan sampah anorganik dipilah secara mendetail untuk dapat disalurkan ke pihak yang dapat mendaur ulang tahap lanjutan.
"Penyelenggaraan TPS 3R dilakukan oleh kelompok masyarakat, fasilitator lapangan dan didampingi oleh pemerintah daerah," jelasnya.
Beberapa fasilitas yang ada seperti bangunan hanggar, kantor, motor sampah, mesin pencacah sampah, mesin pengayak sampah, mesin pencacah botol, timbangan, rak pengomposan mesin air, tower gentong air dan bak lindi serta fasilitas lainnya.