COVID-19 sebabkan bayi usia tujuh hari meninggal dunia

Rabu, 8 September 2021 17:18 WIB

Saumlaki, Maluku (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. P.P. Magretti di Kota Saumlaki membenarkan bahwa bayi berusia tujuh hari yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19 pada 6 September 2021.

''Ini menjadi kasus pertama bayi positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Saumlaki,'' kata Direktur RSUD  milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku tersebut, dr. Fulfully Nuniari di Saumlaki, Rabu

Bayi berkelamin laki-laki itu dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama sehari dengan gejala panas dan sesak nafas. Hasil tes usap (swab) antigen bayi menunjukan positif.

"Pasien ini rujukan dari Larat dengan keadaan sesak. Saat masuk kami swab antigen sesuai prosedur. Hasilnya positif dengan gejala sesak dan demamnya tidak berkurang. Setelah ditangani dari jam tujuh malam hingga pagi, dia meninggal dunia pukul 10.00 WIT pada  6 September 2021," ucapnya.

Bayi berinisial AK, anak dari pasangan suami istri dari Desa Lemdesar Timur, Kecamatan Tanimbar Utara, sesuai hasil pemeriksaan dokter juga mencurigai ada aspirasi pneumonia.
 
Pneumonia aspirasi adalah infeksi dan peradangan pada paru-paru akibat masuknya benda asing ke dalam paru-paru.

Baca juga: ASI ibu positif COVID-19 tidak menularkan virus kepada bayi

Sebelum AK meninggal dunia, tim medis melakukan rapid antigen terhadap ibunya, namun hasilnya adalah negatif. Karena kondisi ini, tim dokter tidak bisa memastikan AK terpapar COVID-19 dari keluarganya.

"Makanya kita sarankan ke keluarganya untuk pemakaman dilakukan secara protokol COVID-19. Karena setelah ditimbang-timbang bisa saja kemungkinan besar dari aspirasi peunemoni yang jadi penyebabnya, yang membuat paru-parunya berat," katanya.

Jenazah bayu AK kemudian dimakamkan secara protokol COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ilngei.

Ini menjadi kasus pertama bayi positif COVID-19 yang meninggal dunia terjadi di Saumlaki. Kendati demikian, kasus bayi baru lahir yang terpapar COVID-19 sudah beberapa kali ditangani di RSUD dr.P.P.Magretti.

Sebelumnya, ada ibu yang melahirkan dan setelah dilakukan swab antigen, hanya bayinya saja yang positif sementara ibunya negatif. Setelah dirawat, mereka pun diperbolehkan pulang saat sudah sembuh dan tanpa gejala.

Fulfully menambahkan, terhitung sejak 23 Agustus 2021, rumah sakit rujukan pasien COVID-19 ini tidak lagi merawat pasien terkonfirmasi COVID-19. Kendati tidak menyebutkan jumlah pasien yang pernah dirawat, namun Fulfully menyatakan saat ini hanya ada empat orang pasien suspek yang dirawat diruangan khusus.

Baca juga: Tips kembali menyusui setelah ibu dan bayi terpisah karena COVID-19

Baca juga: Sebanyak 17 bayi di daerah ini positif COVID-19

Baca juga: Kenali penyebab anak gatal-gatal setelah pindah ke tempat baru

Pewarta : Simon Lolonlun
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Menpora optimistis tren positif pebulutangkis lanjut ke Olimpiade Paris

15 jam lalu

Pengalaman positif di masa kecil kurangi risiko depresi remaja

30 April 2024 9:10 Wib

OJK nyatakan sektor jasa keuangan di Kalteng miliki tren pertumbuhan positif

18 April 2024 11:48 Wib

Menkominfo sebut Apple sambut positif tawaran bangun pabrik di Indonesia

17 April 2024 13:20 Wib

Dampak positif dan negatif rencana Brunei Darussalam bangun kereta cepat hingga ke IKN

05 April 2024 12:48 Wib
Terpopuler

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 6 jam lalu